Meskipun memiliki kata yang mirip, herbal dan herbarium adalah dua istilah yang berbeda. Tanaman herbal adalah tanaman obat, sementara herbarium merupakan tanaman yang diawetkan atau dikeringkan untuk tujuan penelitian. Terdapat banyak nama-nama tanaman herbarium di Indonesia.

Secara umum, pembuatan herbarium terbagi menjadi dua, yaitu basah dan kering. Herbarium basah diambil dari spesimen tumbuhan yang sudah diawetkan kemudian disimpan dalam larutan tertentu. Adapun herbarium kering diambil dari spesimen tumbuhan yang sudah dikeringkan.

Dalam sebuah penelitian, tanaman herbarium biasanya digunakan untuk mengidentifikasi jenis suatu tumbuhan. Lalu, apa saja tanaman herbarium yang ada di Indonesia? Bagaimana cara membedakan tanaman biasa dengan yang bisa dibuat herbarium?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, silakan membaca uraian berikut ini.

Nama-Nama Tanaman Herbarium di Indonesia

Tanaman herbarium banyak ditemukan di Indonesia. Berbagai tanaman ini memiliki ciri-ciri morfologi dan khasiat masing-masing sehingga banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Nah, adapun beberapa nama tumbuhan yang termasuk dalam golongan herbarium, diantaranya:

1. Kumis Kucing

Kumis Kucing

Selain memiliki tampilan cantik, tanaman kumis kucing juga terbukti mampu mengobati berbagai jenis penyakit. Mulai dari hipertensi, asam urat, diabetes, kencing batu, masuk angin, hingga rematik. Oleh karena itu, kumis kucing banyak diteliti dan dibuat sebagai herbarium.

Cara menanam tanaman ini juga tergolong cukup mudah yaitu dengan sistem stek batang. Anda hanya perlu memotong batang kumis kucing dengan panjang sekitar 15-20 cm. Potongan tersebut ditanam di media seperti pot dan disiram secara rutin sebanyak 1-2 kali setiap hari.

2. Kunyit

Kunyit

Kunyit merupakan tanaman yang memiliki ciri khas berwarna kuning dan sering digunakan sebagai pewarna makanan. Selain itu, tanaman ini juga memiliki manfaat untuk kesehatan yaitu dapat mengobati perut kembung, maag, serta radang tenggorokan.

Sebagai tanaman herbarium, kunyit penting untuk dibudidayakan. Untuk menanam, Anda harus menyiapkan media tanam dan bibit kunyit tua. Setelah itu, letakkan bibit kunyit tersebut pada kedalaman 60 cm dan lakukan penyiraman secara rutin serta pemberian pupuk.

3. Jahe

Jahe

Jahe termasuk dalam salah satu nama-nama tanaman herbarium yang ada di Indonesia. Tanaman ini seringkali digunakan dalam berbagai jenis pengobatan herbal karena mengandung banyak nutrisi yang baik untuk tubuh. Jahe mengandung senyawa gingerol yang berfungsi sebagai antioksidan.

Tanaman ini juga dapat membantu mengurangi nyeri otot setelah olahraga, mengurangi mual, serta mengobati pilek. Jahe dapat ditempatkan pada area yang tidak terkena paparan sinar matahari secara langsung dan hanya disiram menggunakan air yang sedikit.

4. Lidah Buaya

Lidah Buaya

Sejak dulu, masyarakat memanfaatkan lidah buaya sebagai tanaman obat sekaligus tanaman hias. Manfaat tanaman ini sangat banyak untuk kesehatan, diantaranya dapat mengurangi jerawat, mencegah dehidrasi, meningkatkan kebersihan mulut, hingga mengatasi konstipasi.

Untuk kulit, lidah buaya dapat mengurangi efek luka bakar karena paparan sinar matahari. Daging dari tanaman ini sering dibuat menjadi gel karena mampu mendinginkan, melembabkan, serta menenangkan kulit.

5. Temulawak

Temulawak

Temulawak mudah ditemukan di pasaran maupun ditanam di pekarangan rumah. Tanaman ini sering digunakan dalam pengobatan alternatif untuk mengatasi peradangan, memperlancar proses pencernaan, serta mengandung anti bakteri.

Cara mengonsumsi temulawak dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari diminum, dibuat sebagai jamu, hingga campuran makanan. Jika rutin dikonsumsi, tanaman ini dapat menjaga metabolisme tubuh untuk tetap sehat dan bugar setiap harinya.

6. Daun Jarak

Daun Jarak

Daun jarak sudah ada sejak dulu dan terkenal sebagai tanaman obat. Berdasarkan penelitian, tanaman ini masuk dalam daftar nama-nama tanaman herbarium yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Selain daun, bagian tanaman jarak yang bisa dimanfaatkan adalah buah serta bijinya.

Daun jarak mengandung banyak zat yang sangat dibutuhkan tubuh, diantaranya quercetin, alkaloid, nicotiflorin, kaempferol, astragalin, dan fitonutrien. Senyawa tersebut bersifat anti inflamasi, anti bakteri, serta antioksidan. Tanaman jarak bisa ditemukan di berbagai tempat karena termasuk tanaman liar.

7. Akar Alang-Alang

Akar Alang-Alang

Salah satu jenis gulma yang paling susah untuk dimatikan adalah alang-alang. Ternyata, akar dari alang-alang ini dapat digunakan untuk mengatasi sakit ginjal, kencing manis, obat panas dalam, keputihan, tekanan darah tinggi, diare, hingga keputihan.

Akar alang-alang mengandung banyak zat aktif yang bersifat hemostatik, diuretic, dan antipiretik. Selain itu, tanaman herbarium ini juga mengandung logam alkali, glukosa, malic acid, mannitol, coixol, asam sitrat, anemonin, asam kersik, fernenol, arundoin, dan simiarenol.

8. Daun Pegagan

"</a

Daun pegagan memiliki ciri khas berbentuk kipas dan sering disebut juga dengan gotu kola atau daun tapak kuda. Kandungan dalam daun ini mengandung banyak senyawa bioaktif yang berfungsi sebagai antivirus, antimikroba, serta antioksidan.

9. Daun Dewa

Daun Dewa

Daun dewa atau sabung nyowo merupakan tanaman yang dapat dibuat sebagai herbarium. Tanaman ini dapat mengatasi berbagai jenis penyakit kronis seperti diabetes mellitus, kanker, wasir, obat memar, tekanan darah tinggi, pendarahan, hingga pembersih racun.

10. Keji Beling

Keji Beling

Keji beling mengandung berbagai jenis zat seperti kalium, kalsium, natrium, hingga fosfor. Bagian akar tanaman ini mengandung banyak flavonoid dan polifenol. Tanaman keji beling banyak digunakan untuk mengatasi penyakit maag, diare, kencing manis, batu ginjal, liver, hingga kolesterol.

Kesimpulan

Di Indonesia, terdapat berbagai jenis tanaman yang dapat dibuat sebagai herbarium, baik kering maupun basah. Nama-nama tanaman herbarium tersebut diantaranya, kunyit, lidah buaya, daun jarak, temulawak, kumis kucing, keji beling, daun dewa, daun pegagan, serta akar alang-alang. Semuanya mempunyai kegunaan yang berbeda-beda.

Baca Juga: 7 Tahapan Cara Menanam Kunyit Sesuai Prosedur untuk Bisnis

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.