Obat penyakit kuning pada tanaman padi sangat penting untuk di ketahui para petani tanaman ini. Apalagi padi adalah tanaman utama penghasil nasi yang merupakan sumber karbohidrat utama bagi sebagian besar penduduk dunia, khususnya di Asia.  Seperti halnya tanaman lain, padi juga tidak luput dari ancaman berbagai hama dan penyakit yang dapat menurunkan hasil dan kualitas panen.

Salah satu penyakit yang sering menyerang tanaman padi adalah penyakit kuning. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui serangga penghisap, seperti belalang, kutu daun, dan belalang.

Virus ini menyerang jaringan tanaman dan mengganggu proses fotosintesis sehingga menyebabkan daun padi menguning, jingga, atau bahkan putih. Tanaman yang terserang virus ini akan mengalami pertumbuhan terhambat, malformasi dan penurunan hasil.

Beberapa Obat Penyakit Kuning Pada Tanaman Padi

Penyakit kuning pada tanaman padi dapat di cegah dan di kendalikan dengan berbagai cara, baik secara mekanis, kimiawi maupun biologis. Berikut beberapa obat penyakit kuning pada tanaman padi yang bisa digunakan petani:

Obat Mekanis

Pengobatan mekanis merupakan cara pengendalian penyakit kuning dengan menggunakan alat atau tindakan fisik. obat penyakit kuning pada tanaman padi mekanis yang dapat digunakan antara lain:

  • Bersihkan tanah dari gulma, sisa tanaman dan sarang serangga dapat menjadi sumber virus
  • Membajak atau membakar sisa tanaman terinfeksi setelah panen untuk menghancurkan siklus hidup virus dan serangga penghisap
  • Tanam varietas padi tahan terhadap virus penyakit kuning, seperti IR64, Ciherang, atau Inpari
  • Tanam lebih awal untuk menghindari puncak populasi serangga penghisap biasanya meningkat pada musim kemarau
  • Atur jarak tanam sesuai untuk mengurangi kepadatan tanaman dan memudahkan pemantauan dan pengendalian serangga penghisap
  • Gunakan perangkap kuning untuk menangkap serangga penghisap tertarik pada warna tersebut

Obat Kimia

Obat penyakit kuning pada tanaman padi selanjutnya adalah obat kimia yaitu cara mengendalikan penyakit kuning dengan menggunakan bahan kimia, seperti insektisida dan bakterisida. Pengobatan yang bisa digunakan diantaranya:

Semprotkan Insektisida

Semprotan insektisida efektif untuk membunuh serangga penghisap, seperti imidacloprid, karbofuran, atau fipronil. Penyemprotan insektisida harus di lakukan dengan hati-hati dan sesuai dosis di anjurkan, karena insektisida dapat memberikan dampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Pemberian insektisida juga sebaiknya di hindari pada saat tanaman padi sedang tumbuh, karena dapat membunuh serangga penyerbuk berguna untuk pembuahan.

Baca Juga : 5 Penyakit Tanaman Padi dan Cara Mengatasinya

Penyemprotan Bakterisida

Bakterisida mengandung tembaga hidroksida atau streptomisin untuk mencegah perkembangan virus pada jaringan tanaman. Penyemprotan bakterisida sebaiknya di lakukan secara rutin dan dini, sebelum gejala penyakit kuning muncul.

Penyemprotan bakterisida harus di kombinasikan dengan pengendalian serangga penghisap, karena bakterisida tidak dapat membunuh virus masuk ke dalam tanaman.

Obat Biologis

Pengobatan penyakit kuning pada tanaman padi biologis adalah cara mengendalikan penyakit kuning dengan menggunakan organisme hidup, seperti jamur, bakteri, atau hewan predator. Obat penyakit kuning pada tanaman padi biologis yang dapat digunakan meliputi:

Penyemprotan Fungisida Hayati

Fungisida hayati mengandung jamur Trichoderma sp. untuk mengendalikan berbagai penyakit tanaman, termasuk penyakit hawar kuning. Obat penyakit kuning pada tanaman padi ini dapat mencegah pertumbuhan dan perkembangan virus dengan mengeluarkan enzim dapat merusak dinding sel virus.

Obat penyakit kuning pada tanaman padi ini juga dapat meningkatkan pertumbuhan dan daya tahan tanaman dengan mengeluarkan hormon yang dapat merangsang pembentukan akar dan cabang. Diaman fungisida hayati ini  mengandung jamur Trichoderma sp.

Semprotkan Bakterisida Biologis

Obat penyakit kuning pada tanaman padi selanjutnya adalah bakterisida biologis yang mengandung bakteri Pseudomonas fluorescens untuk mengendalikan penyakit kuning. Bakteri tersebut dapat mencegah pertumbuhan dan perkembangan virus dengan mengeluarkan antibiotik dapat menghancurkan virus.

Bakteri ini juga dapat meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tanaman dengan mengeluarkan zat-zat dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara dan merangsang sistem kekebalan tanaman. Bakterisida biologis yang mengandung bakteri Pseudomonas fluorescens.

Melepaskan Hewan Predator

Hewan predator adalah hewan yang dapat memangsa serangga penghisap, burung hantu, atau katak. Dimana hewan predator ini mampu mengurangi populasi serangga penghisap vektor virus penyakit kuning. Hewan predator ini juga dapat membantu menjaga keseimbangan ekosistem di lahan pertanian.

