Cabe memang dikenal memiliki rasa pedas dan sering digunakan sebagai bumbu masakan. Adapun rawit sendiri adalah salah satu jenis cabe yang banyak disukai karena tingkat kepedasannya. Apalagi media tanam cabe rawit juga mudah dicari. 

Cabe rawit adalah salah satu tanaman yang paling mudah ditanam selama beberapa kebutuhan dan kondisi tertentu terpenuhi. Bagi yang ingin menanam cabe rawit, tenang saja, karena tumbuhan satu ini mudah sekali untuk ditanam, bahkan di mana saja.

Tidak heran kalau cabe adalah komoditas yang banyak dibudidayakan oleh orang-orang. Penasaran apa saja media tanam yang bisa digunakan untuk menanam cabe rawit? Lalu bagaimana cara untuk menanamnya? Coba cari tahu informasinya, yuk! 

Media Tanam Cabe Rawit

Menjadi tanaman yang mudah untuk dibudidayakan, tidak mengherankan kalau cabe rawit ini memiliki komoditi pasar yang besar Ada dua media tanam yang biasanya orang-orang manfaatkan ketika menanam cabe rawit, di antaranya:

1. Pot

Pot

Pot adalah media tanam untuk cabe rawit yang paling umum digunakan. Untuk membuat cabe rawit yang sehat dan berkembang, pot perlu diisi  dengan tanah gembur yang dicampur  kompos kaya atau vermikulit halus atau bisa juga kompos benih. 

Pastikan untuk memilih pot yang ukurannya pas dengan pertimbangan bahwa cabe rawit akan selalu tumbuh. Ada baiknya memilih pot dari material plastik dan cek juga apakah ada lubang di bagian bawahnya agar tanaman bisa terhidrasi dengan baik tanpa kelebihan air.

Sirami media tanah di pot sebelum disemai dan selanjutnya tanaman bisa disirami secara konsisten untuk meningkatkan kemungkinan tanaman ini cepat berkecambah. 

2. Hidroponik 

Hidroponik

Media tanam cabe rawit yang kedua adalah dengan hidroponik. Hidroponik adalah sistem menanam sayuran tanpa tanah. Dengan menggunakan sistem ini, cabe rawit menerima nutrisi melalui akar, tetapi tidak di dalam tanah. 

Jika menggunakan hidroponik, maka cabau rawit dapat ditanam di media berupa hidroton, arang sekam, rockwool, sabut serat kelapa. Hidroponik menjadi salah teknik menanam yang efisien, dapat tumbuh lebih cepat dan lebih besar daripada yang ditanam di tanah.

Bahkan, cabe rawit yang menggunakan media tanam hidroponik dapat tumbuh sebanyak dua kali lebih cepat dari tanaman yang tumbuh di tanah karena tidak perlu mengeluarkan energi untuk mengembangkan sistem akar yang luas.

Nutrisi diterapkan langsung ke akar sehingga memungkinkan cabe rawit tumbuh di ruang yang lebih kecil. Hidroponik memungkinkan kerapatan cabe rawit menjadi empat kali lipat, yang berarti produksi panennya bisa empat kali lebih banyak. 

Cara Menanam Cabe Rawit Dengan Mudah

Cara Menanam Cabe Rawit Dengan Mudah

Baik menggunakan media tanam cabe rawit berupa pot yang diisi dengan tanah dan kompos maupun hidroponik yang diisi dengan arang sekam, rockwool atau sabut serat kelapa, pastikan untuk mengetahui cara menanam cabe rawit dengan tepat. Apa saja caranya? 

1. Pilih Benih Cabe yang Terbaik

Langkah utama yang perlu dilakukan dalam menanam cabe rawit supaya lebih cepat panen adalah pilihlah benih yang berkualitas terbaik. Untuk mendapatkan benih yang terbaik, maka bisa membelinya langsung ke petani cabe atau toko benih. 

Bisa juga untuk mendapatkan benih cabe rawit yang diambil langsung dari buahnya. Nah, kalah ingin mendapatkan benih cabe rawit secara langsung, maka pastikan tanamannya bagus.

Ciri dari tanaman cabe rawit yang bagus adalah memiliki daun yang lebat dan hasil panennya bagus. Selanjutnya petik buah cabe rawit yang sekiranya sudah tua. 

