Kegiatan bercocok tanam sekarang dapat dilakukan dimana saja dan tidak membutuhkan tempat atau pekarangan yang luas. Kini menanam tanaman hias apa pun semakin mudah dengan menggunakan media tanam dalam pot selain tanah untuk tanaman hias apa saja yang ingin ditanam.

Media tanam yang ada di dalam pot pun harus diperhatikan komposisinya. Hal ini dikarenakan media tanam berperan sebagai tempat untuk menumbuhkan benih atau bibit tanaman dan juga dapat menentukan baik atau buruk pertumbuhan tanaman yang nantinya akan menentukan hasil.

Lalu media tanam apa saja yang cocok untuk dijadikan media dalam pot yang ukurannya tidak terlalu besar dan apakah semua media tanam itu cocok untuk berbagai tanaman hias?

Anda dapat menyimak penjelasan di bawah ini untuk informasi mengenai media tanam untuk pot, yuk simak!

Apa Saja Media Tanam dalam Pot Yang Harus Diketahui?

Media tanam kini tersedia dalam berbagai bentuk dan juga jenis. Semakin berkembangnya zaman dan maraknya penelitian mengenai budidaya bercocok tanam, membuat tersedianya bahan-bahan untuk media tanam yang kini sangat mudah ditemui dan banyak tersedia di alam.

Penanaman dalam pot sendiri dapat menggunakan beberapa jenis campuran media tanam. Diantaranya adalah tanah, kompos (humus), cocopeat, pupuk kandang, dan juga sekam padi. Bahan-bahan tersebut merupakan bahan alami atau organik yang sangat mudah ditemukan di alam.

1. Tanah

Tanah

Penggunaan tanah sebagai bahan dasar dan yang paling utama tidak boleh dihilangkan begitu saja. Untuk pemakaian sebagai media tanam  sendiri membutuhkan tanah dengan kondisi dan kualitas kelembapan yang baik.

Bagian tanah yang cocok dijadikan sebagai media tanam adalah yang ada pada bagian top soil. Selain itu, yang harus Anda perhatikan juga adalah tipe tanah yang akan digunakan sebagai media tanam. Terdapat tipe tanah yang berpasir dan juga tanah lempung.

Tipe tanah berpasir akan sangat baik dalam drainase atau mengalirkan air yang dibutuhkan tanaman, namun kekurangannya adalah tanah berpasir tidak dapat menyimpan cadangan air. Sedangkan tipe tanah lempung yang keras akan menggenangkan air pada media tanam.

Anda hanya perlu memilih tipe tanah yang berada di tengah-tengah tipe berpasir dan tipe tanah liat (lempung). Pilihlah tanah yang gembur dengan tingkat kelembapan yang tinggi. Ini akan membantu proses pertumbuhan tanaman karena kebutuhan nutrisi air yang terpenuhi.

2. Kompos (Humus)

Kompos (Humus)

Campuran media tanam selanjutnya adalah kompos/humus. Perlu diketahui jika penggunaan kompos sangat penting sebagai salah satu penyedia unsus hara yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Terutama jika digunakan sebagai media tanam dalam pot yang kuantitas lahannya terbatas.

Pastikan juga jika kompos yang akan digunakan sudah terurai dan mengalami pembusukan dengan baik. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya hama atau penyakit yang akan mengganggu pertumbuhan tanaman.

Penggunaan media tanam berupa kompos/humus juga dapat digunakan untuk memperbaiki struktur pada tanah sehingga semakin gembur dan subur. Anda dapat memilih kompos atau humus yang sudah matanag dan terurai dengan baik. Biasanya akan berwarna gelap atau hitam.

3. Cocopeat

Cocopeat

Campuran media tanam yang satu ini sudah sangat seringdigunakan. Namun ada beberapa yang belum mengetahui dengan pasti nama serta terbuat dari apa cocopeat ini. Cocopeat tampaknya lebih dikenal dengan media tanam yang berasal dari limbah kelapa.

Cocopeat kini semakin sering dan merupakan media tanam paling banyak yang digunakan pada tanaman dalam pot. Media tanam cocopeat sebelumnya telah melewati proses pemanasan hingga penyaringan dari limbah kelapa sebelum nantinya dijadikan sebagai media tanam.

Media tanam satu ini harus dicampurkan dengan media tanam yang lain sebelum digunakan.  Anda dapat mencampurkan cocopeat dengan tanah yang gembur guna memaksimalkan pertumbuhan tanaman hias yang diinginkan.

