Hama tanaman padi merupakan ancaman paling menghawatirkan di negeri ini. Jika serangan hama ini tidak dikendalikan dengan baik maka tentu dapat menurunkan produktivitas tanaman padi. Oleh karena itu, petani memerlukan pengetahuan yang cukup untuk dapat mengenali jenis-jenis hama dan kemudian melakukan pengendalian secara tepat, cepat dan akurat.

Lalu bagaimana cara pengendalian hama pada tanaman padi ini? Berikut ini kami sajikan dengan lengkap jenis hama dan cara pengendaliannya.

Jenis Hama Tanaman Padi

Untuk menanggulangi hama tanaman padi para petani menggunakan berbagai cara untuk mengendalikannya. Setidaknya ada beberapa jenis hama tanaman yang harus di waspadai dan di antisipasi oleh petani. Jenis hama apa sajakah itu? Berikut beberapa jenis hama yang perlu kamu ketahui:

Hama Tanaman Padi Tikus

Tikus dianggap sebagai hama tanaman padi yang meresahkan para petani. Tikus biasanya akan aktif menyerang tanaman pada malam hari. Sedangkan pada siang hari, tikus bersembunyi di saluran irigasi dan tanggul, tanggul sawah, dan semak-semak.

Selain itu, tikus mempunyai siklus perkembangbiakan yang cukup cepat sehingga pada waktu-waktu tertentu. Jika tikus tidak di tangani terkadang dapat menyebabkan gagal panen.

Wereng

Hama tanaman jenis padi selanjutnya adalah Wereng. Cara hama ini menyerang padi adalah dengan menghisap cairan batang dan dapat menularkan virus seperti tungro. Virus ini di nilai merugikan perkembangan padi. Untuk mencegah hama belalang, petani dapat mengganti tanaman dengan tanaman jenis lain.

Atau dengan memperhatikan jarak antara batang padi yang satu dengan yang lainnya. Jika terlalu dekat di khawatirkan populasi belalang akan bertambah dan cepat menyerang tanaman padi.

Keong Mas

Keong mas biasanya menyerang pada masa vegetatif dan masa persemaian. Hama tanaman jenis padi ini di nilai bersifat destruktif karena dapat merusak jaringan tanaman untuk kamu konsumsi. Akibatnya benih padi tiap tanaman hilang.

Namun hama ini bisa kamu hilangkan dengan cara mengambil telur keong mas dan memindahkannya ke tempat lain. Kamu juga bisa mengambil telur dengan menggunakan daun pisang atau pepaya. Dengan begitu telur akan terkumpul dalam parit sehingga mudah di pindahkan.

Kepik Hijau

Padi yang terserang kepik hijau memiliki bekas tusukan pada batangnya. Sedangkan pada buahnya, hama tanaman jenis padi ini meninggalkan bekas berupa bekas isap.

Dampak padi yang terserang kepik hijau adalah lebih kerdil di bandingkan padi lainnya. Untuk mengatasinya, bisa memusnahkan telur atau biji kepik dengan cara menyemprotkan pestisida secara berkala pada tanaman padi.

Walang Sangit

Sama halnya dengan kepik hijau, walang sangit juga merupakan hama tanaman yang mengancam produktivitas. Jika padi terserang hama maka kualitasnya kurang baik, misalnya terlihat keriput dan berwarna coklat.

Cara mengatasinya sangat mudah, yaitu bisa menggunakan air sabun dan menyemprotkannya pada bagian tanaman padi atau tempat sarang walang sangit.

Burung

Mungkin salah satu hama tanaman padi lain yang mengganggu petani adalah burung. Burung akan memakan tanaman padi yang sudah berbuah dan tua saat panen. Selain memakan padi secara langsung, hama burung juga bisa menyebabkan pada patah.

Penggerek Batang Padi

Penggerek batang padi merupakan hama yang bermacam-macam jenisnya. Ada yang berwarna putih, merah muda, kuning atau belang.

Bagian yang terserang hama tanaman padi adalah batang dan pelepah daun padi. Untuk memusnahkan hama ini, petani dapat mencabut tanaman yang di duga terserang penggerek ini untuk mengurangi populasi yang mengganggu tanaman padi lainnya.

Hama Putih Palsu

Cnaphalocrocis medinalis atau di kenal dengan sebutan Hama Putih Palsu (HPP) / Hama Lipat Daun pada tanaman padi. Jika hama ini menyerang, maka akan berdampak besar terhadap keberhasilan panen padi. Apabila kerusakan daun pada fase vegetatif dan generatif melebihi ambang batas lebih dari 50%. Serangan HPP pada fase vegetatif berpotensi lebih merugikan di bandingkan pada fase generatif.

