Selain pupuk organik, di pasaran juga ada jenis pupuk anorganik yang hingga kini masih banyak digunakan. Contoh pupuk anorganik juga cukup banyak dengan manfaat dan fungsi masing-masing. Pupuk ini banyak digunakan oleh petani berbagai jenis komoditas.

Sebutan lain dari pupuk anorganik adalah pupuk buatan dikarenakan keseluruhannya dibuat dari bahan-bahan kimia dan proses pembuatannya melalui pabrik.

Sama halnya dengan pupuk organik, pupuk anorganik juga digunakan sebagaimana mestinya dengan tujuan agar struktur tanah menjadi lebih baik dan tanaman tumbuh subur. Meskipun terbuat dari bahan-bahan kimia, nyatanya pupuk anorganik lebih banyak digunakan di bidang pertanian dan perkebunan.

Hal tersebut tentu bukan tanpa alasan karena memang kinerja pupuk anorganik diakui lebih cepat dibandingkan pupuk organik. Meskipun demikian, Anda tetap harus menggunakannya sesuai takaran. Ketahui contoh dari pupuk anorganik di sini!

Daftar Contoh Pupuk Anorganik

1. Pupuk Urea

Pupuk Urea

Pupuk urea adalah salah satu pupuk anorganik yang digunakan sebagai sumber hara guna memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi pada tanaman serta digunakan sebagai media perbaikan tanah.

KarakteristikKeterangan
Sifat Fisik
BentukKristal
WarnaPutih : Nonsubsidi

Merah muda : subsidi

SenyawaAnorganik
KelarutanCepat
HigroskopisitasTinggi
Sifat Kimia
Rumus KimiaCo(NH2)2
Kadar Hara46%

2. Pupuk KCL

Pupuk KCL

Jenis pupuk anorganik yang kedua adalah pupuk KCL dengan manfaat dapat meningkatkan hasil panen, kemudian meningkatkan kualitas hasil panen, memperkuat batang tanaman, tanaman mampu bertahan dari serangan stress dan hama penyakit, sehingga akan menguntungkan petani.

KarakteristikKeterangan
Sifat Fisik
BentukKristal
WarnaPutih atau Merah
SenyawaAnorganik
KelarutanCepat
HigroskopisitasTinggi
Sifat Kimia
Rumus KimiaKCL
Kadar Hara60% K20

3. Pupuk ZA

Pupuk ZA

Contoh pupuk anorganik yang ketiga adalah pupuk ZA. Pupuk ini berfungsi untuk menambahkan unsur hara pada tanaman sehingga nantinya dapat memperbaiki kualitas tanaman serta menambah nilai gizi pada hasil panen.

KarakteristikKeterangan
Sifat Fisik
BentukKristal
WarnaPutih
SenyawaAnorganik
KelarutanCepat
HigroskopisitasTinggi
Sifat Kimia
Rumus Kimia(NH4)2S04
Kadar Hara21% Nitrogen dan 24% Sulfur

4. Pupuk TSP

Pupuk TSP

Pupuk TSP banyak digunakan untuk tanaman cabe dan fungsinya adalah untuk mempersingkat periode infertilitas pada tanaman, kemudian mempercepat fluoresensi, serta pematangan. Selain cabe, pupuk ini cocok digunakan untuk semua jenis tanaman buah-buahan.

KarakteristikKeterangan
Sifat Fisik
BentukButiran
WarnaAbu-Abu
SenyawaAnorganik
KelarutanLambat
HigroskopisitasRendah
Sifat Kimia
Rumus KimiaCa(H2PO4)
Kadar Hara46% P2O5

5. Pupuk NPK Phonska

Pupuk NPK Phonska

Dengan menggunakan pupuk anorganik NPK Phonska, Anda dapat meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekurangan air, sehingga sangat cocok digunakan di lahan pertanian yang minim sumber air.

KarakteristikKeterangan
Sifat Fisik
BentukButiran
WarnaMerah Muda
SenyawaAnorganik
KelarutanCepat
HigroskopisitasTinggi
Sifat Kimia
Rumus KimiaNPK
Kadar Hara15% N

15% P

15% K

10% S

6. Pupuk SP36

Pupuk SP36

Di urutan keenam ada pupuk SP36 yang memiliki fungsi sebagai pengangkut energi hasil metabolisme pada tanaman, kemudian merangsang pembuahan, merangsang pertumbuhan akar, serta mampu mempercepat pertumbuhan biji.

KarakteristikKeterangan
Sifat Fisik
BentukButiran Besar
WarnaAbu-Abu
SenyawaAnorganik
KelarutanLambat
HigroskopisitasRendah
Sifat Kimia
Rumus KimiaP2O5
Kadar Hara36% P2O5

7. Pupuk NPK Basf 15-15-15

Pupuk NPK Basf 15-15-15

Sejatinya manfaat pupuk anorganik satu ini adalah menunjang pertumbuhan tanaman agar mampu berkembang secara maksimal, sehingga akan mempercepat proses panen dibandingkan tidak menggunakannya.