Bahaya Penyakit Kuning Pada Tanaman Padi

Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya tanaman padi merupakan tanaman yang sangat berharga bagi masyarakat Indonesia. Beras merupakan sumber makanan pokok yang menyediakan energi dan kekuatan bagi jutaan orang. Beras juga merupakan simbol budaya dan identitas mengikat kita sebagai satu bangsa. Tanpa beras, kita akan kehilangan sebagian dari diri kita.

Namun tanaman padi tidak selalu subur dan sehat. Banyak ancaman mengintai tanaman padi, salah satunya penyakit kuning. Penyakit kuning merupakan penyakit di sebabkan oleh virus di tularkan melalui serangga penghisap, seperti belalang, kutu daun, dan belalang.

Penyakit ini menyerang jaringan tanaman dan mengganggu proses fotosintesis, sehingga daun padi menjadi kuning, jingga, atau bahkan putih. Tanaman terserang virus ini akan mengalami pertumbuhan terhambat, malformasi dan penurunan hasil.

Jika tidak segera di obati dengan obat penyakit kuning pada tanaman padi, penyakit kuning pada tanaman padi dapat menimbulkan kerugian sangat besar bagi petani dan negara. Penyakit ini dapat menurunkan hasil panen hingga 50%.

Penyakit ini juga dapat menurunkan kualitas beras di hasilkan, sehingga tidak dapat di konsumsi atau di jual. Dan juga dapat mengancam ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat, karena beras merupakan komoditas sangat penting bagi kehidupan kita.

Sehingga perlu waspada dan mewaspadai penyakit kuning pada tanaman padi. Kamu perlu melakukan pencegahan dan pengendalian yang tepat untuk menghadapi penyakit ini.

Baca Juga : Daftar Penyakit Hama Tanaman Jeruk dan Pengendaliannya

Gejala Penyakit Kuning Pada Tanaman Padi

Gejala penyakit kuning pada tanaman padi dapat bervariasi tergantung pada jenis virus yang menyebabkannya. Berdasarkan hasil pencarian web, ada beberapa virus yang dapat menyebabkan penyakit kuning pada tanaman padi, antara lain:

  • Gejala utama penyakit ini adalah garis-garis dan bercak-bercak kuning pada daun baru. Bercak kuning sampai oranye pada daun lebih tua. Bercak gelap di tengah garis-garis. Pertumbuhan tanaman terhambat dan hasil panen berkurang
  • Gejala selanjutnya penyakit ini memiliki daun menguning. Tanaman terlihat seperti rumput. Sangat tegak dan pertumbuhan kerdil. Bercak-bercak gelap pada daun
  • Gejala penyakit kuning pada tanaman padi yaitu perubahan warna daun terutama pada daun muda berwarna kuning oranye di mulai dari ujung daun.

Penyebab Penyakit Kuning Pada Tanaman Padi

Penyakit kuning pada tanaman padi adalah salah satu masalah sering di hadapi oleh para petani. Dimana penyakit ini dapat mengurangi hasil panen dan bahkan menyebabkan gagal panen. Penyakit kuning pada tanaman padi dapat di sebabkan oleh berbagai faktor, seperti virus, bakteri, atau hama. Berikut adalah beberapa penyebab penyakit kuning pada tanaman padi yang perlu di ketahui:

Virus Belang Kuning (Rice Yellow Mottle Virus)

Virus ini menyerang daun muda dan membuatnya berbelang-belang kuning hingga hijau. Umumnya virus ini di tularkan oleh beberapa spesies kumbang atau belalang, serta sapi, tikus, dan keledai.

Virus ini juga dapat menyebar melalui getah tanaman terkontaminasi, misalnya melalui air irigasi atau kontak antara tanaman sehat dan sakit. Untuk mencegah virus ini, petani dapat menanam varietas padi tahan, menanam lebih awal, membersihkan gulma, mengendalikan serangga, dan membakar sisa-sisa tanaman yang terinfeksi1.

Bakteri Hawar Daun Bakteri (Xanthomonas oryzae)

Bakteri ini menyerang daun dan batang tanaman padi dan membuatnya berwarna kuning atau oranye. Dimana bakteri ini mengandung pigmen xantomonadin yang memberikan warna kuning pada tanaman.

Bakteri ini bisa menyerang tanaman padi pada semua fase pertumbuhan. Untuk mengendalikan bakteri ini, petani dapat melakukan rotasi tanaman, menggunakan benih bersertifikat, mengatur jarak tanam, mengurangi penggunaan pupuk nitrogen, dan menyemprotkan fungisida.

Hama Wereng Coklat (Nilaparvata lugens)

Hama ini menyerang tanaman padi dengan menghisap cairan dari batang dan daun. Dimana hama ini dapat menyebabkan daun menguning, layu, dan kering. Hama ini juga dapat menularkan virus menyebabkan penyakit kuning pada tanaman padi.

Untuk mengatasi hama ini, petani dapat menggunakan varietas padi yang tahan, mengatur waktu tanam, memelihara predator alami, dan menggunakan insektisida.

Nah itulah beberapa obat penyakit kuning pada tanaman padi mulai dari obat mekanis, obat kimia dan juga obat mekanis beserta gejala dan penyebabnya. Semoga bermanfaat!

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.