Cara menanam jahe dalam karung adalah hal mudah untuk di lakukan, itulah mengapa kini banyak orang yang berminat untuk membudidayakan tanaman herbal satu ini. Namun sebelum itu, kamu harus mengetahui apa itu jahe? Jahe ialah salah satu tanaman rempah-rempah yang banyak di manfaatkan sebagai bumbu masak, obat herbal, atau minuman hangat.

Jahe memiliki banyak khasiat bagi kesehatan, seperti menghangatkan tubuh, meredakan batuk, mencegah mual, dan meningkatkan imunitas. Tanaman jahe memiliki nilai ekonomis tinggi, sehingga banyak orang tertarik untuk menanamnya.

Lalu, bagaimana cara menanam jahe dalam karung yang benar dan tepat? Di bawah ini beberapa cara yang bisa kamu ikuti.

Cara Menanam Jahe Dalam Karung yang Benar dan Tepat

Cara menanam jahe dalam karung merupakan cara praktis dan efisien yang bisa kamu lakukan. Ini sangat cocok untuk kamu yang memiliki lahan terbatas atau ingin menanam jahe di pekarangan rumah. Berikut beberapa caranya:

Siapkan Bibit Jahe

Cara menanam jahe dalam karung pertama adalah mempersiapkan bibit. Bibit tanaman jahe yang di gunakan adalah bibit hasil persemaian rimpang jahe yang siap tanam, yaitu sudah berumur sekitar 1 bulan sejak penyemaian.

Pilihlah bibit yang pertumbuhannya baik dan subur. Bibit jahe yang siap tanam biasanya memiliki panjang sekitar 5-10 cm dan diameter sekitar 2-3 cm. Bibit jahe juga harus memiliki tunas atau mata yang sudah tumbuh.

Jumlah tunas atau mata pada bibit jahe menentukan jumlah rimpang yang akan di hasilkan. Semakin banyak tunas atau mata, semakin banyak rimpang jahe yang akan tumbuh. Sebelum di tanam, bibit jahe harus di jemur terlebih dahulu di bawah sinar matahari selama 2-3 hari.

Tujuannya adalah untuk mengeringkan luka potong pada bibit jahe, sehingga tidak mudah busuk atau terinfeksi jamur. Selain itu, penjemuran juga bertujuan untuk mengaktifkan hormon pertumbuhan pada bibit jahe, sehingga lebih cepat tumbuh dan berakar.

Baca Juga : 6 Cara Merawat Tanaman Jahe yang Benar, Anti Gagal!

Siapkan Media Tanam

Cara menanam jahe selanjutnya adalah menyiapkan media tanam. Media tanam yang di gunakan adalah karung atau polybag berukuran besar, dengan diameter sekitar 40-50 cm dan tinggi sekitar 60-80 cm. Pilihlah karung atau polybag yang berwarna gelap, seperti hitam atau coklat.

Agar dapat menyerap panas matahari dan menjaga kelembaban tanah. Isi karung atau polybag dengan campuran tanah, pasir halus, pupuk kandang, abu atau sekam bakar, dolomit, NPK, dan MOL atau starter mikroba.

Perbandingan bahan-bahan tersebut adalah 2:1:1:1:0,5:0,5:0,5. Aduk dan campurkan semua bahan tersebut hingga merata dan tutup dengan plastik. Biarkan campuran tersebut mengompos selama 7-15 hari, dan aduk setiap pagi hari.

Setelah campuran tanah siap, masukkan ke dalam karung atau polybag hingga 1/4 bagian karung. Lipat bagian karung yang tersisa agar tidak mengganggu proses penanaman. Buat lubang-lubang kecil pada bagian bawah karung atau polybag untuk saluran drainase air.

Tahap Penanaman

Cara menanam jahe dalam karung ketiga adalah melakukan penanaman. Ambil bibit jahe yang sudah di jemur dan siap tanam, dan potong menjadi 2-3 ruas dengan masing-masing ruas memiliki minimal 2 mata tunas.

Celupkan bibit jahe ke dalam larutan fungisida dan zat pengatur tumbuh selama 1-2 menit untuk mencegah infeksi jamur dan merangsang pertumbuhan. Buat lubang tanam pada media tanam dengan kedalaman sekitar 3-7,5 cm dan beri jarak sekitar 15-20 cm antara lubang.