4. Pupuk Kandang

Pupuk Kandang

Pupuk kendang digunakan sebagai salah satu media tanam dalam pot yang paling banyak digunakan. Selain harganya yang murah dan bahkan mudah didapatkan jika memiliki hewan ternak, pupuk kandang juga memiliki unsur hara yang tinggi.

Sebelum menggunakannya, Anda harus mencampurkan pupuk kandang dengan tanah atau media tanam yang lain. Terlebih jika pupuk dalam kondisi baru dan masih basah yang memiliki kandungan nitrogen tinggi. Pupuk kandang harus dikeringkan terlebih dahulu untuk mengurangi kandungan nitrogennya.

5. Sekam Padi

Sekam Padi

Media tanam sekam padi merupakan media tanam yang berasal dari limbah pertanian berupa sekam padi yang sudah kering. Sekam yang banyak digunakan untuk media tanam pada tanaman hias adalah sekam hitam yang sudah diolah.

Sekam hitam merupakan limbah sekam padi yang sudah melalui proses pembakaran. Media tanam satu ini menjadi yang paling populer digunakan oleh para petani tanaman hias untuk menunjang pertumbuhan tanaman hias yang dijualnya.

Sekam hitam yang dicampur dengan tanah dapat membantu memperbaiki struktur biologi, fisik, dan kimia di dalam tanah. Sehingga dapat meningkatkan porositas tanah menjadi lebih gembur, subur, dan juga mampu menyerap nutrisi yang dibutuhkan tanaman dengan sangat baik.

Baca Juga: Panduan Budidaya Tanaman Hias dengan Benar untuk Pemula

Kriteria Media Tanam yang Berkualitas untuk Tanaman Hias

Kriteria Media Tanam yang Berkualitas untuk Tanaman Hias

Memilih penggunaan media tanam yang baik untuk tanaman hias tentunya tidak boleh sembarangan pilih. Beberapa syarat yang harus Anda perhatikan dalam memilih media tanam yang baik adalah dengan memperhatikan komposisi dan sifat dari media tanam itu sendiri.

Anda juga harus memperhatikan karakteristik dari jenis tanaman hias apa yang akan ditanam. Jika jenis tanaman hias tersebut membutuhkan banyak air untuk pertumbuhannya, Anda dapat memilih media tanam yang memiliki drainase yang baik. Beberapa syarat lainnya dapat dilihat di bawah ini.

1. Memiliki Porositas dan Dapat Menyimpan Cadangan Air dengan Baik

Media tanam yang baik adalah yang dapat dengan konsisten menyimpan cadangan air dan mengalirkan air yang dibutuhkan oleh tanaman. Terlebih jika media tanam dalam pot yang memiliki jangkauan sempit untuk akar berkembang.

2. Menyediakan Ruang yang Cukup untuk Pertumbuhan Akar pada Tanaman

Tingkat kerapatan pada media tanam juga harus diperhatikan. Anda harus memilih media tanam yang dapat menjadikan gembur serta mampu memberi ruang atau celah untuk akar tumbuh dan mencari nutrisi.

3. Mengandung Unsur Hara yang Tinggi dan Tidak Terdapat Penyakit

Syarat selanjutnya adalah media tanam yang dipilih haruslah yang memiliki unsur hara yang tinggi. Hal ini sangat dibutuhkan untuk kebutuhan nutrisi tanaman hias. Selain itu juga kondisi media tanam haruslah bersih dan sehat sehingga tidak ada penyakit atau hama yang akan mengganggu pertumbuhan.

Kesimpulan

Kini untuk menanam tanaman hias di dalam pot dapat menggunakan berbagai macam media tanam. Pastikan Anda mengetahui karakter dari masing-masing media tanam dan juga karakter dari tanaman hias yang akan ditanam.

Hal tersebut tentunya sangat berguna untuk menjaga dan mendukung pertumbuhan tanaman hias untuk tumbuh dengan subur. Pemilihan media tanam dalam pot akan sangat mempeengaruhi pertumbuhan dari tanaman hias tersendiri. Pastikan Anda sudah memilih media tanam terbaik.

Walaupun terlihat mudah, nyatanya memilih media tanam untuk tanaman hias juga dapat menimbulkan risiko jika dilakukan dengan sembarangan. Belajar dan terus mencoba sangat dianjurkan bagi para pengusaha tanaman saat ini.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.