Pohon perepat yang nama latinnya adalah Sonneratia alba, adalah jenis tumbuhan yang biasa hidup di hutan bakau. Ciri-ciri pohon perepat umumnya punya batang berukuran besar dan tumbuh diantara batu karang maupun pasir laut.

Pohon perepat ditemukan di banyak wilayah Afrika, Asia dan Australia. Mulai dari kawasan Afrika Timur, Madagaskar, Kepulauan Seychelle, wilayah Asia Tenggara, Australia, Pasifik Barat hingga Kaledonia Baru.

Karena tersebar di banyak wilayah, pohon perapat memiliki banyak nama dan sebutan yang berbeda untuk setiap wilayah. Di Indonesia sendiri, pohon perapat memiliki beberapa nama lokal, seperti pidada, pedada, bidada, kedada, muntu, mangut-mangut dan sebagainya.

Sedangkan nama pohon perepat di Filipina yaitu bunayon, bungalon, patpat, pegapat, payan dan masih banyak lagi.  Pohon perapat mempunyai beberapa manfaat, terutama bagian kayu dan buahnya.

Ciri-Ciri Pohon Perepat

Perepat adalah tumbuhan bakau atau mangrove yang dapat mencapai tinggi hingga 15 meter, terutama kalau di alam liar. Tumbuhan perepat memiliki kandungan antioksidan yang dapat dimanfaatkan untuk kesehatan manusia.

Di Indonesia, beberapa daerah sudah biasa menggunakan pohon perepat untuk berbegai keperluan. Di Minahasa, kayu pohon perepat dimanfaatkan untuk membuat rumah, sedangkan bagian daunnya dimakan sebagai lalapan, baik mentah ataupun direbus.

Sementara di daerah Maluku, buah perepat dipakai sebagai salah satu bumbu untuk mengolah ikan. Manfaat pohon perepat yang lebih besar yaitu kayunya dibuat menjadi perahu, karena sifatnya yang  awet di dalam air garam.

Hanya saja, kekurangannya adalah paku dan baut yang dipasang pada kayu lebih cepat berkarat akibat terkena garam. Ya, kayu perepat memang mengandung garam secara alamiah, mungkin karena hidupnya di laut.

Untuk bisa menemukan pohon perepat di kawasan bakau, amati beberapa ciri-ciri yang tampak sebagai berikut.

1. Ciri pada Daun Perepat

Ciri-Ciri Daun Perepat

Ciri-ciri pohon perapat yang mudah sekali dikenali yaitu daunnya. Letak daun saling berhadapan dengan bentuk helai bundar dan tebal. Bisa dikatakan daun perepat ini bentuknya mirip bulatnya telur atau telur dalam posisi terbalik.

Ukuran daun yaitu 3-9 cm pada panjangnya dan 5-12,5 cm lebarnya. Pada pangkal daun terdapat biji dan ujungnya yang bulat tapi melebar. Panjang tangkai daun sekitar 6-15 mm dan ada semacam kelenjar pada pangkalnya.

Bagaimana dengan warna daun perepat? Daun pohon perepat berwarna hijau segar dan cerah.

2. Ciri pada Bunga Perepat

Ciri-Ciri Bunga Perepat

Bunga perepat termasuk jenis bunga soliter, berkelamin ganda, dan ada didalam suatu karangan yang berjumlah tiga kuntum. Kuntum bunga perepat tumbuh pada bagian ujung ranting dan tangkainya hanya pendek saja.

Kalau diamati tabung kelopak bunga perepat memiliki bentuk yang mirip dengan lonceng, warnanya di bagian luar adalah hijau dan luarnya merah. Taju kelopak bunga mempunyai panjang 2-2,25 cm dengan jumlah pada tiap kelopak antara 6-7 taju.

3. Ciri pada Buah Perepat

Ciri pada Buah Perepat

Sekilas buah perepat sepertinya keras, ini disebabkan karena bentuknya yang bulat seperti bola. Buah akan muncul di dalam kelopak bunga yang tidak bisa rontok. Bentuknya bulat seperti apel dengan ukuran 3-4 cm.

Buah perepat ini mempunyai banyak biji ddalamnya, dan baunya tidak enak kalau dibuka. Begitu juga saat dimasak, juga bisa muncul aroma yang kurang sedap.

4. Ciri pada Pohon Perepat

Ciri pada Pohon Perepat

 

Ciri yang mudah dilihat sebenarnya adalah pada bentuk pohon perepat itu sendiri. Pohon perepat warnanya selalu hijau dan seperti tidak pernah layu. Hanya saja terlihat seperti gundul atau tidak ada rambutnya, dengan batang yang makin melebar jika semakin ke atas.

Yang perlu diperhatikan adalah pada bagian kulit batangnya, karena pohon perepat memiliki warna batang kecoklatan atau krem. Ada retakan-retakan pada permukaan batang dengan posisi mendatar dan halus.

Pada pohon juga akan tumbuh akar-akar napas yang tebal dengan bentuk seperti kerucut runcing. Tinggi akar napas ini sekitar 25 cm dan akan mudah dilihat saat air pantai surut.

Karakteristik Pohon Perepat

Karakteristik Pohon Perepat

Yang tidak kalah penting untuk dipelajari selain ciri-ciri pohon perepat adalah karakteristiknya. Jenis tanah yang cocok untuk tempat tumbuh pohon perepat adalah tanah yang berpasir atau berlumpur, tapi kadangkala juga pada batu-batu karang.

Jangan sekali-sekali menanam tumbuhan perepat ini jauh dari kawasan pantai, karena karakternya yang tidak tahan lama pada jenis air tawar. Perepat adalah jenis tumbuhan yang memiliki kandungan antioksidan tergolong tinggi, yaitu 41,19 mg.

Kandungan antioksidan tinggi tersebut utamanya tersimpan pada bagian kulit batang dari pohon perepat. Wajar saja kalau berkat antioksidan yang tinggi tersebut, beberapa orang memanfaatkannya untuk obat-obatan.

Kesimpulan

Banyak tanaman yang tumbuh di daerah pantai, salah satunya adalah pohon perepat. Ciri-ciri pohon perepat yang membedakannya dengan tumbuhan bakau lainnya dapat dilihat dari bagian daun, bunga, buah dan pohon perepat itu sendiri.

Akar napas yang akan terlihat saat air pantai surut termasuk ciri dari pohon perepat yang mudah dikenali. Tumbuhan ini dapat muncul di bebatuan karang maupun tanah yang berlumpur serta berpasir.

Baca Juga: 3 Cara Mencangkok Pohon Mangga yang Benar, Dijamin Tumbuh!

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.