Dalam budidaya sawi, para petani sering menghadapi serangan hama tanaman sawi dan ini kerap kali juga menjadi faktor atau kendala utama dalam proses budidaya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jenis hama apa saja yang ada pada tanaman sawi agar petani dapat melakukan tindakan pengendalian yang tepat.

Memangnya jenis hama apa saja sih yang umumnya mengganggu tanaman sawi? Dan bagaimana langkah-langkah pengendaliannya? Berikut ulasan lengkapnya untuk kamu semua!

Mengenal 6 Jenis Hama Tanaman Sawi

Hama tidak hanya menyerang tanaman berbuah, namun juga tanaman lain seperti halnya sawi. Umumnya hama yang menyerang tanaman ini juga beragam dan jika di biarkan akan berakibat fatal.

Untuk menghindari hal tersebut, kamu tentunya harus tahu janis hama apa saja yang mengincar sayuran hijau satu ini. Nah, berikut adalah beberapa jenis hama tanaman sawi yang perlu kamu waspadai saat menanam tanaman ini.

1. Hama Perusak Daun (Plutella Xylostella)

Plutella xylostella atau hama perusak daun merupakan jenis hama yang nokturnal dan aktif pada malam hari, sedangkan pada siang hari hama ini bersembunyi di bawah permukaan daun atau sisa-sisa tanaman. Ciri-ciri hama pada sawi ini adalah warnanya hijau dan panjangnya sekitar 8 mm.

Ulat Plutella merusak tanaman sawi dengan memakan daunnya sehingga menimbulkan lubang pada daun dan hanya meninggalkan urat daunnya saja. Hama tanaman sawi ini biasanya tumbuh dan menyerang tanaman sawi pada musim kemarau dan menyerang sawi yang masih muda.

2. Hama Penggorok Daun (Liriomyza Sp)

Biasanya hama ini juga sering di sebut sebagai hama penambang daun. Hama ini merupakan jenis lalat biji yang hidup dan memakan bagian dalam daun sawi. Lalat betina dari hama penggorok daun bertelur di permukaan daun sawi.

Telur awalnya membentuk bintik-bintik putih, lalu beberapa hari kemudian telur tersebut menetas dan menjadi larva. Dan nantinya larva ini akan memakan dan memotong permukaan daun sawi.

Kegiatan-kegiatan ini disebut feeding point. Larva atau ulat lalat biji memakan daun, membentuk lubang atau terowongan pada jaringan daun. Daun sawi yang terserang hama ini akan menguning, layu dan kemudian mati.

Baca Juga : Cara Menanam Anggrek Bulan dan Merawatnya Dengan Praktis

3. Cacing Tanah (Agrotis Sp)

Umumnya hama tanaman sawi berupa cacing tanah menyerang sawi pada malam hari dan bersembunyi di dalam tanah pada siang hari. Ciri-ciri hama cacing tanah adalah berwarna hitam dan coklat. Gejala serangan cacing tanah pada tanaman sawi adalah sawi menjadi layu, menguning dan mati. Hama cacing tanah menyerang dengan cara memoong batang tanaman sawi.

4. Ulat Grayak (Spodoptera Litura)

Hama ulat grayak menyerang sawi dengan cara memakan daunnya sehingga menyebabkan daun berlubang dan hanya menyisakan daunnya saja. Umumnya hama tanaman sawi ini tumbuh dan menyerang tanaman sawi pada musim kemarau.

5. Penyakit Akar Gada (Plasmodiphopra Brassicae)

Kebanyakan petani mengenal penyakit akar gada dengan nama akar bengkak. Ini disebabkan oleh Plasmodiophora brassicae dan dapat menyerang tanaman dari famili Brassicaceae seperti kubis, brokoli, pakchoy, dan sawi. Tanaman yang terserang penyakit akar gada menunjukkan gejala daun berwarna hijau hingga kuning pucat. Daun akan mengering pada siang hari dan segar kembali pada malam hari.

Plasmodiophora akan menyerang akar tanaman sawi sehingga menyebabkan pertumbuhan berlebihan dan pembengkakan pada akar seperti umbi sehingga sawi tidak dapat menyerap unsur hara dari dalam tanah. Penyakit akar gada dapat menyebar melalui tanah, air, benih, dan alat pertanian.

6. Leaf Miner (Liriomyza Sp.)

Liriomyza sp atau hama pengorok daun masih merupakan salah satu jenis serangga. Jika kamu melihat permukaan daun sawi menunjukkan bercak kuning kecokelatan berarti tanaman sawi kamu sudah terjangkit serangga tersebut.

