Bawang merah merupakan salah satu bumbu dapur yang selalu menjadi andalan setiap masakan. Jadi, tidak heran banyak yang mulai merawat tanaman bawang merah di rumah. Cara merawat tanaman bawang merah, terbilang cukup mudah.

Sebab, tanaman umbi ini memiliki karakteristik yang mudah hidup diberbagai iklim. Meskipun awalnya tanaman bawang merah biasa hidup di daerah pegunungan di Pakistan dan Iran, tetapi tanaman ini semakin banyak dibudidayakan diberbagai negara, termasuk Indonesia.

Selain dijadikan bumbu masakan, bawang merah juga dikenal sebagai obat tradisional. Kandungan serat, asam folat, kalium serta vitamin C pada tanaman ini, dipercaya mampu mengobati berbagai masalah kesehatan. Maag hingga koresterol dapat diatasi dengan tanaman umbi satu ini.

Dengan banyaknya manfaat yang dimilikinya, tidak heran jika bawang merah tidak pernah absen dari daftar belanjaan. Daripada terus membeli, tanaman ini juga bisa ditanam dengan mudah di rumah. Kira-kira bagaimana cara merawatnya? Simak informasi lengkapnya berikut:

Karakteristik Tanaman Bawang Merah

Karakteristik Tanaman Bawang Merah

Cara merawat tanaman bawang merah yang pertama adalah mengetahui karakteristik umumnya. Sehingga, perawatan terhadap tanaman ini menjadi lebih mudah. Adapun karakteristik tanaman bawang merah diantaranya, sebagai berikut:

  1. Meskipun bisa hidup diberbagai iklim, bawang merah sangat memerlukan matahari penuh untuk proses pertumbuhannya. Jadi, tanaman bawang merah biasa diletakkan di lahan tanpa naungan. Namun, tanaman ini juga bisa tumbuh di tempat yang teduh.
  2. Bawang merah memang membutuhkan air untuk pertumbuhannya, tetapi tanaman ini juga akan membusuk jika kondisi air menggenang di media tanamnya.
  3. Daun bawang merah berwarna hijau muda dan berubah menjadi kuning saat mendekati masa panen.
  4. Umbinya berwarna merah dengan bau menyengat, umbi inilah yang nantinya akan menjadi bibit dan ditanam dalam media tanam.

Persiapan Penanaman Tanaman Bawang Merah

Persiapan Penanaman Tanaman Bawang Merah

Sifat bawang merah yang bisa tumbuh dengan mudah diberbagai iklim, membuat tanaman ini juga dapat ditanam di pot atau polybag. Penanaman bawang merah di pot ini, bisa menjadi pilihan bagi pemilik lahan sempit.

Sebelum mengetahui cara merawat tanaman bawang merah di pot atau polybag, ketahui dahulu persiapan dan cara menanam bawang merah. Perhatikan hal-hal berikut, untuk proses penanaman bawang putih yang baik.

  1. Pilihlah ukuran pot atau polybag yang tepat, yakni polybag dengan ukuran 30×40 cm. Pastikan pot atau polybag yang digunakan memiliki lubang dibawahnya, agar air tidak menggenang.
  2. Gunakan media tanam yang dapat memenuhi kebutuhan bawang merah, yakni campuran tanah hitam, pupuk kandang dan sekam dengan komposisi 1:1:1.
  3. Sebelum ditanami bibit bawang merah, siram dan diamkan media tanam kurang lebih selama 2 hari.
  4. Bawang merah siap ditanam dalam polybag dengan jumlah 3 umbi setiap polybag. Bawang ditanam sebatas leher umbi dengan jarak antar tanam antar umbi 5 cm.
  5. Lakukan penyiraman setelah umbi bawang ditanam, lalu letakkan pot atau polybag di tempat yang terkena sinar matahari.

Cara Merawat Tanaman Bawang Merah di Pot atau Polybag

Cara Merawat Tanaman Bawang Merah di Pot atau Polybag

Setelah bawang merah selesai ditanam, jangan lupa untuk terus merawat tanaman ini. Pastikan unsur haranya terpenuhi, agar bawang merah dapat dipanen dengan hasil yang memuaskan. Untuk itu, lakukan perawatan tanaman bawang merah seperti berikut ini:

1. Melakukan Penyiraman

Penyiraman dilakukan setiap harinya, pada pagi dan sore hari. Intensitas penyiraman dapat disesuaikan dengan musim. Misalnya, jika sedang berada pada musim hujan, intensitas penyiraman dapat dikurangi. Cukup pastikan tanaman bawang merah tidak tergenang air.

Namun, jika sedang musim kemarau, lakukan penyiraman 2 kali sehari. Pastikan media tanah tidak mengalami kekeringan. Sebab, bawang merah bisa mati, apabila mengalami kekeringan, serta umbinya dapat busuk jika tanahnya tergenang.

2. Pemupukan Susulan

Tanaman bawang merah sangat membutuhkan nutrisi untuk proses pertumbuhan. Makanya, pemupukan susulan harus terus dilakukan. Pemupukan susulan dapat dilakukan setiap minggu sekali, hingga usia tanaman mencapai 6 minggu.

Gunakan pupuk NPK yang kaya akan nitrogen, fosfot dan kalium. Pupuk dapat diencerkan dengan perbandingan 1:1 antara pupuk dan air, untuk setiap pot atau polybag.

3. Penyiangan Gulma

Gulma seperti rumput liar biasa tumbuh di sekitar media tanam bawang merah. Pertumbuhan gulma yang tidak terkendali akan menyebabkan bawang merah kekurangan nutrisi, sebab nutrisinya diambil oleh gulma. Maka dari itu, penyiangan gulma harus rajin dilakukan.

4. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Bawang Merah

Ketika melakukan penyiangan gulma, pemilik tanaman bawang merah juga bisa melakukan pengendalian hama dan penyakit pada bawang merah. Biasanya, tanaman yang terserang hama dapat dilihat dari kondisi daunnya.

Sedangkan, jika bawang merah terlihat membusuk, maka bisa dipastikan tanaman tersebut sudah terserang penyakit. Buanglah tanaman yang busuk tersebut agar penyakit dan serangan hama tidak merambat ke tanaman lain. Kemudian, gunakan pestisida nabati jika diperlukan.

Kesimpulan

Cara merawat tanaman bawang merah di pot atau polybag ternyata tidak terlalu sulit. Kuncinya adalah media tanam sudah sesuai dengan karakteristik bawang merah. Pastikan juga untuk terus memperhatikan pertumbuhannya setiap hari, hingga bawang bisa dipanen setelah berusia 3 bulan.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.