Kencur merupakan tanaman yang masuk dalam kelompok Zingiberaceae atau keluarga jahe. Budidaya tanaman kencur termasuk mudah jika sudah mengetahui teknik dan karakteristik tanaman tersebut. Apalagi bagi pemula yang baru ingin menanam kencur, caranya cukup mudah.

Kunci kesuksesan dari penanaman kencur yakni mengetahui jenis tanah, tingkat kelembaban hingga musim yang baik untuk menanam kencur. Tanaman kencur ini juga dikenal dengan nama latin Kaempferia galanga L., dan diketahui bisa tumbuh di tanah berpasir yang kaya akan humus.

Adapun musim yang baik untuk pertumbuhan kencur adalah musim hujan. Sebab, tanaman ini akan sulit tumbuh hingga mati ketika memasuki musim kemarau. Namun, saat musim hujan tiba tanaman kencur bisa kembali tumbuh.

Selain tanah dan musim penanaman yang baik, ada beberapa hal penting lainnya yang harus diperhatikan ketika mulai membudidayakan kencur. Apa saja hal-hal tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

Baca juga:

Karakteristik Tanaman Kencur

Kencur sudah lama dikenal sebagai salah satu tanaman obat. Bersama dengan beberapa keluarganya, seperti jahe, lengkuas dan kunyit, kencur juga biasa digunakan untuk bumbu dapur. Meskipun terlihat sama, tetapi kencur memiliki bentuk yang berbeda dengan kunyit, jahe ataupun lengkuas.

Bentuk kencur lebih kecil dan pendek. Kemudian, warna kulitnya cokelat dengan daging berwarna kuning pucat. Kencur juga memiliki daun bentuk bulat dan tersusun saling berhadapan. Hal lain yang bisa membedakan adalah aromanya yang khas dengan rasa pedas bercampur pahit.

Sedangkan, untuk karakteristik penanamannya, kencur tidak hanya membutuhkan tanah dengan tekstur berpasir, tetapi juga membutuhkan kelembaban tinggi di awal masa tanam. Maka dari itu, musim yang cocok untuk menanam kencur adalah musim hujan.

Meski begitu, tanah untuk menanam kencur juga tidak boleh terlalu lembab. Sebab, rimpang kencur bisa saja terserang jamur dan busuk, jika tanah terlalu lembab. Syarat tumbuh yang baik untuk kencur yakni berada di temperatur suhu antara 250C hingga 300C.

Kencur juga membutuhkan cahaya matahari penuh selama proses pertumbuhannya. Oleh sebab itu, tanaman obat satu ini tidak membutuhkan naungan ketika ditanam. Lahan harus terkena sinar matahari penuh atau minimal 20-30% cahaya matahari sampai tanaman berusia 6 bulan.

Cara Budidaya Tanaman Kencur Bagi Pemula

Setelah mengetahui karakteristik tanaman kencur serta syarat yang baik untuk pertumbuhannya, cara budidaya selanjutnya adalah mengetahui proses penanamannya. Untuk mendapatkan hasil tanaman yang baik, maka siapkan semua kebutuhan sebelum memasuki musim hujan.

Persiapan bisa dilakukan dengan menyiapkan bibit tanaman kencur terlebih dahulu. Kemudian, baru siapkan lahan dan lakukan penanaman. Adapun cara menanam kencur yakni, sebagai berikut:

1. Pemilihan Bibit Kencur

Pemilihan Bibit Kencur

Cara pertama budidaya tanaman kencur sebelum menanam kencur di lahan yakni, menyiapkan bibit yang berkualitas. Bibit kencur bisa didapatkan dari toko bibit yang memang menyediakan bibit kencur. Namun, memilih bibit kencur juga ada teknik dan informasinya.

Untuk mendapatkan kencur berkualitas, pilihlah bibit dari kencur yang berusia tua yakni, berusia kurang lebih 10 bulan. Setelah menemukan kencur yang sesuai umurnya, perhatikan beberapa syarat berikut untuk menyeleksi bibit kencur yang berkualitas, di antaranya:

  • Kencur berwarna cerah dan segar.
  • Tidak berukuran terlalu kecil atau mengerut.
  • Pilih kencur yang bebas hama, ditandai tidak adanya bekas gigitan hama di rimpang kencur.
  • Kencur memiliki mata tunas setidaknya 2 hingga 3 mata tunas.
  • Bebas penyakit, bisa dilihat dari daging rimpang yang keras dan tidak lunak.

2. Penyiapan Bibit

Penyiapan Bibit

Setelah bibit kencur yang berkualitas sudah ditemukan, saatnya menyiapkan bibit untuk siap ditanam. Caranya dengan merendam bibit dalam larutan air dan pupuk cair. Dosis yang dibutuhkan untuk 1 hektar lahan yakni, 50 liter air dan 1 liter pupuk cair.