Tanda-tanda hama putih palsu yang pertama adalah adanya ngengat berwarna kuning kecoklatan yang memiliki tiga garis hitam dengan garis penuh atau putus-putus pada sayap depan dan bila beristirahat ngengat berbentuk segitiga.

Selanjutnya kerusakan yang terjadi di tandai dengan adanya warna putih pada daun tanaman. Ulat memakan jaringan hijau daun dari dalam lipatan daun sehingga bagian bawah daun berwarna putih.

Cara Pengendalian Hama Tanaman Padi

Salah satu tantangan dalam pembangunan pertanian adalah kecenderungan penurunan produktivitas lahan. Di sisi lain, sumber daya alam semakin berkurang sehingga perlu di lakukan upaya untuk menjaga kelestariannya.

Begitu pula dalam budidaya padi, agar usaha petani dapat berkelanjutan maka teknologi yang di terapkan harus memperhatikan faktor lingkungan yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial, sehingga agribisnis padi dapat terus berjalan. Terlepas dari hal itu, berikut beberapa cara pengendalian hama padi, yaitu:

Pengendalian Gulma Terintegrasi

Pengendalian gulma di lakukan dengan cara mengolah tanah secara sempurna, mengelola air di sawah, menggunakan benih padi unggul, hanya menggunakan kompos sisa tanaman dan pupuk kandang, serta menggunakan herbisida jika serangan gulma tinggi.

Untuk mengendalikan gulma secara manual dengan menggunakan kosrok (landak) sangat di anjurkan karena cara ini bersinergi dengan cara pengelolaan lainnya. Gulma yang di kendalikan secara manual hanya efektif jika kondisi air pada lahan basah atau tanah jenuh.

Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu

Pengendalian hama dan penyakit terpadu (PHT) merupakan suatu pendekatan pengendalian yang memperhatikan faktor ekologi sehingga pengendalian yang di lakukan tidak mengganggu keseimbangan alam dan tidak menimbulkan kerugian yang besar.

PHT merupakan gabungan dari berbagai metode pengendalian hama dan penyakit, termasuk pemantauan populasi hama dan kerusakan tanaman sehingga penggunaan teknologi pengendalian dapat lebih akurat. Berikut pengendalian hama dan penyakit terpadu, yaitu:

Keong Mas

PHT pada keong mas di lakukan pada seluruh bagian tanaman. Dengan rincian sebagai berikut:

  1. Pratanam: Ambil keong mas dan musnahkan secara mekanis.
  2. Pembibitan : Ambil keong emas dan musnahkan, taburkan bibit lagi untuk penyulaman dan bersihkan saluran air tanaman air seperti bayam.
  3. Tahap vegetatif: Tanam bibit yang cukup umur (> 21 hari) dan bibit lebih banyak, keringkan lahan sampai 7 HST, jangan gunakan herbisida sampai 7 HST, buang keong mas dan rusak, pasang saringan pada saluran masuk air, umpan menggunakan daun tanah dan pepaya. sebelum ditanam di caren.
  4. Tahapan generatif dan pascapanen: Ambil keong mas lalu musnahkan, dan kawanan itik setelah panen padi.

Penggerek Batang

Jika populasinya besar (di atas ambang batas ekonomi) gunakan insektisida. Jika airnya dangkal gunakan insektisida berbentuk butiran seperti karbofuran dan fipronil, dan jika airnya banyak gunakan insektisida cair seperti dimehipo, bensultap, amitraz dan fipronil.

Walang Sangit

Cara pengendaliannya adalah:

  1. Pengendalian gulma di lahan dan sekitar perkebunan
  2. Pemupukan tanah di lakukan secara merata agar pertumbuhan tanaman seragam
  3. Tangkap belalang penyengat menggunakan 15 cincin sebelum tahap pembungaan
  4. Umpan bau menggunakan ikan busuk, daging busuk, atau kotoran ayam
  5. Jika serangan sudah mencapai ambang ekonomi, semprotkan insektisida
  6. Semprotkan pada pagi atau sore hari saat ada serangga busuk di kanopi

Penutup

Di atas adalah beberapa jenis hama tanaman padi yang sangat meresahkan petani. Namun dengan memahami cara pengendalian hama-hama di atas kami harapkan petani dapat lebih menyadari dampak dan bahaya serangan hama yang dapat merugikan petani.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.