Di daerah yang lembab, Anda tentu sering melihat lumut. Jenis tanaman ini memiliki ciri-ciri berwarna hijau dan sering menempel di kolam, dinding, kayu, hingga lantai. Dulu, lumut dianggap mengganggu karena mengotori tempat, namun sekarang justru banyak yang belajar cara budidaya lumut.

Hal tersebut tidak terlepas dari fungsi lumut yang banyak dimanfaatkan sebagai umpan pancing, mengurangi bahaya banjir, menahan erosi tanah, serta dijadikan bahan pembuat obat. Oleh karena itu, banyak orang yang memanfaatkan lumut sebagai peluang bisnis yang menjanjikan.

Budidaya lumut menjadi hal yang banyak dilakukan beberapa tahun terakhir. Nah, bagaimana cara membudidayakan tanaman ini dengan cara yang mudah? Media apa saja yang dapat digunakan untuk menanam lumut?

Simak uraian berikut ini agar lebih mudah memahami cara membudidayakan tanaman lumut.

Cara Budidaya Lumut Dengan Mudah

Untuk membudidayakan lumut, Anda harus membuat media tanam yang sesuai dengan habitat aslinya, yaitu tempat yang lembab atau perairan. Untuk menanam lumut dengan mudah, Anda dapat mengikuti beberapa cara berikut ini agar mendapatkan hasil yang maksimal.

1. Memilih Cara Budidaya

Memilih Cara Budidaya

Secara umum, terdapat 2 cara yang dapat dilakukan untuk membudidayakan tanaman lumut, yaitu cara terbuka dan cara tertutup. Sesuai namanya, cara terbuka yaitu membudidayakan lumut di tempat-tempat terbuka. Misalnya, pada perairan air tawar, seperti kanal, kolam, maupun danau.

Sementara itu, cara tertutup dilakukan dengan memberi naungan pada bak, kanal, kolam, atau tempat lain menggunakan media plastik. Selain itu, Anda harus mengatur suplai nutrisi pada lumut dengan baik. Misalnya, dengan melakukan penyiraman pada waktu-waktu tertentu untuk menjaga kelembaban.

Cara tertutup lainnya untuk budidaya lumut disebut dengan photobioreactor. Cara ini tergolong lebih efisien karena Anda dapat mengembangkan lumut dengan teknik yang unik yaitu menggunakan tangki reaktor yang diberi energi buatan tambahan.

2. Menyiapkan Media Budidaya

Menyiapkan Media Budidaya

Secara umum, teknik budidaya lumut tergolong sederhana dan tidak membutuhkan media maupun bahan yang banyak. Anda bisa membudidayakan tanaman ini di rumah dengan menyiapkan beberapa alat seperti berikut ini.

  • Media tanam berupa pot dan Moss
  • Pasir vulkanik dan campuran tanah
  • Ayakan pasir
  • Humus
  • Pupuk untuk lumut
  • Kuas ukuran sedang
  • Lumut

Semua bahan di atas sangat mudah untuk ditemukan atau dibeli dengan harga yang relatif murah. Cara budidaya lumut juga tidak akan menghabiskan waktu dan tenaga yang banyak karena Anda tidak harus mengeceknya setiap hari.

Media tanam yang dimanfaatkan untuk budidaya lumut yaitu peat moss yang berbentuk serasah hasil pembusukan dan sphagnum moss kering berwarna cokelat. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan media tanam lain yaitu cocopeat atau yang dikenal dengan serbuk kelapa.

Caranya adalah dengan mengambil serbuk kelapa dan membilasnya sebanyak 3 kali. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kandungan garam dan tanin. Air yang bagus digunakan untuk melembabkan media tanam lumut adalah Total Dissolved Solids (TDS) dengan intensitas rendah.

Semakin rendah TDS tersebut, maka pertumbuhan lumur akan semakin bagus. Contoh air TDS yang rendah seperti air reverse osmosis (RO), air bekas pendingin ruangan, maupun air hujan. Semua air tersebut harus dalam kondisi murni dan tidak mengandung kotoran maupun garam.

Media tanam lumut yang berupa bebatuan diantaranya, kanuma, akadama, dan pumice. Kanuman adalah media tanam yang dapat menyimpan air, ringan, serta memberikan sirkulasi udara khusus pada bagian akar tanaman.

Baca Juga: Apa Itu Media Tanam Moss dan Manfaatnya untuk Tumbuhan?

3. Cara Menanam Lumut

Cara Menanam Lumut

Membudidayakan setiap tanaman berarti Anda harus menanam tanaman tersebut ke dalam media tertentu. Sama halnya dengan lumut, tanaman ini juga harus ditanam dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini.

  • Siapkan pot yang telah diisi Moss pada bagian bawahnya
  • Lapisan atas Moss ditaburi pasir vulkanik secara merata. Semua bagian pot harus terisi tanpa ada yang terlewatkan sedikitpun
  • Lapisan atas pasti vulkanik ditutupi dengan campuran tanah. Kondisi tanah harus halus sehingga diayak terlebih dahulu menggunakan ayakan pasir
  • Siram media untuk melekatkan lumut
  • Tanam lumut di bagian kontur yang telah dibuat sebelumnya
  • Tambahkan pasir vulkanik kembali pada bagian potongan lumut. Agar semua rongga sambungan setiap potongan lumut terisi dengan sempurna, maka gunakan kuas untuk meratakan pasir yang telah ditabur
  • Semprot lumut yang telah ditanam menggunakan sprayer
  • Bersihkan media tanam dan simpan di tempat yang memiliki tingkat kelembaban yang cukup baik

4. Memelihara Lumut

Memelihara Lumut

Memelihara lumut tergolong sangat mudah untuk dilakukan. Anda hanya harus membersihkan lumpur maupun kotoran yang menempel pada lumut. Setelah itu, peras lumut hingga mengering dan urai menjadi bagian kecil-kecil.

Untuk menjaga kelembabannya, bungkus lumut menggunakan kertas maupun koran. Terakhir, Anda dapat mencuci lumut secara berkala untuk menjaga kebersihannya. Berikut ini terdapat contoh bagaimana cara budidaya lumut menggunakan nampan yang sangat mudah untuk dilakukan.

  • Isi nampan dengan air hingga penuh
  • Masukkan media tanam dan pastikan air tidak tergenang
  • Cabut 80-100 gr lumut dari wadah lain lalu pindahkan ke media yang sudah disiapkan
  • Pastikan media tanam selalu lembab
  • Berikan pupuk organik yang terbuat dari rumput laut. Dosis yang baik untuk digunakan adalah ¼ dari anjuran
  • Semprot lumut dengan pupuk setiap satu bulan sekali
  • Panen lumut setelah 3 bulan penanaman jika musim penghujan. Akan tetapi, saat musim kemarau harus menunggu hingga 5 bulan untuk memanen.
  • Cara panen lumut yaitu dengan mencabut dengan jumlah sesuai keinginan

Kesimpulan

Lumut termasuk tanaman yang sangat mudah ditemukan di berbagai tempat yang lembab. Akan tetapi, beberapa orang memanfaatkan tanaman ini sebagai peluang bisnis dengan cara budidaya lumut. Hal ini disebabkan karena lumut bisa digunakan sebagai bahan umpan pancing dan pembuat obat.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.