Cendana merupakan salah satu tanaman asli Indonesia, tepatnya berasal dari NTT (Nusa Tenggara Timur). Ciri-ciri pohon Cendana wangi sangat khas jika dibandingkan dengan tanaman pada umumnya. Kayu dari cendana juga dikenal memiliki banyak manfaat, khususnya saat dibuat minyak.

Cendana dulunya banyak dijumpai di pulau Sumba, Timor, Solor, Alor, Roti, Flores, dan Pantar. Namun saat ini keberadaan pohon ini sudah mulai sulit dijumpai.

Tanaman dengan nama ilmiah Santalum Album ini adalah satu-satunya tanaman dari genus Santalum di dunia yang hanya tumbuh di Indonesia.

Di dunia bisnis, cendana juga dikenal dengan sandalwood. Sementara itu di Indonesia juga memiliki beberapa sebutan misalnya tindana/sindana (Dayak) candana (Minangkabau), candana (Sunda), Candhana Lakek (Madura), candani (Jawa), sondana (Sulawesi Utara), dan ayu luhi (Gorontalo).

Klasifikasi Pohon Cendana

Klasifikasi Pohon Cendana

Dalam taksonomi tanaman, cendana termasuk divisi Spermatophyta dan sub divisi Angiospermae. Tanaman ini di kelas Dicotyledoneae dan Sub Kelas Rosidae. Ordonya termasuk Santalates, Famili Santalaceae, dan Genus Santalum. Cendana merupakan spesies Santalum album Linn.

Ciri-ciri Pohon Cendana Morfologi

Pohon cendana memiliki karakteristik morfologis yang sangat khas. Hal ini menjadikannya dapat dikenali dan dibedakan dari jenis pohon lainnya.

1. Batang Pohon Cendana

Batang Pohon Cendana

Pohon cendana secara morfologis memiliki batang yang cukup kecil dibandingkan batang pohon pada umumnya. Tinggi tanaman cendana yang sudah tua dapat mencapai 20 meter dengan diameter batang hingga 40 cm. Tanaman ini memiliki tajuk yang ramping dan tumbuh melebar.

Tanaman ini memiliki batang berbentuk monopodial yang mengarah ke atas. Batang tersebut memiliki pertumbuhan yang berkelanjutan. Sementara itu bagian akarnya tidak berbanir.Cendana termasuk tanaman dengan arsitektur roux.

Tanaman ini memiliki kayu gubal putih. Kayu terasnya berwarna gelap atau terang. Jika cendana memiliki kayu teras berwarna terang, maka kandungan minyaknya lebih banyak dibandingkan kayu teras warna gelap.

2. Daun Cendana

Daun Cendana

Cendana memiliki daun yang termasuk daun tunggal dengan tulang daun menyirip. Daunnya kecil yakni sekitar 4-8 cm dengan lebar 2-4 cm berwarna hijau dan pinggiran bergelombang. Daunnya juga dikenal dengan bentuk jorong oblong di mana bagian pangkal daun dan ujung daunnya berbentuk runcing.

3. Bunga Cendana

Bunga Cendana

Cendana memiliki bunga dengan tipe majemuk. Bunga cendana berbentuk menyerupai payung malai atau menggarpu. Bunga tersebut biasanya muncul di bagian ujung daun. Namun ada juga bunga yang muncul dari ketiak daun.

Hiasan bunganya seperti tabung dan lonceng dengan panjang sekitar 1 mm. Awalnya bunga tersebut berwarna kuning. Namun warnanya akan berubah menjadi merah kecoklatan sebelum akhirnya rontok. Cendana biasanya mulai berbunga ketika sudah berumur 5 tahun.

4. Buah Cendana

Buah Cendana

Setelah berbunga, pohon cendana juga akan menghasilkan buah. Buah tersebut termasuk drupe atau buah batu kecil berbentuk jorong berwarna merah kehitaman. Buah tersebut memiliki diameter kurang dari 1 cm. Jika sudah matang, daging kulit buah tersebut akan berwarna hitam.

Buah dengan tipe seperti ini memiliki 3 lapisan yakni endocarp yang keras, mesocarp berdaging, dan lapisan ekskarp. Biasanya buah tersebut berada di ujung ranting dengan jumlah 4-10 buah. Dalam setahun, tanaman ini dapat berbuah 2 kali.

Cara Menanam Pohon Cendana

Cara Menanam Pohon Cendana

Menanam cendana termasuk hal yang gampang-gampang susah. Dengan ciri ciri pohon cendana yang sudah dijelaskan di atas, ada beberapa hal yang bisa diperhatikan ketika ingin menanam cendana yaitu sebagai berikut

Lahan untuk Syarat Tumbuh

Secara umum, tanaman ini dapat tumbuh di lahan yang berada di ketinggian 0-12.000 meter dpl dengan curah hujan 600-2000 mm/tahun. Cendana dapat tumbuh di daerah dengan suhu antara 10 derajat sampai 35 derajat.

Jenis tanah yang baik untuk menanam pohon cendana adalah tanah vulkanis gembur berbatu, tanah humus, atau tanah lempung, berbatu, dangkal, dan tanah yang memiliki kadar nitrogen tinggi. Kadar pH yang baik untuk tanaman ini adalah netral sampai alkali.

