Tren hidroponik semakin populer saat ini. Banyak petani konvensional beralih ke metode budidaya ini. Ada banyak pilihan tanaman yang bisa ditanam secara hidroponik, salah satunya adalah cabe. Menanam tanaman hidroponik cabe sebenarnya tidak ada bedanya dengan menanam cabe di tanah.

Tapi tahukah kamu bagaimana cara menanam tanaman hidroponik cabe? Untuk mengetahui langkah langkahnya yuk simak penjelasan di bawah ini.

Langkah Mudah Menanam Tanaman Hidroponik Cabe

Budidaya tanaman hidroponik cabe ternyata tidak sesulit yang kamu bayangkan. Langkahnya tak jauh berbeda dengan menanam cabe di sawah. Agar lebih jelas, berikut beberapa langkah menanam tanaman hidroponik cabe.

Pemilihan Bibit

Cara menanam tanaman hidroponik cabe pertama adalah dengan memilih bibit. Terdapat  dua jenis benih, yaitu benih hibrida dan lokal. Cabe lokal termasuk jenis cabe yang sangat mudah untuk dibudidayakan di Indonesia karena lebih mudah tumbuh serta bisa beradaptasi dengan iklim serta  jenis tanah.

Namun untuk menghasilkan cabe berkualitas, benih hibrida terbilang benih yang lebih unggul dibandingkan benih lokal.

Menyemai Benih Cabe

Langkah pertama dalam melakukan penyemaian benih tanaman cabe hidroponik adalah memilih tempat yang akan digunakan untuk menyemai. Kemudian siapkan media semai yaitu tanah. Setelah itu isi pada wadah semai pilihan, dan jangan sampai meluap.

Pertama taburkan benih pada wadah semai. Selanjutnya sediakan ruang yang luas pada area persemaian agar calon tanaman cabe  dapat tumbuh maksimal. Siram setiap hari pada pagi dan sore hari. Tunggu hingga benih tumbuh tunas, berumur sekitar 25 hingga 30 hari, benih siap untuk dipindahkan.

Baca Juga : Mengenal Hidroponik Sistem Wick

Siapkan Media Tanam Hidroponik

Media tanam yang bisa digunakan adalah cocopeat dan campuran arang sekam. Serta tempat budidaya hidroponiknya adalah pipa.

Proses Penanaman

Setelah semuanya selesai, kamu juga perlu membuat sumbu yang akan di gunakan untuk menyerap nutrisi air. Sumbu sebaiknya terbuat dari kain flanel karena daya serapnya tinggi. Proses pemindahan bibit cabe harus di lakukan dengan hati-hati agar calon tanaman hidroponik cabe tidak rusak dan bisa mati. Kemudian buang biji cabai secara perlahan.

Kamu bisa menyiram area semai terlebih dahulu agar tanahnya basah agar lebih mudah di cabut dan akar tanaman cabai tidak rusak. Selain cara di atas, kamu juga bisa melakukan transplantasi benih cabe bersama dengan media semainya. Namun media perbanyakan tetap harus di hilangkan dengan cara menyiram tanah dengan air agar proses pemisahan dari media semai lebih efektif.

Setelah bibit dan media semai di pisahkan, selanjutnya kamu hanya perlu menanamnya pada pipa serta kamu juga perlu meletakkan pipa di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.

Tujuannya agar tanaman cabe lebih mudah beradaptasi. Proses ini bisa memakan waktu hingga 5 hingga 7 hari. Setelah itu, tanaman hidroponik cabe bisa diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari langsung.

Pemberian Nutrisi Tanaman Hidroponik Cabe

Tanaman hidroponik cabe memerlukan tambahan unsur hara agar kebutuhan nutrisi tanaman cabai dapat terpenuhi. Teknik hidroponik memiliki keterbatasan pada media serta unsur tanaman. Oleh karena itu, pemberian nutrisi tambahan sangat diperlukan untuk menjaga dan mendorong pertumbuhan cabe secara maksimal.

Pemberian unsur hara tambahan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara yang tidak diperoleh akibat budidaya dengan teknik hidroponik. Nutrisi awal sebaiknya diberikan sebesar 600 hingga 700 ppm atau sekitar 5 ml nutrisi A dan 5 ml nutrisi B serta campur dengan 1 liter air.

Namun setelah tanaman cabe hidroponik mulai beradaptasi dengan tambahan nutrisi, kamu bisa meningkatkan dosisnya setiap 10 hari sekali.

Nah itulah dia cara menanam tanaman hidroponik cabe yang bisa kamu ikuti agar proses penanaman bisa sesuai dengan harapanmu. Namun selain dari itu taukah kamu bahwa tanaman hidroponik cabe juga bisa kamu tanam dalam botol lho. Yuk ketahui informasinya di bawah ini.

Langkah Menanam Tanaman Hidroponik Cabe Di Botol

Untuk langkah-langkah menanam tanaman hidroponik cabe di botol juga cukup sama dengan menggunakan pipa, tapi jika kamu masih kebingungan penjelasan di bawah ini mungkin bisa membantumu.

Pilihlah Bibit Cabe yang Sehat (Bebas Hama dan Penyakit)

Seperti penjelasan sebelumnya ada dua jenis benih yang bisa kamu gunakan, yaitu benih OP dan benih hibrida. OP merupakan benih lokal berkualitas lebih rendah dibandingkan benih hibrida. Pasalnya, hibrida diperoleh dari persilangan dua tetua dengan kualitas sama.

Jika kamu tinggal di lingkungan perkotaan dan kesulitan mencari toko pertanian, maka ada alternatif mudah yaitu membeli secara online.