Campuran diaduk rata, lalu bibit kencur direndam selama kurang lebih 12 jam. Setelah itu, barulah bibit kencur diangkat dari air rendaman dan diletakkan di wadah kering. Letakkan bibit tersebut di tempat yang gelap dan agak lembab. Tunggu hingga 2 minggu sampai bibit bertunas.

3. Penyiapan Lahan Tanam

Penyiapan Lahan Tanam

Sembari menunggu bibit bertunas, budidaya tanaman kencur dilanjutkan dengan proses penyiapan lahan. Kencur bisa ditanam di lahan terbuka ataupun di dalam pot dan polybag. Semuanya bisa dipilih tergantung kondisi dan situasi.

Jika memilih untuk menanam di lahan, maka gemburkan tanah terlebih dahulu. Kemudian, buat bedengan dengan lebar 2 hingga 3 meter. Apabila sebelumnya lahan digunakan untuk penanaman tanaman lainnya, maka bersihkan dahulu lahan dari sisa tanaman sebelumnya.

Setelah itu, buat bedengan dengan menggemburkan tanah. Jangan lupa campurkan tanah dengan pupuk organik untuk amunisi tanaman kencur tumbuh. Kemudian, buat juga parit-parit di antara bedengan agar air tidak menggenang.

4. Proses Penanaman

Proses Penanaman

Setelah bedengan dan parit selesai dibuat dan bibit kencur sudah bertunas, kencur siap ditanam di lahan. Caranya juga cukup mudah. Adapun langkah budidaya tanaman kencur di tahap ini yakni sebagai berikut:

  • Buat jarak tanam sebesar 80×40 cm agar tanaman tidak saling tumpang tindih. Jika menanam dengan sistem tanaman campuran, buat jarak tanam sebesar 20×20 cm.
  • Kemudian, buatlah lubang tanam dengan kedalaman kira-kira 5 hingga 7 cm.
  • Tanam rimpang kencur yang sudah bertunas dengan bagian tunasnya dibiarkan menghadap ke atas.
  • Timbun dengan tanah, tetapi jangan terlalu padat. Biarkan bagian tunas terlihat di atas permukaan tanah.
  • Siram semua bibit yang sudah ditanam, tetapi jangan sampai tanah terlalu lembab.

5. Pemupukan

Pemupukan

Proses pemupukan tanaman kencur dilakukan ketika lahan sudah siap, yakni 2 minggu sebelum kencur ditanam. Kemudian, pemupukan selanjutnya bisa dilakukan ketika kencur sudah berusia 45 hari. Namun, menjelang itu pupuk tambahan bisa dilakukan setiap seminggu sekali.

Adapun pupuk tambahan yang bisa digunakan yakni pupuk cair. Tujuannya untuk membantu hormon pertumbuhan berproduksi dengan baik, serta bisa meningkatkan ketahanan kencur terhadap penyakit. Ketika tanaman sudah lebih dari 3 bulan, pemupukan bisa dilakukan 2 minggu sekali.

6. Perawatan

Perawatan

Cara budidaya tanaman kencur selanjutnya yakni memastikan tanah tidak kering serta tidak ada gulma yang mengganggu. Penyiraman bisa dilakukan setiap hari. Namun, jika intensitas hujan sering terjadi, maka penyiraman bisa dikurangi.

Pastikan tanaman tidak tergenang air dan busuk. Setelah itu, pastikan juga tidak ada gulma di sekitar tanaman. Penyiangan gulma bisa dilakukan bersamaan dengan pemupukan atau ketika usia tanaman mencapai 3 minggu.

Selama penyiangan, perhatikan juga kondisi tanaman. Salah satunya kondisi daun yang diserang hama ulat. Segera ambil ulat, jika jumlahnya tidak banyak. Apabila jumlah ulat tidak bisa dikendalikan, gunakan pestisida nabati untuk menanganinya.

7. Proses Panen

Proses Panen

Tanaman kencur dapat dipanen ketika berusia 8 bulan hingga 12 bulan. Cara memanennya juga cukup mudah. Bisa menggunakan tangan atau alat bantu seperti cangkul. Ketika memasuki musim kemarau adalah waktu yang tepat untuk mulai memanen kencur.

Kesimpulan

Cara budidaya tanaman kencur cukup mudah, bahkan bagi seorang pemula sekalipun. Syarat utama yang harus diperhatikan adalah memahami karakteristik tanaman obat ini. Pemilik tanaman juga harus rajin merawat tanaman agar terhindar dari kebusukan, hama dan penyakit. 

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.