Cara merawat sengon sama seperti merawat tanaman pada umumnya meskipun merupakan pohon yang tinggi. Sengon sendiri merupakan salah satu jenis tanaman yang kayunya kerap dimanfaatkan. Kayu sengon umumnya banyak digunakan sebagai bahan furniture seperti meja, kursi, dan sebagainya.

Di Indonesia kayu sengon sendiri memiliki harga yang cukup tinggi. Pohon sengon yang sehat akan tumbuh hingga ketinggian 30 sampai 45 meter dengan diameter batang 75 sampai 85 cm. Pohon dengan nama latin Albizia chinensis ini dapat beradaptasi dengan berbagai jenis tanah tanam.

Tidak hanya itu, pohon sengon memiliki kayu yang padat, serat agak kasar dan lurus, serta tidak mudah menjadi santapan rayap tanah. Sebagai pohon yang multifungsi dengan cara perawatan yang tidak sulit, membuat sengon mudah dibudidayakan.

Apa saja tahap perawatan pohon sengon? Ini dia berbagai cara perawatan pohon sengon yang perlu diketahui!

Baca juga:

Cara Merawat Sengon Agar Cepat Besar

Meskipun perawatan pohon sengon serupa dengan pohon lainnya namun tetap ada hal-hal yang perlu diperhatikan. Terlebih jika menginginkan pohon sengon yang tumbuh sehat dan besar dengan cepat. Perawatan sengon juga terbagi dalam beberapa tahap, yakni:

1. Penyulaman

Penyulaman cara merawat sengon

Cara perawatan pohon sengon yang pertama adalah dengan melakukan penyulaman. Aktivitas penyulaman perlu dilakukan hampir untuk semua pohon, termasuk sengon. Hal ini karena penyulaman berfungsi agar tanaman dapat tumbuh dengan optimal.

Caranya adalah dengan mengganti tanaman lama yang mati atau terkena penyakit dengan tanaman baru yang sehat. Penyulaman dapat dilakukan 2 kali. Penyulaman pertama pada usia tanaman 2 hingga 4 minggu setelah hari tanam. Sedangkan penyulaman kedua pada usia setelah 1 tahun.

Penyulaman umumnya dilakukan saat musim hujan atau saat pagi hari. Agar tahan lama dan tanaman hasil penyulaman tumbuh dengan merata, maka penyulaman perlu menggunakan bibit pohon sengon dengan usia yang sama.

2. Penyiangan

Penyiangan cara merawat sengon

Selain penyulaman, pohon sengon juga perlu disiangi. Cara menanam sengon tahap ini dilakukan untuk menghilangkan gulma atau tanaman pengganggu lainnya seperti alang-alang dan menghindari tumbuh kembali. Caranya cukup dengan memotong atau menghilangkan tanaman pengganggu tersebut.

Selain dengan cara manual atau dengan tangan, penyiangan juga bisa dilakukan dengan menggunakan herbisida. Namun, perlu dicatat bahwa penggunaan herbisida ini harus menggunakan dosis yang sesuai. Dengan melakukan penyiangan, sengon akan tumbuh dengan lebih optimal.

3. Pemupukan

Pemupukan

Selanjutnya, cara merawat sengon agar cepat besar adalah pemupukan agar pohon mendapatkan nutrisi yang cukup. Pemupukan untuk pohon sengon dilakukan secara berkala dengan menggunakan pupuk NPK/Phonska. Dosisnya pun perlu ditambahkan seiring bertambahnya usia pohon.

Hingga pohon sengon berusia 1 tahun, pemupukan perlu dilakukan setiap 2 bulan sekali dengan dosis pupuk 30 gram untuk setiap tanaman. Cara pemupukannya dengan menggali lubang yang melingkari batang pada batas terluar pohon dan beri pupuk, kemudian timbun kembali dengan tanah.

Pemupukan selanjutnya adalah ketika pohon sengon berusia 2 tahun. Perbedaanya, pemupukan pada usia ini perlu dilakukan dengan jarak waktu yang cukup panjang yakni 4 bulan sekali. Dosis pupuk yang diberikan juga bertambah yakni 50 gram.

Berbeda dengan cara pemupukan pertama, pemupukan kedua dilakukan dengan cara membuat lubang yang melingkari batang dan berjarak 1,5 meter dari batang. Kemudian pupuk dimasukkan dalam lubang tersebut dan ditimbun kembali dengan tanah.

Pemupukan perlu kembali dilakukan saat pohon sengon berusia 3 tahun dengan jarak waktu 6 bulan sekali. Dosis yang diberikan adalah 100 gram untuk setiap tanaman. Setelah usia 3 tahun, pupuk diberikan setiap 1 tahun sekali dengan dosis 200 gram untuk setiap tanaman.

