Siapa yang tidak tahu lengkeng atau kelengkeng? Buah bulat berwarna coklat itu, menjadi salah satu buah tropis yang mudah ditemukan di Indonesia. Cara merawat tanaman kelengkeng juga cukup mudah. Sebab, tanaman satu ini mudah berbuah, jika diperhatikan dengan baik.

Meskipun begitu, ketika ingin membudidayakan tanaman ini, Sahabat harus mengetahui karakteristik biologinya. Bagaimana tanaman ini tumbuh, hingga perawatan seperti apa yang harus dilakukan agar tanamannya cepat berbuah, menjadi hal penting yang harus diperhatikan.

Diketahui, kelengkeng merupakan tumbuhan yang tingginya bisa mencapai 40 meter. Pohon kelengkeng memiliki diameter batang hingga 1 meter. Tanaman dengan nama latin Dimocarpus longan ini, sering disebut juga sebagai buah mata kucing.

Hal tersebut merujuk pada daging buahnya yang tipis, putih dan sedikit bening, sehingga menampakkan bijinya yang berwarna coklat gelap. Bentuknya itu dianggap mirip mata kucing. Lalu, bagaimana perawatan tanaman kelengkeng yang baik? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Baca juga:

Karakteristik Tanaman Kelengkeng

Karakteristik Tanaman Kelengkeng

Kelengkeng menjadi buah yang penyebarannya cukup luas, mulai dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Taiwan, hingga Australia dan Amerika Serikat. Buahnya yang bulat dan berwarna coklat, dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, jika berada di lingkungan yang mendukung.

Cara merawat tanaman kelengkeng bagi pemula, dimulai dengan mengetahui karakteristik dari tanaman ini. Tujuannya, agar mengetahui lingkungan seperti apa yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini. Adapun karakteristik tanaman ini, diantaranya:

  1. Kelengkeng bisa dibudidayakan melalui biji atau lewat proses cangkok dan stek. Jika memilih bibit dari biji, pilihlah biji dari buah kelengkeng yang berusia tua. Sedangkan, jika memiliki bibit cangkok dan stek, pilihlah batang kelengkeng yang tingginya antara 15 cm hingga 20 cm.
  2. Karena kelengkeng termasuk jenis buah tropis, maka selama pertumbuhannya, kelengkeng sangat membutuhkan sinar matahari penuh. Oleh karena itu, letakkanlah tanaman kelengkeng di lokasi yang terkena sinar matahari, tanpa perlindungan atau naungan.
  3. Kelengkeng sangat membutuhkan tanah yang gembur dengan lapisan tebal, gunanya agar mampu mengikat air dengan baik. Tanah laterit, vertisol, serta andosol merupakan jenis-jenis tanah yang cocok digunakan untuk media tanam kelengkeng.
  4. Untuk menunjang pertumbuhan kelengkeng yang baik, tanaman ini membutuhkan pH tanah berkisar 5,5 hingga 6,5.

Cara Merawat Tanaman Kelengkeng Bagi Pemula

Jika sudah mengetahui karakteristik kelengkeng, maka merawat tanaman ini sangat mudah dilakukan, termasuk bagi pemula. Lalu, apa saja hal yang perlu diperhatikan selama merawat tanaman ini? Berikut disajikan 5 cara merawat kelengkeng dengan baik, diantaranya sebagai berikut:

1. Penyiraman Tanaman Kelengkeng

Penyiraman Tanaman Kelengkeng

Selain matahari yang cukup, tanaman kelengkeng juga membutuhkan air untuk proses pertumbuhannya. Lakukanlah penyiraman setiap harinya, pada pagi dan sore hari. Khususnya pada musim kemarau, proses penyiraman harus lebih diperhatikan.

Namun, ketika musim hujan tiba, intensitas penyiraman bisa dikurangi. Cukup perhatikan tanaman, agar tidak terendam air.

2. Pemupukan Tanaman Kelengkeng

Pemupukan Tanaman Kelengkeng

Selain media tanam yang memenuhi syarat pertumbuhannya, tanaman kelengkeng juga memerlukan unsur hara untuk pertumbuhan yang lebih baik. Maka dari itu, pemupukan harus rutin dilakukan, mulai pertama kali ditanam dan selama proses pertumbuhannya.

Pemupukan pertama dilakukan setelah bibit disemai dan ditanam pada media tumbuh. Kemudian, selama masa pertumbuhan, pemupukan susulan dapat dilakukan setiap 1 bulan sekali. Pupuk kandang atau pupuk organik cair, bisa menjadi pilihan pupuk susulan yang digunakan.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.