Penggunaan media tanam tentunya sudah tidak asing bagi para pelaku usaha tanaman. Terlebih media tanam kini dapat dibuat sendiri dengan sangat mudah. Salah satunya adalah media tanam kompos yang dikenal murah dan ramah lingkungan.

Kompos sudah dikenal lama sebagai sahabat para petani atau pelaku usaha tanaman. Media tanam ini sangat mudah didapatkan. Anda juga dapat membuatnya sendiri dengan memanfaatkan limbah-limbah organik di sekitar lingkungan tempat tinggal.

Namun yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara membuat kompos yang ramah lingkungan dan apa saja kelebihan serta kekurangan dari media tanam satu ini?

Yuk simak penjelasan mengenai kompos yang dikatakan sebagai media tanam paling mudah dibuat pada artikel ini.

Apa yang Dimaksud dengan Media Tanam Kompos?

Apa yang Dimaksud dengan Media Tanam Kompos_

Kompos merupakan salah satu media tanam yang paling digemari. Selain mudah dibuat, kompos juga terbukti mampu menyediakan unsur hara yang sesuai dan dibutuhkan oleh tanaman. Bahkan media tanam satu ini menjadi yang paling banyak dipilih oleh petani tanaman.

Kebanyakan kompos terbuat dari limbah atau sampah organik hasil dari pembuangan aktivitas sehari-hari seperti sisa-sisa makanan. Namun selain itu, kompos juga dapat dibuat dari sampah-sampah daun atau rumput-rumput yang disebut gulma.

Rumput-rumput liar yang cukup mengganggu tersebut dapat dimanfaatkan menjadi kompos yang menyediakan zat hara untuk tanaman lain. Sebelum sampah-sampah organik diubah menjadi kompos, tentu saja Anda harus melakukan pengomposan atau proses membuat media tanam kompos ini.

Proses Membuat Kompos dari Limbah Alam

Proses Membuat Kompos dari Limbah Alam

Sebelum Anda membuat kompos, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah mengumpulkan sampah atau limbah organik terlebih dahulu. Perhatikan langkah-langkah pembuatan kompos berikut ini.

1. Mengumpulkan Sampah Organik

Sampah telah menjadi persoalan yang serius dalam kehidupan sehari-hari. Tak terkecuali dengan sampah organikk yang dikatakan dapat cepat terurai dan tidak mencemari lingkungan. Nyatanya pemanfaatan limbah dan sampah organik belum sepenuhnya terpenuhi.

Anda dapat mengumpulkan sampah atau limbah organik untuk memanfaatkannya menjadi kompos yang berguna bagi tanaman. Pengumpulan sampah organik ini nantinya akan diproses dengan penyortiran dan pencacahan menjadi bentuk yang lebih kecil lagi.

2. Mencacah Sampah Menjadi Lebih Kecil

Proses ini dilakukan guna mempemudah proses penguraian dan agar tekstur yang dihasilkan nantinya akan menjadi lebih halus. Potong atau gunting sampah menjadi ukuran sekitar 1 hingga 2 cm saja.

Setelah memotong atau mencacah sampah, Anda dapat segera melakukan langkah selanjutnya dengan menyiapkan peralatan pengomposan.

3. Pendiaman Sampah Agar Terjadi Pembusukan

Sampah-sampah yang telah dicacah selanjutnya didiamkan. Agar mempercepat proses pembusukan, Anda dapat menambahkan larutan EM4 atau aktivator agar cepat terjadi pembusukan sampah organikk selama masa pendiaman.

Hal lain yang harus diperhatikan saat melakukan proses ini adalah kelembapan yang harus selalu dijaga. Kelembapan yang dianjurkan adalah sekitar 50% hingga 60%. Kemudian jangan sampai terlewat untuk mengaduk atau membolak-balik sampah satu minggu sekali.

4. Lihat Hasil Setelah 2 Minggu Kemudian

Pemanenan media tanam kompos dilakukan kurang lebih selama 2 minggu sejak didiamkan dan dijaga kelembapannya. Ciri dari kompos yang siap digunakan adalah memiliki bau serta warna yang mirip dengan tanah.

Selain itu, suhunya saat dipegang tidak panas atau hanya sekitar 30 sampai 35 derajat saja. Tekstur dari kompos yang sudah jadi cenderung menggumpal namun ringan dan remah seperti tanah yang gembur.

Kekurangan dan Kelebihan dari Kompos

"</figure

Kelebihan Kompos

Kelebihan dari penggunaan kompos tentu saja adalah bahan bakunya yang sangat mudah didapat serta ramah lingkungan. Selain itu, dengan memanfaatkan sampah organik maka permasalahan mengenai polusi udara saat pembakaran limbah sedikit berkurang.

Kelebihan penggunaan media tanam kompos bagi tanaman adalah dapat memperbaiki struktur tanah, menyediakan nutrisi zat hara untuk tanaman, serta aktivasi mikroba dan penyerapan air yang dibutuhkan tanaman menjadi lebih maksimal.

Kekurangan Kompos

Kekurangan dari kompos sendiri adalah meningkatnya suhu pada media tanam berupa tanah karena aktivitas mikroba yang masih aktif. Sebaiknya pada saat menggunakan atau mencampurkan kompos dengan media tanam lain, komposisinya harus tepat dan seimbang.

Selain itu, kandungan unsur haranya tidak diketahui dan tidak dapat diserap tanaman dengan cepat. Namun Anda tetap dapat memaksimalkannya dengan rutin melakukan perawatan pada tanaman lainnya seperti penyiraman agar kondisi tanah tetap bagus.

Kesimpulan

Penggunaan kompos yang dikenal murah dan juga ramah lingkungan ini tampaknya telah menjadi terobosan yang baik bagi para petani tanaman. Pembuatan kompos juga sangat mudah dan dapat dilakukan sendiri.

Hal ini tentunya adalah kabar baik dari dunia bercocok tanam. Selain memenuhi kebutuhan media tanam, secara tidak langsung Anda juga telah membantu mengolah sampah organik dan menjadikannya sebagai sesuatu yang lebih bermanfaat.

Meski begitu mudah, masih banyak yang harus dikembangkan lagi dari media tanam kompos ini agar lebih maksimal lagi dalam menyediakan zat hara untuk tanaman dan akan menjadi hal yang menguntungkan bagi para petani.

Baca Juga: Cara Cangkok Tanaman, Kelebihan, Kekurangan dan Contohnya

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.