KarakteristikKeterangan
Sifat Fisik
BentukButiran
WarnaCoklat
SenyawaAnorganik
KelarutanLambat
HigroskopisitasRendah
Sifat Kimia
Rumus KimiaNPK
Kadar Hara15% N dan 15% P

8. Pupuk Cantik

Pupuk Cantik

KarakteristikKeterangan
Sifat Fisik
BentukButiran
WarnaPutih
SenyawaAnorganik
KelarutanCepat
HigroskopisitasTinggi
Sifat Kimia
Rumus Kimia
Kadar Hara13% NO3

13,5% Nitrogen dalam bentuk ammonium (NH4+)

9. Pupuk NPK Mutiara 16-16-16

Pupuk NPK Mutiara 16-16-16

Contoh pupuk anorganik selanjutnya adalah pupuk NPK Mutiara yang memiliki fungsi untuk mempercepat tumbuhnya akar tanaman, kemudian memperbuat serta memperbanyaknya. Dengan demikian, proses penyerapan nutrisi oleh akar bisa berjalan lebih maksimal lagi.

KarakteristikKeterangan
Sifat Fisik
BentukButiran
WarnaBiru
SenyawaAnorganik
KelarutanLambat
HigroskopisitasRendah
Sifat Kimia
Rumus KimiaNPK
Kadar Hara16% N

16% P

16% K

10. Pupuk Kalium Nitrat

Pupuk Kalium Nitrat

Kerontokan pada bunga dan buah bisa diatasi dengan menggunakan pupuk kalium nitrat, karena didalamnya terdapat kandungan kalsium yang cukup tinggi. Selain itu, pupuk jenis ini juga bisa meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekeringan atau kemarau.

KarakteristikKeterangan
Sifat Fisik
BentukButiran
WarnaPutih
SenyawaAnorganik
KelarutanCepat
HigroskopisitasTinggi
Sifat Kimia
Rumus KimiaKN03
Kadar Hara13% N

46% K2O

11. Pupuk Kalium Sulfat

Pupuk Kalium Sulfat

Berperan penting untuk menunjang keberhasilan proses fotosintesis, kemudian akumulasi, membuka dan menutup stomata, serta berbagai macam proses fisiologi lainnya pada tanaman.

KarakteristikKeterangan
Sifat Fisik
BentukTepung atau Bubuk
WarnaPutih
SenyawaAnorganik
KelarutanCepat
HigroskopisitasTinggi
Sifat Kimia
Rumus KimiaK2SO4
Kadar Hara50% K2O

17% S

12. Pupuk Daun

Pupuk Daun

Pupuk daun merupakan jenis pupuk anorganik yang mampu membuat tanaman dapat menyerap unsur hara lebih cepat dibandingkan dengan aplikasi pupuk jenis lain, misalnya saja pupuk akar.

KarakteristikKeterangan
Sifat Fisik
BentukButiran
WarnaPutih
SenyawaAnorganik
KelarutanCepat
HigroskopisitasTiggi
Sifat Kimia
Rumus Kimia
Kadar Hara9,01% N

5,80% P2O5

6,12% K2O

13. Pupuk Kalsium Nitrat

Pupuk Kalsium Nitrat

Pupuk di urutan ketiga belas ini digunakan untuk meningkatkan hasil panen tanaman, kemudian membangun daya tahan tanaman dari penyakit serta hama, memperpanjang usia penyimpanan buah sehingga tidak mudah busuk dan lain sebagainya.

KarakteristikKeterangan
Sifat Fisik
BentukButiran
WarnaPutih
SenyawaAnorganik
KelarutanCepat
HigroskopisitasTinggi
Sifat Kimia
Rumus KimiaCa(NO3)2
Kadar Hara15,5% N

25,99% CaO

14. Pupuk Kalsium Boron

Pupuk Kalsium Boron

Apabila Anda menggunakan pupuk satu ini pada tanaman, maka akan membantu proses perangsangan pembentukan bulu akar, kemudian biji dan mampu memperkuat batang tanaman dengan maksimal.

KarakteristikKeterangan
Sifat Fisik
BentukKristal
WarnaPutih
SenyawaAnorganik
KelarutanCepat
HigroskopisitasTinggi
Sifat Kimia
Rumus Kimia
Kadar Hara80% B

15. Pupuk Dolomit

Pupuk Dolomit

Pupuk anorganik yang terakhir adalah pupuk dolomit, pupuk yang biasa digunakan untuk tanaman sawit maupun karet. Salah satu fungsi utama dari pupuk jenis ini adalah mampu menetralkan pH dalam tanah sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman.

KarakteristikKeterangan
Sifat Fisik
BentukButiran
WarnaPutih Keabu-abuan
SenyawaAnorganik
KelarutanCepat
HigroskopisitasTinggi
Sifat Kimia
Rumus Kimia(CaMg(CO3)2)
Kadar Hara45,6% MgCO3 dan 54,3% CaCO3 atau

21,9% MgO dan 30,4% CaO

Baca Juga: 8 Jenis Media Tanam Anorganik (Keunggulan + Kelemahannya)

Kesimpulan

Contoh pupuk anorganik cukup banyak di pasaran. Tidak heran jika petani memiliki banyak pilihan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pertanian maupun perkebunan mereka.

Setiap pupuk anorganik memiliki kandungan dan karakteristik sendiri-sendiri, sehingga satu sama lain tidak bisa disamakan.

Bagikan: