Penanggulangan penyakit hama tanaman jeruk dan pengendaliannya adalah salah satu faktor peningkatan produksi dan mutu dari tanaman jeruk itu sendiri. Selain itu, identifikasi dan pemantauan serangan hama secara berkala harus di lakukan untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman jeruk.

Tapi tahukah kamu bahwa hama tanaman jeruk itu sangat berbahaya jika tidak di kendalikan dengan benar? Nah, untuk menghidari bahaya itu kami akan menjelaskan dengan rinci mengenai beberapa penyakit hama tanaman jeruk dan pengendaliannya pada ulasan di bawah ini. Simak sampai akhir, ya!

Penyakit Hama Tanaman Jeruk dan Pengendaliannya

Ada banyak sekali penyakit hama tanaman jeruk dan pengendaliannya yang bisa kamu ketahui pada penjelasan kali ini. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

Hama Tanaman Jeruk Kutu Daun

Kutu daun adalah penyakit hama tanaman jeruk dan pengendaliannya yang bisa dengan mudah kamu ketahui. Karena hama jeruk ini menyerang tunas, pucuk, daun muda dan batang daun. Serangan tersebut menyebabkan tunas muda menggulung dan menghambat pertumbuhan.

Jika serangannya parah, bagian tanaman yang terserang biasanya mengering secara perlahan lalu mati. Kutu daun juga mengeluarkan sekret berwarna putih transparan berbentuk spiral, tersebar di permukaan daun atau pucuk. Selain menjadi hama, serangga ini juga merupakan vektor penyakit CVPD, lho.

Pengendalian

Pengendalian budaya pertanian/teknis pada jenis hama ini, meliputi cara-cara yang mengarah pada budidaya tanaman yang sehat, yaitu memenuhi syarat tumbuh (suhu, curah hujan, angin, ketinggian, tanah), pengaturan jarak tanam, pemupukan.

Selain itu, penanggulangan juga bisa di lakukan dengan memasang 1 unit perangkap masing-masing pohon berturut-turut. Pemasangan perangkap di lakukan tidak hanya untuk tujuan observasi, namun juga untuk mengurangi populasi hama tersebut.

Baca Juga : Berbagai Jenis Hama Tanaman Jeruk dan Pengendaliannya

Hama Penggerek Buah Jeruk (Citripestis sagittiferella)

Pada buah jeruk yang terserang penggerek, terlihat lubang pada kulit buah dan juga menghasilkan getah. Buah yang di serang mulai dari buah muda hingga buah hampir panen, fase kritis serangan adalah pada saat buah berumur 2-5 bulan. Buah yang terserang akan membusuk dan gugur sebelum matang.

Pengendalian

Pengendalian hama penggerek buah dapat di lakukan dengan menggunakan senyawa repelen ekstrak minyak serai. Formulasi ini di teteskan pada kapas yang letakkan dalam gelas berisi air mineral yang di lubangi pada sisi kiri dan kanannya.

Pengendalian hama ini dapat di lakukan dengan menggunakan perangkap senyawa metil eugenol. Yang sangat di sukai oleh pejantan khususnya Bactrocera carambola dan B. papaya.

Hama Kutu Dompolan (Planococcus Citri)

Kutu menyerang batang buah dan meninggalkan bekas kuning yang kemudian mengering hingga banyak buah yang rontok. Bagian tanaman yang terserang tampak seperti lalat dompolan, seperti kapas.

Pengendalian

Pengendalian budidaya pada hama ini meliputi cara-cara yang mengarah pada budidaya tanaman yang sehat, yaitu memenuhi syarat tumbuh (suhu, curah hujan, angin, ketinggian, tanah), pengaturan jarak tanam dan pemupukan. Lakukan juga pemantauan sekitar 20% populasi tanaman secara khusus pada buah (10 buah/tanaman acak) yang mengandung kutu dompolan.

Pengendalian secara mekanis dan fisik juga dapat di lakukan dengan menjaga kebersihan kebun dengan menghilangkan gulma, cabang dan buah yang terserang dan rusak.

Penyakit Tristeza pada Tanaman Jeruk

Gejala infeksi pada tanaman jeruk yang terserang antara lain rusaknya jaringan ayakan (floem), terlihat adanya lekukan atau retakan memanjang pada jaringan kayu pada batang, cabang atau ranting (stem pitting) dan gejala terbukanya urat berupa garis putus-putus atau memanjang tembus pandang.

Serangan hama ini akan menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat, dan daunnya kecil-kecil. Terkadang muncul gejala daun kecil dan kaku serta sudut melengkung ke atas (bekam). Selain itu, gejala lain yang mungkin muncul adalah “vein crocking”.

Pengendalian

Pada situasi di mana vektor hama menjadi dominan, pengendalian CTV di lakukan dengan mengendalikan vektor dan menggunakan batang bawah yang toleran. Serangga ini dapat di kendalikan dengan menggunakan insektisida seperti Dimethoate, Monocrotophos, Methidation atau Phosmaphamidon.

Blok Fondasi tidak boleh memiliki 27 kutu atau lebih yang menyerang setiap tanaman jeruk. Pemantauan dengan memasang perangkap berwarna kuning sangat membantu dan dapat diamati setiap hari.  Sebagai sumber yang menjanjikan, pembibitan tanaman bebas penyakit pada BF harus terpantau dan di periksa secara berkala kesesuaiannya sebagai bahan tanam yang akan kamu gunakan.

Penyakit Blendok

Penyakit Blendok merupakan salah satu penyakit utama pada tanaman jeruk. Blendok dapat terjadi jika patogen menyerang jamur patogen Botryodiplodia theobromae Pat. Bledok menyerang tanaman yang rentan, dan umumnya tumbuh pada lingkungan yang sesuai dengan patogen tersebut.

Jika petani kurang intensif dalam merawat tanaman, maka laju serangan penyakit blandok akan semakin memludak. Untuk mengandalikannya lakukan pengobatan yang lebih intensif agar bisa menurunkan laju serangan penyakit.

Kondisi lingkungan yang memudahkan serangan patogen ini antara lain kondisi kekeringan, luka, perbedaan suhu siang dan malam yang tinggi serta pengobatan yang kurang optimal.Penyakit ini di sebut juga penyakit blendok karena salah satu gejalanya adalah munculnya blendok (getah) dari batang yang terinfeksi.

Baca Juga : Pengendalian Hama Tanaman Jagung, Cabai, dan Kelapa Sawit

Pengendalian

Jaga kebersihan kebun dengan memotong cabang-cabang yang mati dan cabang-cabang yang sakit. Bisa juga dengan membakar atau membuat kompos pada area yang di potong. Kamu juga bisa memelihara peralatan pertanian dengan selalu mencuci pisau, gunting pangkas, dan peralatan lainnya hingga bersih dan lumasi dengan kapas yang di basahi alkohol 70% atau Clorox 0,5% sebelum dan sesudah di gunakan.

Lakukan juga penutupan batang dan dahan dengan bubur California atau Functionday yang mengandung bahan aktif Cu. Atau kamu juga bisa melakukan penanaman kembali pada awal dan akhir musim hujan.

Jamur Sphaceloma Fawcetti (Kudis)

Keropeng jeruk merupakan penyakit yang umum terjadi pada bibit batang bawah di pembibitan, terutama jika varietas jeruk yang rentan seperti jeruk RL di gunakan sebagai batang bawah. Namun keropeng jeruk juga dapat merusak tanaman dewasa dari kultivar jeruk lain yang rentan.

Penyakit ini dapat menjadi penyakit yang juga menyebabkan kerusakan pada bibit dan tanaman dewasa jika kondisi lingkungan terutama suhu dan kelembaban relatif mendukung berkembangnya penyakit. Penyakit ini di sebabkan oleh jamur Sphaceloma Fawcetti. Bagian yang di serang adalah daun, batang dan buah.

Keropeng ini merupakan kombinasi jamur dan jaringan inang, yaitu permukaan menonjol berwarna merah jambu hingga coklat muda. Lesi awal menyerupai gejala baru kanker jeruk dan mungkin memiliki tepian berair. Seiring berjalannya waktu, permukaan yang berwarna ungu semakin terlihat jelas dan akhirnya tersumbat dan permukaannya retak, berubah warna menjadi coklat kekuningan dan akhirnya abu-abu kotor.

Pengendalian

Jamur sphaceloma fawcetti dapat di kendalikan dengan budidaya dan bahan kimia. Pengendalian cara budidaya dapat dilakukan dengan menanam benih di tempat kering atau di rumah kaca. Sedangkan pengendalian secara kimia dilakukan dengan menyemprot pucuk batang bawah dan tanaman dewasa rentan menggunakan fungisida pelindung.

Dengan bahan aktif tembaga, ferbam, thiram, difenoconazole atau chlorothalonil dan menggunakan fungisida sistemik dengan bahan aktif benomyl atau carbendazim, terutama sebelum penanaman bibit.

Itu saja penjelasan mengenai beberapa penyakit hama tanaman jeruk dan pengendaliannya. Semoga bermanfaat!

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.