Cabe merupakan tanaman yang dibutuhkan dan ditanam di seluruh negara. Rasa pedas yang dimiliki oleh buah dari tanaman cabe merah menjadi ciri khas. Selain rasanya yang khas, buah dari tanaman ini mengandung banyak nutrisi baik.

Banyak sekali bisnis makanan yang memanfaatkan cabe merah sebagai bahannya. Hal ini dikarenakan banyak masyarakat yang gemar dengan makanan pedas. Tidak heran jika petani cabe di Indonesia sangat banyak dan tersebar di berbagai daerah.

Bagaimana cara untuk membudidayakan cabe merah? Apakah cabe merah termasuk tanaman yang mudah ditanam atau tidak?

Yuk, simak penjelasan berikut mengenai cara untuk membudidayakan cabe merah.

Baca juga:

Apa itu Tanaman Cabe Merah?

Cabe merah atau Capsicum annuum adalah salah satu tanaman komoditas sayuran yang mempunyai berbagai macam manfaat. Tanaman ini dapat dibudidayakan pada dataran tinggi maupun dataran rendah. Banyak varietas yang dimiliki oleh cabe merah, seperti cabe bulat, paprika, cabe besar, dan lain-lain.

Cabe merah banyak digunakan dalam olahan makanan serta memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi. Dimana cabe merah mempunyai kandungan senyawa-senyawa fenol, vitamin A, dan vitamin C. Tanaman ini termasuk ke dalam Solanaceae atau suku terong-terongan.

Rasa pedas yang ada pada buah tanaman ini dikarenakan adanya kandungan minyak atsiri capsaicin. Selain rasa pedas, cabe juga mampu memberikan kehangatan jika digunakan sebagai rempah-rempah.

Budidaya Tanaman Cabe Merah

Banyaknya penggemar cabe merah mengakibatkan banyak petani yang memilih untuk membudidayakan tanaman cabe merah.

Tanaman ini cukup mudah untuk dibudidayakan dan memberikan keuntungan ekonomi yang cukup tinggi. Berikut cara untuk budidaya tanaman cabai merah:

1. Memilih Benih

Memilih Benih

Dalam kegiatan berkebun, hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih benih tanaman yang akan ditanam. Ada banyak cara untuk mendapatkan benih cabe yang berkualitas, baik membeli langsung dari toko atau mengambil dari buahnya.

Apabila mengambil benih dari buahnya, maka usahakan untuk mengambil dari induk yang berkualitas. Pengambilan benih cabe berkualitas tentu dari cabe yang masih segar bukan dari yang sudah busuk.

Biji cabe yang telah diambil untuk dijadikan benih harus dijemur terlebih dahulu. Dapat dikatakan sebagai benih cabe apabila berada dalam keadaan kering. Oleh karena itu, biji cabe harus melalui proses pengeringan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari.

Setelah biji cabe dijemur hingga kering, maka sebelum dilakukan penyemaian harus diseleksi terlebih dahulu. Tujuan seleksi biji cabe ini adalah untuk memilih benih cabe yang berkualitas yang memastikan bahwa benih yang digunakan mampu tumbuh dengan baik.

Cara yang digunakan untuk menyeleksi benih cabe adalah dengan merendam biji cabe. Proses perendaman ini menggunakan air biasa ke dalam suatu wadah selama satu malam. Jika terdapat biji cabe yang mengapung, maka artinya tidak bisa digunakan.

2. Penyemaian

Penyemaian

Setelah memperoleh benih cabe yang berkualitas maka langkah selanjutnya adalah melakukan penyemaian. Media semai yang paling banyak digunakan adalah tanah. Agar bibit cabe cepat bertunas, maka campur tanah dengan pupuk kandang serta sekam.

Cara penyemaian benih cabe adalah dengan menaburkan benih pada media tanam. Kemudian tutup secara tipis benih cabe dengan tanah campuran. Media semai harus ditutup dengan kain gelap yang mempunyai pori-pori besar.