Memilih Bibit yang Bagus

Untuk mendapatkan biji pohon cendana yang berkualitas, rendam biji cendana ke dalam air selama 2 hari (48 jam). Jika ada biji yang tenggelam, biji tersebut bisa ditanam karena menandakan kualitasnya baik. Sementara itu biji yang mengapung kualitasnya kurang baik.

Penyemaian Bibit

Untuk menyemai biji tersebut dapat ditanam di media tanah. Tutup bagian atas biji yang ditanam dengan tanah. Usahakan masih ada bagian biji yang terlihat. Siram calon semai secara rutin setiap hari. Jika biji sudah mulai berkecambah, pindahkan bibit tersebut ke polybag.

Jika tinggi bibit mencapai 15 cm, tanaman tersebut dapat dipindahkan ke lahan yang diinginkan. Pastikan lahan untuk menanam tersebut mendapat cukup air dan bebas dari gulma atau tanaman pengganggu, serta tidak ada naungan pohon yang besar di dekatnya.

Penanaman Bibit

Penanaman bibit cendana yang sudah siap tanam dilakukan dengan memasukkan pupuk terlebih dahulu ke lubang tanam. Kemudian, masukkan bibit dan timbun lagi dengan tanah. Setelah itu tancapkan ajir di samping bibit.

Lakukan proses penanaman di sore hari. Ciri-ciri pohon cendana yang perlu diperhatikan adalah tanaman ini memerlukan tanaman inang agar bisa tumbuh. Jadi saat bibit ini ditanam, Anda juga perlu menanam tanaman lain.

Ini karena tanaman tersebut termasuk tanaman semi parasit dan memerlukan inang selama pertumbuhannya sampai mencapai pertumbuhan pohon.

Perawatan Tanaman Cendana

Perawatan Tanaman Cendana

Setelah bibit tersebut ditanam, Anda dapat memperhatikan beberapa tips berikut untuk perawatannya.

Penyiraman

Tanaman cendana perlu disiram secara rutin dua kali sehari yakni pagi hari dan sore hari. Saat menyiram, usahakan tidak memberikan terlalu banyak air karena tanaman ini tidak perlu banyak air. Siram sekitar 0,8 L saja per hari.

Penyiangan

Penyiangan dilakukan untuk membasmi gulma atau tanaman pengganggu yang dapat menghambat pertumbuhan cendana. Lakukan penyiangan 2 kali dalam setahun atau menyesuaikan kondisi jika ada gulma.

Pemupukan

Saat awal masa penanaman, pupuk tanaman dengan pupuk kandang yang dicampur urea dengan perbandingan 100 : 1 untuk setiap tanaman. Lakukan pemupukan 2 kali yakni saat awal musim penghujan dan saat akhir musim penghujan.

Pemangkasan

Lakukan pemangkasan pada cabang yang tidak diperlukan. Pemangkasan dilakukan agar pohon cendana tersebut dapat tumbuh lebih optimal dengan kualitas batang yang bagus. Pastikan inangnya tidak menaungi atau mengganggu pertumbuhannya. Cara ini juga memancing tumbuhnya tunas baru.

Baca Juga: Cara Mengusir Semut Dari Tanaman Secara Alami Praktis dan Mudah

Manfaat Cendana

Manfaat Cendana

Di dunia perdagangan, cendana memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Tanaman ini dapat menghasilkan minyak yang harga jualnya sangat mahal. Minyak cendana memiliki aroma yang khas sehingga sering digunakan untuk mengikat bahan pewangi lainnya dalam industri parfum.

Pembuatan minyak cendana biasanya memanfaatkan bagian ranting, batang kayu, dan akar pohon. Minyak cendana dapat digunakan untuk mengatasi asma, sakit perut, sakit kulit, infeksi ginjal, obat penenang, radang, anti kanker, meredakan nyeri, anti bakteri, dan juga aroma terapi.

Bagian ampas serbuk residu hasil penyulingan kayunya juga dapat dimanfaatkan untuk bahan wewangian, hio, campuran dupa, makmul yang sering digunakan untuk ritual atau acara keagamaan.

Kandungan Minyak Cendana

Kandungan Minyak Cendana

Minyak cendana memiliki kandungan utama yang disebut Santalol. Komponen ini terdapat di bagian kayu yakni bagian kayu teras dengan aroma wangi yang sangat khas. Biasanya minyak cendana memiliki kandungan santalol 80-90%.

Kayu teras di bagian batang mengandung minyak 4,5-4,75%. Sementara kandungan minyak di akarnya sekitar 5,5-5,7%. Namun kandungan santalol di teras batang lebih tinggi dibandingkan teras akar.

Kesimpulan

Cendana merupakan jenis pohon yang sangat unik mulai dari akar hingga daunnya. Tanaman ini banyak dicari karena memiliki banyak manfaat dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi, khususnya cendara yang sudah tua.

Ciri-ciri pohon cendana yang paling khas adalah tanaman ini memerlukan inang sampai tanaman tersebut cukup dewasa untuk hidup sendiri. Mulai dari bagian akar hingga rantingnya dapat diolah menjadi minyak dengan berbagai khasiat.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.