Serangga ini merusak tanaman dengan menyebarkan telurnya pada sawi tersebut. Kemudian Larva akan masuk ke dalam daun dan menggerogotinya, dan bercak kuning kecokelatan merupakan jalur dimana larva memakan daun dan daging, dan dapat di musnahkan dengan insektisida.

Cara Pengendalian Hama Pada Tanaman Sawi

Pengendalian hama pada tanaman ini memerlukan pendekatan yang tepat agar dapat menghilangkan hama atau pengganggu lain pada tanaman sawi. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengendalikan hama pada sawi:

Identifikasi Hama dan Penyakit

Pertama-tama, penting untuk bisa mengenali tanda-tanda serangan hama dan penyakit pada tanaman sawi. Perhatikan gejala yang terlihat, seperti perubahan warna daun, munculnya bercak atau lesi, hama yang terlihat, atau perubahan pertumbuhan tanaman. Identifikasi yang tepat akan membantu memilih metode pengendalian yang tepat.

Sanitasi yang Baik

Usahakan untuk menjaga kebersihan di sekitar area tanaman sawi. Singkirkan sisa-sisa tanaman yang terinfeksi, daun-daun berguguran, atau serangga yang mengganggu perkembangan tanaman. Membersihkan areal tanam dapat mengurangi kemungkinan serangan hama dan penyakit nantinya.

Penggunaan Varietas Tahan

Pilihlah varietas sawi yang tahan terhadap hama dan penyakit tertentu. Beberapa varietas di kembangkan secara khusus agar memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap serangan hama dan penyakit.

Penggunaan Metode Fisik

Beberapa hama dapat di kendalikan dengan cara fisik. Misalnya, gunakan jaring atau penutup tanaman untuk melindunginya dari serangga terbang, seperti lalat buah. Kamu juga dapat menggunakan perangkap serangga atau menggunakan air sabun untuk mengendalikan populasi kutu daun.

Gunakan Bahan Kimia Dengan Tepat

Penggunaan bahan kimia harus untuk hama tanaman sawi dilakukan dengan hati-hati dan hanya sebagai upaya terakhir jika metode pengendalian lain tidak berhasil. Pilihlah insektisida atau fungisida yang cocok dan aman untuk sawi.

Selain itu baca dan ikuti petunjuk penggunaan dengan cermat, termasuk dosis yang di anjurkan dan waktu penghentian. Pastikan juga untuk mengamati waktu henti panen setelah menggunakan bahan kimia.

Rotasi Tanaman

Praktik rotasi sangat penting untuk pengendalian hama pada tanaman sawi. Jangan menanam sawi dengan tanaman yang masih termasuk keluarga kubis-kubisan di tempat yang sama. Rotasi tanaman ini akan membantu mengurangi penyebaran patogen dan mengganggu siklus hidup hama spesifik tanaman.

Menjaga Kesehatan Tanaman

Tanaman sawi yang sehat mempunyai kemampuan lebih baik dalam menahan serangan hama. Berikan nutrisi yang cukup, pertahankan kelembapan yang tepat, dan lakukan pemangkasan yang tepat untuk mendorong pertumbuhan yang baik.

Lakukan Pemantauan Secara Rutin

Pantau tanaman sawi kamu secara teratur. Periksa secara teratur daun, batang atau akar untuk mencari hama atau tanda-tanda penyakit yang mungkin ada. Periksa perubahan warna, deformasi, atau tanda-tanda infestasi. Dengan pemantauan rutin, maka kamu mendeteksi serangan hama atau penyakit secara dini dan segera mengambil tindakan.

Pengendalian Biologis

Pertimbangkan untuk menggunakan metode pengendalian biologis sebagai alternatif yang ramah lingkungan. Misalnya saja kamu bisa mengenalkan predator alami seperti serangga predator atau parasitoid yang memangsa hama yang menyerang tanaman sawi.

Selain itu, penggunaan mikroorganisme bermanfaat seperti bakteri atau jamur pengendali penyakit juga dapat membantu mengendalikan infeksi.

Penggunaan Pupuk Organik

Pupuk organik yang tepat dapat meningkatkan kesehatan tanaman dan meningkatkan ketahanan terhadap hama dan penyakit. Pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang mengandung unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman yang sehat.

Baca Juga : Jenis-Jenis Pupuk Organik dan Beragam Manfaatnya

Itulah dia penjelasan mengenai hama tanaman yang sawi serta langkah menanganinya yang mungkin bisa membantu kamu menghasilkan tanaman sawi yang berkualitas. Semoga bermanfaat!

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.