Benih cabe yang telah melalui proses penyemaian diletakkan pada ruangan yang mempunyai penyinaran kurang. Butuh waktu sekitar 3 hingga 5 hari untuk tunas cabe tumbuh dan siap untuk dipindahkan pada media tanam.

3. Pengolahan Tanah

Salah satu media tanam yang sangat disarankan untuk budidaya cabe merah adalah tanah. Lebih diprioritaskan untuk menggunakan tanah yang gembur. Dalam persiapannya tanah harus dibajak terlebih dahulu menggunakan cangkul sedalam 20 hingga 40 cm.

Selain itu, lahan juga harus dibersihkan dari sisa-sisa akar tanaman dan berbagai kerikil atau batu. Jika ada banyak hama atau gulma maka harus dibasmi dengan menggunakan herbisida. Tanah yang dikehendaki untuk budidaya cabe merah mempunyai tingkat keasaman pH dari 6 hingga 7.

Tanaman cabe akan mudah terserang virus dan mudah terlihat pucat apabila kondisi tanah terlalu asam. Selain itu, ilalang akan mudah tumbuh kondisi tanah yang asam. Adapun cara yang dapat digunakan untuk menetralkan tanah yang asam yakni dengan memberikan dolomit atau kapur pertanian.

Pemberian kapur pertanian atau dolomit ini dilakukan pada saat pengolahan tanah atau pembajakan. Campuran tanah yang digunakan diantaranya ialah pupuk kandang atau kompos dan pupuk organik lainnya.

4. Pemindahan ke media tanam

Pemindahan ke media tanam

Agar tanaman cabe merah cepat tumbuh besar dan berbuah maka harus dilakukan pemindahan pada media tanam. Terdapat dua cara media tanam yang sering digunakan, yakni media tanam pot dan media tanam hidroponik.

Tanaman cabe akan lebih awet apabila menggunakan media tanam tanah dibandingkan dengan hidroponik. Media tanam juga harus diberi nutrisi seperti pupuk, baik pupuk organik maupun pupuk humus. Berikut cara yang tepat untuk memindahkan benih cabe ke media tanam:

  • Memberikan kelembaban terlebih dahulu pada media tanam dengan menyemprotkan sedikit air.
  • Memasukan bibit cabe merah ke dalam pot dengan diameter 25-30 cm.
  • Setiap pot hanya memuat satu bibit cabe saja.
  • Bibit cabe yang tingginya sudah mencapai 5 hingga 10 cm dipisahkan dan dipindahkan ke dalam pot. Pemindahan harus dilakukan secara perlahan agar tidak merusak akarnya.
  • Kedalaman untuk menanam bibit cabe adalah sekitar 5 cm serta diameter lubangnya juga 5 cm.
  • Setelah bibit cabe dimasukkan ke dalam lubang media tanam, maka ditutup kembali dengan campuran tanah.

5. Melakukan perawatan cabe merah

Melakukan perawatan cabe merah

Perawatan merupakan bagian yang paling penting dalam budidaya cabe merah. Salah satu perawatan yang wajib dilakukan adalah dengan menyiram tanaman secara tepat dan rutin. Penyiraman harus dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak tanaman yang belum kuat.

Selain penyiraman, dalam perawatannya cabe perlu dilakukan penyulaman. Oleh karena itu, setiap 1 hingga 2 minggu perlu diperiksa untuk memastikan pertumbuhan. Jika ada tanaman yang mati atau abnormal, maka harus segera dicabut dan dibuang.

Pemupukan susulan setelah proses penanaman juga harus dilakukan minimal dua minggu sekali. Proses pemupukan ini dapat dilakukan dengan memberi pupuk cair pada setiap lubang tanaman cabe.

Adapun pupuk yang sangat direkomendasikan untuk digunakan, yaitu pupuk organik cair. Selain itu, dapat juga menambahkan pupuk NPK untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Kesimpulan

Tanaman cabe merah merupakan tanaman yang cukup mudah dibudidayakan dan memberikan pengaruh ekonomi tinggi. Budidaya cabe merah dapat dilakukan dalam skala besar maupun skala rumahan. