Jahe merupakan salah satu tanaman rempah yang tumbuh dengan subur di Indonesia. Manfaat jahe juga sangat banyak mulai dari bumbu masakan hingga obat tradisional. Cara merawat tanaman jahe terbilang mudah dan bisa dilakukan di lahan sempit, bahkan polybag.

Tanaman rempah ini dapat tumbuh di musim kemarau, namun akan lebih maksimal ketika musim penghujan karena jahe membutuhkan banyak air. Jahe juga bisa diolah menjadi berbagai macam makanan dan minuman yang menghangatkan sekaligus menyehatkan.

Tanaman asal Asia Tenggara ini mengandung antioksidan, anti-inflamasi, dan sejumlah senyawa lainnya yang baik untuk kesehatan tubuh. Simak ulasan berikut ini untuk mengetahui cara menanam jahe dan perawatannya.

Baca juga:

Cara Merawat Tanaman Jahe & Budidayanya

Budidaya tanaman jahe bisa dilakukan di polybag dengan syarat kondisi tanahnya subur dan gembur. Cara merawat tanaman jahe juga terbilang mudah dan tidak membutuhkan perawatan khusus. Berikut ini cara mudah menanam jahe yang subur menggunakan polybag.

1. Pemilihan Waktu Penanaman Jahe

Pemilihan Waktu Penanaman Jahe

Waktu yang tepat untuk menanam jahe yaitu awal musim penghujan sekitar bulan September dan Oktober. Bibit tanaman jahe membutuhkan asupan air yang cukup banyak sehingga baik ditanam dan dibudidayakan pada musim penghujan.

2. Persiapan Alat dan Bahan

Persiapan Alat dan Bahan

Sebelum menanam jahe, ada beberapa alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain polybag ukuran 40 x 50 cm dan media tanam berupa campuran tanah, pasir, dan pupuk organik dengan perbandingan 2:1:1 atau 3:1:2. Pastikan juga bahwa tanah yang digunakan dalam kondisi yang gembur.

3. Pemilihan Varietas Jahe

Pemilihan Varietas Jahe

Tanaman jahe terdiri dari 3 varietas yaitu jahe merah atau jahe sunti, jahe putih kecil atau jahe emprit, dan jahe putih besar atau jahe gajah. Ketiga varietas tanaman jahe ini bisa dijadikan sebagai bumbu masakan. Meski begitu, jahe merah dan jahe putih kecil lebih sering dijadikan obat-obatan.

4. Pemilihan Bibit Rimpang Jahe

Pemilihan Bibit Rimpang Jahe

Proses pembibitan jahe bisa dilakukan dengan cara vegetatif atau dengan menumbuhkan tunas yang terdapat pada rimpang jahe. Ada beberapa hal yang bisa Sahabat lakukan dalam memilih bibit jahe yang berkualitas antara lain sebagai berikut.

  • Ambil bibit jahe dari kebun dan bukan jahe yang dijual di pasar.
  • Carilah bibit jahe yang sudah berusia 9-10 bulan ke atas.
  • Pilihlah bibit jahe dengan rimpang yang berukuran besar, bertekstur mulus, sehat, dan berwarna cerah.

5. Proses Penyemaian Bibit Jahe

Proses Penyemaian Bibit Jahe

Setelah memilih bibit jahe, lakukan penyemaian bibit tanaman jahe dengan cara menjemurnya selama beberapa menit. Jangan jemur rimpang jahe sampai kering, karena akan lebih sulit tumbuh tunasnya. Simpan rimpang jahe selama 1-1,5 bulan pada suhu ruangan.

Patahkan rimpang jahe menggunakan tangan dengan setiap potongan kira-kira ada 3-5 mata tunas, kemudian basahi rimpang menggunakan air. Simpan rimpang di tempat yang lembab menggunakan wadah tertutup agar benih tanaman jahe tumbuh kecambah.

Pastikan untuk mengontrol rimpang jahe secara rutin dan basahi bibit apabila sudah terlihat mengering atau kurang lembab. Proses pertumbuhan kecambah jahe ini membutuhkan waktu sekitar 2 minggu dan siap untuk disemai.

Biarkan bibit jahe tumbuh sekitar 1,5 sampai 2 bulan di ruangan tertutup dan tidak terkena sinar matahari secara langsung agar bibit tanaman jahe dapat tumbuh dengan maksimal.

6. Proses Penanaman Jahe

Proses Penanaman Jahe

Langkah selanjutnya untuk melakukan budidaya tanaman jahe yaitu proses penanaman bibit jahe. Berikut ini langkah-langkah menanam tanaman jahe yang mudah.

  • Buatlah lubang berukuran kecil dengan kedalaman sekitar 3 sampai 7,5 cm.
  • Masukkan bibit rimpang jahe ke dalam lubang dengan posisi ditidurkan dan mata tunasnya menghadap ke atas.
  • Benamkan bibit jahe menggunakan tanah atau media tanam yang sudah disiapkan sebelumnya dengan ketebalan sekitar 5 cm. Padatkan tanah dan usahakan bagian tunasnya tidak sampai tertutup.
  • Beri air secukupnya agar tanahnya lembab dan simpan polybag di ruangan yang tidak terkena sinar matahari secara langsung.

Tips Merawat Tanaman Jahe Agar Tidak Gagal Panen

Agar tanaman jahe dapat tumbuh dengan baik dan subur, Sahabat harus mengetahui cara merawat tanaman jahe agar hasil melimpah. Berikut ini cara mudah merawat tanaman jahe agar tumbuh dengan subur.

  • Siram tanaman jahe sebanyak satu kali di sore hari. Namun, jika cuaca cukup panas, lakukan penyiraman sebanyak 2 kali sehari pada pagi dan sore hari.
  • Lakukan penggantian bibit tanaman apabila ada tunas yang mati atau tumbuh tidak normal pada 2-3 minggu setelah proses penanaman.
  • Berikan pupuk ketika tanaman jahe sudah berumur minimal 1 bulan. Lakukan pemupukan setiap 2 bulan sekali agar tanaman jahe dapat tumbuh dengan maksimal.
  • Siangi rumput liar dan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman jahe setiap 2-3 minggu sekali.
  • Semprotkan fungisida atau insektisida organik untuk mencegah tanaman jahe terserang hama dan jamur.

Kesimpulan

Dengan mengetahui proses penanaman dan cara merawat tanaman jahe dengan benar, jahe dapat tumbuh dengan subur. Untuk bisa dipanen, Sahabat bisa menunggu minimal 4 bulan untuk dijadikan bumbu masakan dan minimal 10 bulan untuk dijadikan obat.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.