Cabai rawit merupakan salah satu bahan masakan yang paling disukai masyarakat Indonesia dengan rasa pedasnya. Meskipun cabe rawit bisa dibeli dengan mudah di penjual sayur, tapi Sahabat bisa budidaya cabe rawit dalam polybag sendiri di rumah.

Apalagi pohon cabe rawit mudah dirawat dan bisa tumbuh dengan cepat jadi siapa saja bisa menanamnya. Hampir setiap hari, para ibu rumah tangga membutuhkan cabe rawit untuk memasak jadi stok cabe harus selalu ada di rumah.

Kondisi inilah yang membuat peluang usaha budidaya cabe rawit sangat terbuka lebar. Tidak perlu lahan yang luas untuk menanam cabe rawit karena Sahabat bisa memanfaatkan polybag sebagai wadah tanaman sehingga lebih menghemat tempat.

Lantas, bagaimana cara budidaya cabe rawit agar bisa panen cepat meskipun ditanam di polybag saja? Jawaban lengkapnya bisa Sahabat dapatkan dari artikel berikut ini.

Baca juga:

Cara Memilih Bibit Cabe Rawit

Pemilihan bibit cabe rawit sangat mempengaruhi kualitas hasil tanaman nantinya jadi pastikan Sahabat tidak salah pilih bibit cabe rawit. Banyak toko atau penjual bibit cabe rawit yang bisa dijumpai, baik dijual secara online maupun offline.

Bibit yang berkualitas unggul maka akan menghasilkan cabe rawit yang berkualitas pula. Begitu juga sebaliknya, bibit berkualitas buruk biasanya akan menghasilkan cabe rawit yang kurang berkualitas jadi penting untuk mengenal ciri-ciri bibit cabe rawit yang unggul:

  • Bibit cabe rawit yang unggul akan bertahan bersama-sama secara seragam atau serentak, sedangkan bibit yang kurang berkualitas biasanya akan mati atau pertumbuhannya terlambat.
  • Setelah dipindahkan, bibit cabe rawit unggul tetap tahan dan tidak mati, termasuk saat proses persemaian menuju proses penanaman.
  • Umumnya, pertumbuhan bibit cabe rawit unggul lebih cepat sedangkan bibit biasa memiliki pertumbuhan yang lambat.
  • Bibit cabe rawit memiliki akar yang banyak sehingga kebutuhan nutrisi dari tanaman tersebut dapat terpenuhi dengan baik.
  • Bibit cabe rawit unggul memiliki fisik yang kuat dengan warna sangat hijau sehingga tidak mudah kering dan layu.
  • Lebih tahan terhadap penyakit, hama dan gulma sehingga Sahabat bisa hemat karena tidak perlu membeli pestisida dan insektisida.
  • Perubahan iklim tidak akan memengaruhi pertumbuhan cabe rawit dari bibit unggul, baik saat musim hujan, musim kemarau maupun saat peralihan.
  • Tanaman cabe rawit dari bibit unggul memiliki produktivitas yang tinggi sehingga lebih cepat dan lebih banyak dalam berbuah.

Syarat Benih Budidaya Cabe Rawit

Syarat Benih Budidaya Cabe Rawit

Bibit budidaya cabe rawit harus dipilih yang berkualitas, baik itu membeli atau membuat sendiri benih cabe rawit. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi biji cabe rawit agar bisa dijadikan bibit dalam budidaya cabe rawit unggulan ini:

  • Benih berasal dari cabe berukuran lebih besar.
  • Benih berasal dari tanaman yang memiliki ranting, cabang, batang, dan daun subur.
  • Benih berasal dari cabe yang dipetik bagian bawah cabang tanaman agar lebih mudah tumbuh setelah proses persemaian.
  • Benih berasal dari pohon yang berbuah lebat.
  • Benih yang berasal dari cabe matang dan memiliki kulit mengkilap.
  • Benih berasal dari pohon yang berusia minimal 7-8 bulan agar produktivitasnya lebih banyak.
  • Benih berasal dari pohon yang bebas penyakit dan hama.
  • Benih berasal dari cabe yang tidak berbintik, sehat, dan bersih.

Budidaya Cabe Rawit dalam Polybag

1. Persemaian Cabe Rawit

Persemaian Cabe Rawit

Proses pertama yang harus dilakukan dalam menanam cabe rawit adalah melakukan persemaian dengan cara merendam biji cabe ke dalam air hangat lalu diamkan selama 30 menit. Setelah itu, masukkan biji cabe rawit ke dalam larutan perangsang akar satu harian.