Masukkan bibit pada setiap lubang tanam dengan posisi rebah serta tunas menghadap ke atas. Tutup dengan tanah dan padatkan, tapi jangan sampai menutup bagian tunasnya. Siram dengan air secukupnya, dan pastikan tanah tidak terlalu basah atau kering.

Dalam satu karung atau polybag, kamu bisa menanam 3-5 bibit jahe, tergantung ukuran karung atau polybag dan bibit jahe. Berikan label pada setiap karung atau polybag untuk memudahkan identifikasi varietas jahe dan tanggal tanamnya.

Tahap Perawatan

Cara menanam jahe dalam karung keempat adalah melakukan perawatan. Perawatan tanaman jahe meliputi penyiraman, penyiangan, pemupukan, penimbunan, dan pengendalian hama dan penyakit. Berikut adalah penjelasan masing-masing kegiatan perawatan:

1. Penyiraman

Penyiraman di lakukan secara rutin dan teratur, minimal satu kali sehari, terutama pada pagi atau sore hari. Jika cuaca panas, penyiraman bisa di lakukan dua kali sehari.

Jangan biarkan tanah terlalu basah atau kering, karena akan mengganggu pertumbuhan jahe. Gunakan air bersih dan tidak tercemar untuk menyiram tanaman jahe.

2. Penyiangan

Penyiangan di lakukan jika terdapat gulma atau rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman jahe. Gulma atau rumput liar bisa mengganggu pertumbuhan jahe.

Karena bersaing dalam mendapatkan air, nutrisi, dan cahaya. Selain itu, gulma atau rumput liar juga bisa menjadi sarang hama dan penyakit. Oleh karena itu, bersihkan gulma atau rumput liar secara berkala, dan jangan sampai merusak akar jahe.

3. Pemupukan

Pemupukan di lakukan untuk memberikan nutrisi tambahan bagi tanaman jahe, agar tumbuh subur dan menghasilkan rimpang yang berkualitas. Proses pemupukan bisa di lakukan dengan menggunakan pupuk organik cair, seperti MOL, EM4, atau pupuk kandang cair.

Pemupukan di lakukan setiap 2-4 minggu sekali, dengan dosis sesuai dengan anjuran produsen. Pupuk organik cair di semprotkan pada daun dan tanah pada sekitar tanaman jahe.

Baca juga : Cara Berkembang Biak Tanaman Jahe dan Cara Menanam nya

4. Penimbunan

Penimbunan di lakukan untuk menutupi rimpang jahe yang sudah terlihat menyembul keluar dari tanah. Proses penimbunan bertujuan untuk menjaga kelembaban rimpang jahe, mencegah kerusakan akibat sinar matahari.

Dan merangsang pembentukan rimpang yang lebih banyak. Penimbunan di lakukan dengan menambahkan media tanam yang sama dengan media tanam awal.

Yaitu campuran tanah, pasir halus, pupuk kandang, abu atau sekam bakar, dolomit, NPK, dan MOL atau starter mikroba. Penimbunan di lakukan setiap kali terlihat rimpang yang menyembul keluar, hingga karung atau polybag terisi penuh.

Waktu Panen Jahe

Waktu panen jahe tergantung pada tujuan dan varietas jahe yang kamu tanam. Jika kamu menanam jahe untuk kebutuhan konsumsi sendiri, maka bisa memanen jahe dalam waktu 4-5 bulan setelah tanam. Pada waktu ini, rimpang jahe sudah cukup besar dan mengandung banyak zat berkhasiat.

Namun, jika kamu menanam jahe untuk di jual, maka harus menunggu hingga jahe berumur 8-12 bulan. Pada waktu ini, rimpang jahe sudah mencapai ukuran maksimal dan memiliki kualitas terbaik. Ciri-ciri jahe sudah dapat di panen adalah jika daun sudah tampak layu, menguning, dan mengering.

Kemudian di susul dengan batangnya yang mengering. Hal ini menunjukkan bahwa jahe sudah masuk fase dorman atau istirahat, dan rimpangnya sudah matang. Jika kamu memanen jahe sebelum daun dan batangnya mengering, rimpang jahe akan kurang berkembang dan beratnya akan berkurang.

Penutup

Dari semua penjelasan di atas mengenai cara menanam jahe dalam karung benar dan tepat yang telah kami sampaikan. Dapat di simpulkan bahwa proses penanaman tersebut dapat di katakan cukup mudah. Karena tidak memerlukan bahan tambahan aneh untuk menanam tanaman tersebut.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.