Mendengar kata beringin pasti yang terbayang adalah pohon dengan ukuran yang sangat besar dan identik dengan hal yang angker. Tapi kalau sudah melihat beringin kimeng, semua bayangan tersebut akan berbalik 180° karena penampakannya yang jauh berbeda.

Kimeng atau nama latinnya adalah Ficus microcarpa, sudah lama dijadikan sebagai bonsai yang berkualitas bagus. Bahkan ketika ada pameran bonsai di Yogyakarta pada tahun 2021 lalu, kimeng ditawar dengan harga yang fantastis yaitu Rp2 miliar.

Warna batang kimeng yang coraknya lebih jelas dengan totol putih membuat pohon tersebut kerap dijuluki dengan nama Ficus Tiger Bark atau dalam bahasa Indonesia artinya beringin batang harimau. Pohon kimeng asalnya adalah tumbuhan liar yang hidup di kawasan Asia dengan iklim tropis.

Tinggi pohon kimeng di alam liar memang tidak jauh berbeda dengan beringin biasa, yaitu mencapai 13-15 meter. Warna batangnya abu-abu muda dengan permukaan yang halus. Sedangkan daunnya berukuran 5-6 cm yang tertata dengan rapi.

Ciri-Ciri Pohon Beringin Kimeng

Ciri-Ciri Pohon Beringin Kimeng

Bagi yang awam, akan agak sulit membedakan beringin biasa atau beringin lokal dengan beringin kimeng yang aslinya berasal dari Cina tersebut. Namun, sebenarnya, pohon kimeng dapat dikenali dari ciri-ciri fisiknya, diantara yaitu :

Ciri Daun Kimeng

Bisa dikatakan, daun kimeng lebih elegan dan bagus jika dibandingkan dengan beringin biasa. Warna daunnya hijau segar menyala cerah jika masih muda dan akan menjadi lebih gelap ketika sudah tua. Setiap daun memiliki ukuran panjang sekitar 5-6 cm dan lebarnya diantara 2-3 cm.

Daun kimeng adalah tunggal dengan tangkai yang pendek, letaknya saling berhadapan dengan posisi menyilang. Bentuk daun kimeng cenderung lonjong, ujungnya runcing tapi pada bagian tepinya rata. Tulang daun bentuknya menyirip dan pangkalnya tumpul.

Ciri Buah Kimeng

Beringin kimeng adalah jenis pohon yang dapat berbuah. Salah satu cara untuk mengenali pohon kimeng adalah dengan melihat ciri dari buahnya. Buah kimeng bentuknya bulat dengan ukuran sekitar 0,5-1 cm panjangnya.

Kalau dilihat sekilas, bentuk buah kimeng ini mirip dengan buah berry kecil. Ujung ranting menjadi tempat munculnya buah kimeng. Warna buah yang muda hijau atau kuning, dan menjadi orange kemerahan kalau sudah menua.

Ciri Bunga Kimeng

Selain dapat dilihat dari ciri-ciri daun dan buahnya, bagian lainnya yang bisa digunakan untuk mengenali pohon kimeng adalah bagian bunganya. Bunga beringin kimeng memiliki ciri-ciri antara lain bunganya tunggal yang keluar dari bagian ketiak daun.

Bentuk kelopak bunga kimeng seperti corong, sedangkan bagian mahkotanya bulat dan permukaannya halus. Warna bunga kimeng kebanyakan adalah kuning kehijau-hijauan.

Ciri Batang Kimeng

Bagaimana dengan bentuk batang pohon kimeng? Batang pohon kimeng memiliki permukaan yang kasar dengan warna coklat kehitaman. Batang kimeng tegak dengan percabangan simpodial. Ciri yang paling mudah dikenali yaitu keluar akar gantung pada batang kimeng atau akar udara.

Baca Juga: Cara Membuat Tanaman Bonsai untuk Pеmulа

Cara Budidaya Pohon Kimeng

Cara Budidaya Pohon Kimeng

Karena kimeng memiliki akar yang sangat kuat, sehingga seringkali dapat menghancurkan aspal hingga tembok beton di sekitarnya. Dengan alasan itulah, sekarang pohon kimeng sudah tidak lagi ditanam di pinggir-pinggir jalan.

Tapi jangan kuatir, karena Anda masih tetap bisa menanam kimeng dalam bentuk bonsai yang cantik dan tentu saja tidak akan merusak apapun. Cara budidaya pohon kimeng sebenarnya tidak terlalu sulit.

Kimeng adalah pohon yang dapat dikembangkan dan dibudidayakan dengan cara stek, mulai dari bagian batangnya hingga pucuknya. Kimeng juga dapat ditanam dengan cara cangkok maupun penyemaian biji.

Dari semua cara pembudidayaan tersebut, cara yang paling umum digunakan orang adalah dengan metode cangkok dan stek pada bagian pucuknya. Namun, semua kembali kepada Anda, cara mana untuk budidaya pohon kimeng yang dianggap paling mudah dilakukan.

Bonsai Pohon Kimeng

Bonsai Pohon Kimeng

Di awal tadi sudah disebutkan bahwa pada pameran bonsai di Yogyakarta tahun 2021 lalu, bonsai kimeng mendapatkan harga tinggi yaitu Rp2 miliar. Angka yang fantastis dan tidak main-main untuk sebuah pohon bonsai saja.

Kenapa bonsai kimeng bisa mencapai harga yang sangat mahal? Pecinta bonsai memahami bahwa kimeng yang dibonsai memiliki nilai estetika dan keunikan tersendiri. Sifat batang kimeng yang fleksibel memudahkan untuk dipasangi kawat agar pertumbuhannya dapat diatur.

Bukan hanya itu saja, keunikan lain dari bonsai kimeng adalah dapat berikan teknik grafir untuk membentuk lekuk pada pohon sesuai keinginan kita. Disamping itu, bonsai pohon kimeng juga mudah dirawat sehingga pemula bisa melakukannya.

Pada umumnya, bonsai kimeng dengan harga Rp5 jutaan sudah tergolong mahal, tetapi juga tergantung pada umur pohonnya dan bagaimana nilai estetika yang ditonjolkan. Makin tua umur pohon kimeng yang dibonsai biasanya juga akan laku dengan harga yang lebih mahal.

Baca Juga: 4 Media Tanam Bonsai Beringin yang Cocok untuk Pemula

Kesimpulan

Bonsai kimeng yang bisa mencapai harga selangit tentunya memiliki keunikan dan keindahan yang tidak sama dengan bonsai pada umumnya. Untuk membudidayakan kimeng, kenali dulu ciri-ciri fisiknya supaya tidak tertukar dengan beringin lokal atau beringin biasa.

Beringin kimeng di alam liar bisa mencapai tinggi 15 meter, bahkan lebih jika ditanam pada tanah yang cocok. Secara fisik, kimeng memiliki tinggi yang hampir sama dengan beringin biasa. Cara untuk membedakannya adalah dengan melihat bagian-bagian pohon kimeng secara teliti.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.