Kelangsungan hidup tanaman buah ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pupuk. Pupuk berperan penting untuk memberikan nutrisi dan merangsang pertumbuhan tanaman. Kini sudah banyak jenis pupuk agar tanaman cepat berbuah yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan.

Pemberian pupuk tersebut harus dilakukan secara rutin dan tidak boleh sembarangan. Jika salah dalam penggunaan pupuk, bisa dipastikan bahwa pertumbuhan tanaman buah yang dibudidayakan akan lambat atau bahkan mati.

Maka dari itu, sudah menjadi hal yang wajib untuk mengetahui berbagai jenis pupuk sebelum budidaya. Namun, bagi pemula atau orang awam tentu masih sangat asing dengan berbagai macam pupuk yang dapat dipilih.

Nah, sebagai solusinya maka bisa simak ulasan kali ini sampai selesai. Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan secara detail mengenai jenis pupuk untuk tanaman berbuah.

Baca juga:

Rekomendasi Jenis Pupuk Agar Tanaman Cepat Berbuah

Tanaman buah tentu membutuhkan asupan nutrisi yang berbeda dengan jenis tanaman lainnya. Jenis tanaman ini membutuhkan pupuk yang mengandung fosfat. Tujuannya supaya menghasilkan buah secara maksimal.

Sebagai rekomendasi yang tepat, berikut ini adalah beberapa jenis pupuk agar tanaman cepat berbuah yang dapat dipilih secara bebas:

1. Pupuk Kandang

Pupuk Kandang

Manfaat utama dari penggunaan pupuk kandang yaitu sebagai obat perangsang tumbuhan agar cepat berbuah. Selain mengandung fosfat, dalamnya juga terdapat nutrisi berupa nitrogen yang dibutuhkan oleh tanaman.

Jenis pupuk yang satu ini dibuat dari kotoran hewan ternak, dimana berperan untuk memperbaiki sifat kimia, fisik dan biologi tanah. Pupuk kandang yang ditambahkan ke tanah kemudian didapatkan maka meningkatkan karbon tanah.

Pupuk ini bahkan memiliki berbagai macam unsur hara yang cukup lengkap. Mulai dari nitrogen, fosfor, kalsium, magnesium, tembaga, besi, belerang, dan lain sebagainya.

2. Pupuk Hijau

Pupuk Hijau

Pupuk hijau menjadi pupuk yang tak boleh terlewatkan untuk tanaman buah. Kegunaan utama dari pupuk ini yaitu bisa menghilangkan unsur hara nitrogen yang ada dalam tanah, bahkan sampai 97%.

Pengaplikasiannya secara berkala juga dapat meminimalisir pertumbuhan gulma, memperbaiki struktur tanah, hingga mencegah terjadinya erosi. Cara menggunakannya cukup mudah, yaitu tinggal menempatkan pupuk dalam tanah ketika membuat lubang tanam.

Bahan dasar yang digunakan untuk membuat pupuk ini adalah sisa hasil panen dan tanaman lain yang terurai dalam tanah.

3. Pupuk Kompos

Pupuk Kompos

Pupuk kompos menjadi salah satu jenis pupuk agar tanaman cepat berbuah yang berasal dari sampah rumah tangga. Dengan memberikan pupuk kompos secara berkala, tentu dapat membantu tanah dalam menahan air dan mendapat nutrisi.

Pengomposan juga dapat diartikan sebagai penambahan bahan organik ke tanah. Jadi secara tidak langsung bisa membuat kualitas tanah menjadi semakin meningkat.

Tanaman pun bisa tumbuh dalam kondisi yang sehat, kokoh, dan pastinya lebih cepat berbuah. Tak hanya itu, pupuk kompos juga sangat berguna dalam melepaskan nutrisi. Dengan begitu, maka nutrisi yang ada tidak akan larut seperti halnya pada pupuk sintetis.

4. Pupuk NPK

Pupuk NPK

Pupuk buatan yang satu ini juga layak dipilih untuk tanaman berbuah. Namun, fungsi utamanya adalah membantu untuk membuat tanah agar lebih subur. Di dalamnya terdapat vitamin khusus untuk tanah yang memiliki kandungan unsur hara tinggi.

Adapun unsur hara yang paling dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah banyak yaitu, N, P, dan K. Pupuk ini juga kerap dianggap sebagai pupuk yang mampu menyusun protein.

Meskipun bukan pupuk alami, tapi dapat memperbaiki kualitas buah pada masa panen. Tanaman nantinya juga akan mengalami perkembangan secara cepat dan tidak gampang rontok.

