Bukannya lebih berkembang, justru tanaman mati setelah dipindahkan ke pot yang lebih besar. Jika ini tak mau terjadi, pahami dulu bagaimana cara memindahkan tanaman agar tidak mati. Mempelajari soal cara hidup tanaman sebetulnya bukan tugas yang mudah. Apalagi untuk para pemula.

Proses pemindahan ke pot baru adalah bagian dari perawatan tanaman. Ini dilakukan supaya tanaman punya ruang lebih untuk tumbuh secara optimal. Akar memiliki ruang untuk bergerak dan seluruh tanaman pun mendapatkan nutrisi lebih baik.

Ada beberapa poin penting supaya proses pemindahan tanaman ke pot baru sukses. Lantas, apa saja poin-poin yang dimaksud dalam menjaga agar tanaman tidak mati selama proses ini?

Mari kupas semuanya pada ulasan lengkap di bawah ini.

Cara Memindahkan Tanaman Agar Tidak Mati

Faktor-faktor penyebab tanaman mati dapat disebabkan karena suhu, pot atau media tanam yang tidak sesuai. Memang tak ada yang sulit dari memindahkan tanaman ke pot baru, namun langkah-langkah berikut akan memastikan agar tanaman tetap hidup dan sehat:

1. Jangan Lakukan di Siang Hari

Jangan Lakukan di Siang Hari

Akar tanaman sangat sensitif terhadap perubahan suhu yang tiba-tiba. Melakukan pemindahan tanaman pada siang hari tentu akan riskan. Tanaman bisa stres dan layu setelah ditanam kembali.

Selalu hindari waktu-waktu dimana cuaca panas. Pilihlah waktu yang cukup sejuk, seperti sebelum jam 9 pagi dan setelah pukul 3 sore. Cara yang paling aman adalah sore hari, karena terik matahari tidak terlalu menyengat dan tanaman lebih dijauhkan dari risiko stres.

2. Pilih Pot yang Besar

Pilih Pot yang Besar

Cara memindahkan tanaman agar tidak mati adalah menggunakan pot yang lebih besar. Tujuan melakukan hal ini yaitu untuk memberikan ruang tumbuh yang optimal untuk tanaman.

Namun jika ingin dipindahkan ke tanah, maka buatlah lubang tanam yang cukup besar terlebih dulu. Ukuran besarannya harus 1/2 lebih besar dari ukuran pot sebelumnya.

3. Buat Campuran Media Tanam

Buat Campuran Media Tanam

Tidak boleh sembarangan dalam memilih media tanam, apalagi setelah melakukan proses pemindahan. Setiap tanaman memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

Hal itu perlu diperhatikan untuk menemukan media tanam yang cocok. Media tanam yang umum berisi tanah gembur dan pasir silika. Kombinasi keduanya menawarkan sistem drainase dan aerasi yang bagus.

Sedangkan tanaman seperti anggrek atau kaktus, komposisi media tanamnya berbeda. Tanaman yang suka kondisi kering lebih cocok ditanam pada media tanam yang menggunakan campuran bahan kering, seperti salah satunya kerikil.

4. Miringkan Tanaman untuk Mengeluarkannya

Miringkan Tanaman untuk Mengeluarkannya

Baik saat menggunakan polybag atau pot, keluarkan tanaman secara hati-hati agar tidak layu saat dipindahkan ke tempat baru. Perlahan miringkan polybag atau pot, lalu ketuk-ketuk bagian bawahnya supaya media tanam tidak lagi menempel.

Kemudian pegang batang tanaman yang kokoh dan putar sedikit demi sedikit sampai berhasil dikeluarkan dari pot atau polybag. Beberapa tanah memang memiliki konsistensi yang lengket. Untuk itu, disarankan tidak menyiram tanaman pada 2-3 hari sebelumnya.

Tanah akhirnya punya kesempatan untuk kering dan mudah dilepas dari wadahnya. Struktur tanah yang padat jauh lebih aman, karena tidak akan merusak akar atau bentuk media tanam setelah dipindahkan.

5. Lakukan Pengendalian Kualitas Akar

Lakukan Pengendalian Kualitas Akar

Pada saat tanaman dikeluarkan, ada kesempatan untuk melakukan seleksi kualitas akar. Apabila menemukan akar yang lembek, terlalu panjang, berubah warna atau mati, segera lakukan pemangkasan menggunakan gunting atau pisau yang tajam.

Ada kemungkinan akar tersebut terinfeksi oleh penyakit. Jadi, jangan lupa sterilkan gunting usai memangkas akar yang mati sebelum memangkas bagian akar lainnya. Hal ini supaya mencegah penyebaran penyakit ke akar lainnya.

6. Taruh Tanaman dengan Posisi yang Tepat

Taruh Tanaman dengan Posisi yang Tepat

Pastikan pot atau lubang tanam yang menjadi tujuan pemindahan tanaman telah dipersiapkan. Isi pot atau lubang dengan media tanam yang sesuai. Selanjutnya, buat lubang di tengah-tengahnya. Letakkan tanaman ke lubang tanam tersebut.

Atur posisinya agar tidak miring. Tanaman harus berdiri tegak dan kokoh agar tidak patah saat ukurannya bertambah tinggi. Padatkan dan ratakan permukaan tanah di sekitar lubang tanam supaya menyatu dengan baik.

7. Siram Tanaman

Siram Tanaman

Cara memindahkan tanaman agar tidak mati yang tak boleh dilewatkan adalah merawatnya sepenuh hati. Siram tanaman sesaat dipindahkan ke tempat yang baru. Air akan melembabkan struktur tanah dan mempermudah proses adaptasi tanaman.

Tanah yang kering akan membuat tanaman cepat stres. Selalu pastikan tanah dalam keadaan lembab selama beberapa hari setelah proses pemindahan. Rawat tanaman selayaknya saat masih di pot lama, seperti memberikannya asupan sinar matahari yang cukup.

8. Hindari Pemupukan Setelah Pemindahan

Hindari Pemupukan Setelah Pemindahan

Pemupukan sepatutnya dihindari setelah pemindahan, sebab proses ini bisa melukai tanaman. Pada masa ini, akar tanaman masih lunak. Memberikannya pupuk akan meningkat risiko tanaman mati. Jadi, tunggu sampai tanaman sehat sebelum melakukan pemupukan.

Kesimpulan

Lakukan cara memindahkan tanaman agar tidak mati di atas dengan benar agar tanaman favorit tetap tumbuh dengan baik di tempat barunya. Usai proses adaptasi berhasil, tanaman dapat diberi pupuk untuk mendorong pertumbuhannya.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.