4. Pemangkasan

Pemangkasan

Perawatan berikutnya yang perlu dilakukan untuk pohon sengon adalah pemangkasan. Cabang yang mati perlu dipangkas. Hal ini bertujuan agar tanaman sengon dapat tumbuh besar, tinggi, serta terbebas dari cabang, jamur atau penyakit.

Tidak hanya itu, cara ini juga mempermudah proses pemanenan pohon sengon. Umumnya pemangkasan ini dilakukan saat pohon sengon berusia 1 tahun dan dilakukan setiap 1 tahun sekali. Pemangkasan dihentikan ketika pohon yang tidak bercabang sudah tumbuh hingga melebihi 6 meter.

Pemangkasan harus menggunakan gergaji yang tajam agar tidak tersisa cabang sama sekali dan tidak merusak kayu utama. Jika pemangkasan menyisakan cabang, maka akan membuat kayu cacat. Pemangkasan juga perlu dilakukan dengan hati-hati agar kayu tidak terkelupas.

5. Pendaringan

Pendaringan cara merawat sengon

Tahap perawatan selanjutnya disebut sebagai tahap pendaringan. Pada tahap ini, tujuannya adalah memperbaiki struktur tanah. Umumnya tanah di sekitar pohon akan longsor akibat penyiraman atau air hujan berlebih. Pendaringan perlu dilakukan agar struktur tanah menjadi baik seperti semula.

6. Pengendalian Terhadap Hama dan Penyakit

Pengendalian Terhadap Hama dan Penyakit

Sama seperti tanaman lain, pohon sengon juga dapat terserang hama dan penyakit. Adanya hama dan penyakit ini juga membuat pohon sengon tidak dapat tumbuh dengan sehat dan optimal. Maka dari itu, hama dan penyakit ini perlu dikendalikan.

Hama yang biasanya menyerang pohon sengon adalah hama boktor. Sedangkan penyakit yang biasa menyerang pohon sengon adalah penyakit karat puru dan akar merah yang keduanya disebabkan oleh pertumbuhan jamur. Penyakit ini dapat menyebabkan kecacatan bahkan kematian pada pohon sengon.

Jika penyakit akar merah biasanya menyerang akar, karat puru umumnya menyerang cabang, tangkai daun, dan daun sengon. Untuk mengobati pohon sengon dari penyakit-penyakit ini, gunakan fungisida atau bahan kimia lain yang mampu membunuh jamur penyebab penyakit.

Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Sengon

Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Sengon

Setelah mengetahui cara merawat sengon agar cepat besar, perlu juga diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pohon sengon. Dengan memahami faktor-faktor ini, perawatan sengon menjadi lebih optimal. Faktor-faktor yang mempengaruhi perawatan dan pertumbuhan sengon adalah:

1. Faktor Terkendali

Faktor yang mempengaruhi penanaman dan pertumbuhan pohon sengon yang dapat dikendalikan adalah bibit tanaman, pengolahan tanah, persiapan dan proses penanaman, proses perawatan, dan bahan yang digunakan selama perawatan seperti pestisida, pupuk, dan sebagainya.

Jarak tanam antar pohon juga mempengaruhi proses pertumbuhan pohon sengon. Ukuran jarak ini harus diperhatikan terutama untuk tujuan produksi kayu sengon. Jarak tanam untuk masing-masing tujuan produksi kayu sengon adalah:

  • Kayu pertukangan harus memiliki jarak tanam 6 x 6 meter dan ditanam pada lahan subur.
  • Monokultur jarak tanamnya adalah 2,5 x 3 meter atau 3 x3 meter.
  • Kayu pulp harus berjarak 3 x 3 meter.
  • Tumpangsari harus berjarak tanam 5 x 5 meter atau 3 x 6 meter.
  • Kayu bulat premium harus berjarak tanam 10 x 1 meter.

2. Faktor Tidak Terkendali

Kebalikan dari faktor terkendali, faktor tidak terkendali adalah faktor-faktor yang disebabkan oleh hal-hal diluar kendali manusia. Faktor ini terdiri dari hama dan penyakit seperti karat puru dan akar merah, iklim yang ekstrim seperti curah hujan tinggi atau intensitas matahari berlebih.

Kesimpulan

Cara merawat sengon agar cepat besar sebenarnya tidak sulit. Seperti merawat pohon lain, merawat pohon sengon juga diperlukan ketelatenan terutama karena kebutuhan akan unsur hara yang tinggi. Maka perawatan pohon sengon perlu diperhatikan betul untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.