Jika lahan yang dimiliki cukup luas dan digunakan untuk budidaya tanaman buah, pupuk NPK ini sudah menjadi hal yang wajib untuk diberikan pada tanaman tersebut.

5. Pupuk KCL

Pupuk KCL

Dikutip dari Cropnutrition, kebutuhan nutrisi tanaman berbuah mampu menyerap hingga 90% dari produksi kalium. Hal tersebut tentu tak terlepas dari fungsi kalium yang ada dalam pupuk KCL.

Kandungan tersebut sangat berguna sebagai stimulan untuk mendorong tanaman agar cepat berbuah. Jenis pupuk ini juga bisa dijadikan sebagai solusi yang tepat untuk mengatasi tanaman sulit berbuah karena tanah tidak mendapat nutrisi penting.

Tata cara pengaplikasiannya juga sangat mudah dan sederhana untuk dilakukan. Hanya perlu dilarutkan supaya konsentrasi garam yang terlarut semakin tinggi. Pupuk KCL juga mampu untuk mencegah terjadinya kerusakan pada tanaman yang berkecambah.

6. Pupuk ZA

Pupuk ZA

Dalam bidang pertanian, pupuk buatan ini kerap dijadikan sebagai pupuk dasar yang dapat memberikan unsur nitrogen dan belerang. Di luar itu, bisa juga dimanfaatkan sebagai pupuk susulan supaya tanaman bisa lebih cepat berkembang dan berbuah.

Bentuk aslinya yaitu berupa butiran kristal yang mirip dengan garam dapur. Sedangkan kandungan yang dimiliki hampir sama seperti pupuk urea.

Perbedaannya dengan pupuk urea, pupuk ZA dibuat secara khusus hingga melewati proses kimia. Namun, secara keseluruhan masih tak sebagai pupuk area. Meskipun demikian, sifatnya sangat mudah dalam menyerap air atau higroskopis.

Waktu yang tepat untuk penggunaan pupuk ZA yakni ketika awal masa tanam dan ketika memasuki proses pertumbuhan tanaman. Cukup berikan dalam jangka waktu 3 bulan sekali supaya unsur nitrogen yang ada dalam tanah selalu tercukupi.

Cara Membuat Pupuk Buah Cair

Cara Membuat Pupuk Buah Cair

Selain keenam jenis pupuk di atas, pupuk untuk tanaman buah ternyata juga bisa dibuat sendiri. Pupuk yang dibuat adalah dalam bentuk cair yang dapat dijadikan sebagai bahan aktif. Bahan tersebut berguna untuk mempercepat dalam pembuatan pupuk kandang ketika masih dalam proses pematangan.

Bahan-Bahan dan Alat yang Dibutuhkan

  • Gula pasir sebanyak 1 kg
  • Air cucian beras
  • Air bersih secukupnya
  • Buah-buahan yang sudah busuk
  • Karung plastik dan ember

Cara Membuat

  • Potong buah yang membusuk hingga menjadi beberapa bagian kecil. Masukkan buah tersebut ke dalam sebuah karung plastik.
  • Lalu ikat karung tersebut kemudian rendam dalam ember berukuran besar. Tambahkan juga air secukupnya hingga karung tersebut terendam.
  • Larutkan gula sebanyak 1 kg ke dalam ember dan tutup sampai rapat.
  • Kemudian biarkan selama kurang lebih sekitar 3 minggu. Jika sudah muncul gelembung udara, maka berarti mikroba sudah hidup.
  • Jika sudah maka bisa langsung disaring kemudian dimasukkan dalam wadah seperti botol sebelum digunakan.
  • Pupuk cair dapat digunakan ketika tanaman buah berusia 2 sampai 3 minggu setelah proses perkecambahan. Cocok untuk tanaman buah yang ditanam dalam sebuah kebun kecil.
  • Sedangkan untuk pengaplikasiannya harus menggunakan perbandingan 20:1, yaitu 20 liter air dan 1 liter pupuk cair.

Kesimpulan

Pupuk menjadi bagian yang memiliki peran penting untuk jenis tanaman apapun terutama tanaman buah. Tanpa proses pemupukan, tanaman tidak akan bisa produktif sehingga tidak mampu menghasilkan buah secara maksimal.

Maka dari itu, sangat disarankan untuk memilih salah satu jenis pupuk agar tanaman cepat berbuah. Baik itu pupuk buatan ataupun pupuk organik, masing-masing memiliki fungsinya yang tidak berbeda jauh. Pengaplikasiannya harus dilakukan secara berkala dengan takaran perbandingan yang dianjurkan. 

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.