Menabur Benih Cabe

Setelah mendapatkan benih cabai unggul, kini saatnya kamu langsung memulai proses penyemaian. Pembibitan cabe dengan sistem hidroponik tidak ada bedanya dengan sistem bercocok tanam menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Berikut panduan cara menyemai benih cabe dengan mudah yang bisa kamu ikuti:

Pertama, kamu perlu melakukan sortasi benih cabai untuk mengetahui daya kecambah masing-masing benih. Caranya adalah dengan merendam benih cabai dalam wadah berisi air, diamkan beberapa saat kemudian akan terlihat benih cabai terapung serta tenggelam. Bibit cabe yang terapung bisa di buang, dan juga sebaliknya .

Guna menunjang kecepatan pertumbuhan tanaman cabe, pada saat proses pemilihan benih cabe, sebaiknya benih cabe direndam dalam air yang telah dicampur zat pengatur tumbuh (ZPT).

Setelah mendapatkan benih cabai yang berkualitas, ambil kain basah dan bungkus benih cabai tersebut dengan kain selama sehari. Tujuan dari proses pelapisan benih adalah untuk mempercepat perkecambahan. Begitu kecambah muncul, kamu bisa langsung mulai menabur.

Pada tahap penyemaian, kamu perlu menyiapkan wadah seperti nampan semai yang bisa di peroleh di toko pertanian atau menggunakan wadah plastik berisi media tanam seperti kulit bakar atau sabut kelapa.  Langkah selanjutnya adalah menebar benih cabe ke dalam media tanam hingga terendam dan tertutup media tanam.

Lalu siram dengan air bersih secukupnya, jangan sampai terhenti. Siram benih setiap pagi hingga berkecambah dan siap ditanam.

Baca Juga : Cara Menanam Bunga Kantil, Manfaat Serta Efek Sampingnya

Mendesain Tempat Menanam

Tahap ketiga adalah perencanaan tempat penanaman tanaman. Di sini kamu akan memanfaatkan botol bekas sebagai sarana menanam tanaman. Tapi bagaimana ya caranya? Yuk baca panduan singkatnya berikut ini.

  • Ambil satu (atau dua, sesuaikan saja) botol air mineral yang sudah dibersihkan
  • Iris bagian atas (sisakan lebih banyak di bagian bawah) botol dengan alat pemotong seperti gunting atau pemotong
  • Buat lubang kecil di tengah tutup botol, lalu masukkan sumbu dan ikat bagian atas sumbu agar tidak tenggelam atau terjatuh
  • Tempat menanam tanaman hidroponik cabe menggunakan botol bekas sudah siap

Penambahan Nutrisi

Karena kegiatan penyemaian benih memakan waktu beberapa hari, maka sebaiknya waktu tunggu tersebut di manfaatkan untuk mempersiapkan komponen-komponen lain, seperti unsur hara tanaman yang menentukan keberhasilan budidaya kebun.

Banyak unsur hara yang di butuhkan tanaman, namun hal paling mendasar adalah nitrogen, fosfor, dan kalium. Selain itu, juga ada beberapa unsur mikro harus tersedia seperti oksigen agar tanaman bisa melakukan fotosintesis dan memberikan penunjang pertumbuhan lainnya.

Untuk pembelian nutrisi kamu bisa membelinya di toko pertanian atau online. Saat ini sudah banyak tersedia unsur hara khusus untuk tanaman cabe. Namun perlu di ingat bahwa takaran nutrisinya harus pas, ada baiknya meminta bantuan teman yang ahli atau bertanya pada penjual di toko pertanian terlebih dahulu.

Setelah kamu memiliki pupuk nutrisi, kamu bisa membuat larutan nutrisi sendiri di rumah. Larutan unsur hara harus selalu terserap oleh akar agar tanaman mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan. Jika ketersediaan larutan nutrisi habis atau mengering karena berbagai sebab, maka tanaman akan lebih berisiko layu atau mati.

Kebutuhan unsur hara mikro pada tanaman cabai saat memasuki fase pertumbuhan vegetatif harus di penuhi dan tidak bisa sembarangan. Pemberian larutan unsur hara pupuk daun paling baik di lakukan pada fase pertumbuhan vegetatif. Setelah memasuki fase pertumbuhan generatif, kamu bisa menggunakan larutan nutrisi berbahan dasar pupuk buah.

Pemindahan Benih

Proses pemindahan atau pemindahan benih berkecambah dari media semai ke media tanam harus di lakukan dengan hati-hati. Bibit kecambah yang sudah di celupkan ke dalam media tanam bisa langsung kamu pindahkan ke wadah besar berbentuk botol bekas. Agar lebih mudah, berikut caranya:

  • Langkah pertama pastikan kamu sudah menuangkan larutan nutrisi ke dasar botol. Sesuaikan ketinggian air, berikan sedikit ruang dan buat lubang pada bagian samping botol untuk memberikan ruang masuknya oksigen yang akan membantu proses fotosintesis tanaman
  • Setelah itu pindahkan benih dan media tanam ke kepala botol yang menempel pada tutup botol dengan posisi terbalik. Bergerak dengan hati-hati. Tambahkan media tanam hingga cukup tebal untuk menopang tanaman dengan kokoh saat tumbuh
  • Langkah terakhir masukkan kepala botol ke dalam badan botol dan pastikan sumbunya menyentuh larutan air. Setelah tunggulah beberapa waktu untuk mendapatkan hasil buah cabe yang optimal

Itulah dia langkah mudah menanam tanaman hidroponik cabe yang bisa kamu ikuti untuk mendapatkan hasil optimal. Selain menggunakan pipa ternyata kamu juga bisa menggunakan botol bekas sebagai tempat penanamannya lho. Bagaimana semakin tertarik untuk menanam tanaman hidroponik cabe?

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.