Selanjutnya, ambil biji yang tenggelam atau tidak mengapung lalu bungkus dengan kain basah dan biarkan satu malam lagi. Lubangi polybag bagian bawah dengan diameter 10 cm dan Sahabat bisa menggunakan campuran pasir dan pupuk kandang sebagai media semai.

Jangan lupa untuk menutupi biji cabe rawit menggunakan plastik tipis guna mencegah gangguan pada biji cabe. Sahabat bisa memindahkan bibit cabe rawit yang sudah tumbuh daunnya sekitar 4 helai sehingga budidaya cabe rawit dalam polybag berhasil.

2. Penanaman Cabe Rawit

Penanaman Cabe Rawit

Sahabat bisa menggunakan campuran tanah, pupuk kandang dan kompos sebagai media tanam yang sudah dimasukkan ke dalam polybag berdiameter 30 cm dan dipersiapkan sejak 2 minggu. Sahabat harus menyirami media tanah tersebut satu minggu sebelum proses ini.

Setelah itu, masukkan bibit semai ke dalam polybag yang berisi media tanam. Pastikan Sahabat mencabut tanaman cabe rawit secara hati-hati dari tempat persemaian agar akarnya tidak rusak.

Budidaya cabe rawit dalam polybag ini mengharuskan Sahabat melubangi wadah menggunakan jari. Jika bibit cabe rawit sudah dimasukkan, padatkan media tanam di sekitarnya agar akar bisa tumbuh dengan sempurna lalu akhiri dengan menyiramnya.

3. Penyiraman

Penyiraman

Pohon cabe rawit membutuhkan intensitas air yang pas untuk penyiraman jadi pastikan Sahabat melakukan penyiraman setiap pagi dan sore hari. Tapi, jangan terlalu banyak dan sesuaikan dengan kebutuhan air cabe rawit.

4. Pencegahan Hama

Pencegahan Hama

Perawatan lain yang perlu diperhatikan saat budidaya cabe rawit dalam polybag adalah melakukan pencegahan hama. Hama jamur biasa menyerang pohon cabe rawit jadi Sahabat bisa mengatasinya dengan pestisida organik untuk mempertahankan kesuburan daun.

Pestisida organik bisa dibuat dari campuran limbah puntung rokok atau bawang putih lalu berikan dosis yang tepat, yakni 50 ml pestisida untuk 2 liter air.

5. Pemberian Pupuk

Pemberian Pupuk

Pupuk juga menjadi kebutuhan tanaman cabe rawit agar bisa tumbuh dengan baik. Micin bisa digunakan sebagai pupuk organik dengan dosis pemberian sekitar 1 sdm untuk 2 liter air. Sahabat hanya perlu memberikan pupuk ini setiap 5-7 hari sekali hingga muncul bunganya.

Cara Memanen Cabe Rawit

Cara Memilih Bibit Cabe Rawit

Pada umumnya, cabe rawit baru bisa dipanen setelah berusia 3 bulan atau lebih dengan frekuensi panen sebanyak 15-18 kali dalam masa hidupnya sekitar 24 bulan. Sayangnya, produktivitas tanaman cabe rawit akan berkurang seiring bertambahnya usia.

Itulah mengapa banyak petani cabe rawit yang memelihara tanaman ini selama 12 bulan saja agar lebih efektif dan efisien dalam menghasilkan untung. Pagi dan sore hari menjadi waktu terbaik untuk memanen cabe rawit.

Sahabat bisa memetik cabe rawit beserta tangkainya jika cabe sudah matang yang ditandai dengan bentuk ramping dan isinya padat. Nilai jual cabe yang padat lebih tinggi dibanding cabe dengan isi yang kopong.

Kesimpulan

Kebutuhan cabe rawit yang terus meningkat membuat ibu rumah tangga harus memiliki stok setiap harinya. Jika Sahabat ingin lebih berhemat, maka bisa menanam sendiri cabe rawit di lahan yang tersedia menggunakan polybag sehingga tidak perlu lahan yang luas.

Budidaya cabe rawit dalam polybag bisa dilakukan oleh siapa saja karena cukup mudah dan panen bisa dilakukan dengan cepat. Menanam cabe rawit sendiri bisa menjadi hobi yang membuat waktu lebih bermanfaat sekaligus menjanjikan jika dijadikan suatu usaha. 

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.