2. Keluarkan Biji Cabe 

Setelah memilih cabe rawit, maka saya menjadi uatlah dua bagian dan ambil bijinya sebagai bibit. Sebaiknya pilihlah bagian biji yang letaknya di tengah dan hindari yang bagian ujung-ujung atau pinggirnya. 

3. Jemur Biji Cabe 

Selanjutnya, pastikan untuk menjemur biji cabe terlebih dahulu sebelum mulai melakukan penyemaian. Jemur di bawah sinar matahari sampai sekiranya kering. Sebaiknya jemur biji cabe ini selama 24 jam untuk dapatkan hasil terbaik. 

4. Seleksi Biji Cabe

Setelah dijemur, maka langkah selanjutnya adalah dengan menyeleksi mana bibit paling bagus di antara semua yang ada. Caranya mudah, cukup siapkan air hangat dan masukkan biji cabe rawit tersebut kemudian biarkan sampai semalaman. 

Keesokan harinya, pilihlah biji cabe rawit yang hanya tenggelam posisinya. Kalau ada biji cabe yang mengapung, sudah dipastikan bahwa isinya kopong atau kualitasnya buruk. 

5. Mulai Lakukan Penyemaian

Apabila telah menemukan biji cabe rawit yang berkualitas, maka lakukan penyemaian dengan baik. Jika media tanam cabai rawit yang dipilih adalah pot, maka gunakan tanah dan kompos atau pupuk kandang, perbandingannya adalah 2:1. 

Sementara kalau ingin menggunakan hidroponik, bisa gunakan arang sekam dengan campuran tanah atau rockwool dan kemudian mulai semaikan bijinya.

Selanjutnya, tutup permukaan media tanam menggunakan kain dengan pori- pori sehingga membuat benih bisa mendapat udara untuk berkecambah. 

Jangan lupa untuk jemur tanaman cabe rawit namun pastikan tidak menjemurnya  lebih dari 8 jam karena akan mengeringkan biji dengan sangat cepat. Bergantung pada kondisi iklim, tanaman cabe rawit biasanya membutuhkan waktu beberapa hari hingga berminggu-minggu untuk lekas berkecambah.

6. Mulai Perawatan Tanaman Cabe

Cabe rawit membutuhkan tempat yang sekiranya mendapat sinar matahari  baik untuk tumbuh, jadi pilihlah tempat yang cukup terang.

Manfaatkan saja teras, halaman belakang atau menggunakan balkon dekat jendela karena cabe membutuhkan setidaknya 8 jam sinar matahari untuk membuatnya cepat berbuah. 

Biasanya, tanaman cabe rawit mampu menghasilkan lebih dari 100 buah dalam setahun. Nah, selain rutin menjemurnya supaya terkena panas matahari yang intens, cabe rawit juga perlu untuk disiram dengan intens. Setidaknya, siram cabe rawit selama 2 kali yakni di pagi dan juga sore hari. 

Jangan lupa juga untuk melakukan pemupukan setidaknya setiap 2 minggu sekali untuk memberikan nutrisi pada tanaman. Kemudian, jagalah kebersihan cabe rawit agar tidak diserang penyakit maupun hama. Adapun cara merawatnya agar tidak terserang oleh hama sendiri amatlah mudah. 

Cukup buang daun tanaman cabe rawit yang kering. Pilihlah daun mana saja yang sekiranya sudah mengering karena itu akan menghambat pertumbuhan cabe rawit. Apabila ada ulat, segera buang.  

Baca Juga: 5 Tahapan Budidaya Cabe Rawit dalam Polybag, Panen Melimpah!

Kesimpulan

Media tanam yang bisa digunakan untuk menanam cabe rawit ada dua jenis, yaitu pot dan hidroponik. Jika ingin menggunakan pot, maka bisa isi dengan media tanah dan dikombinasikan dengan kompos, bisa pupuk kandang atau organik.

Sementara jika hidroponik, maka bisa gunakan rockwool atau arang sekam. Setelah memilih media tanam cabe rawit, maka lakukan penanaman dengan tepat seperti menjemur biji cabe dan merendamnya di air hangat semalaman untuk dapatkan benih berkualitas.

Selanjutnya, mulai lakukan penyemaian dan jangan lupa lakukan perawatan dengan baik seperti siram dengan intens, jemur di bawah matahari, beri pupuk dan jauhkan hama. Mudah bukan cara menanam cabe rawit? 

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.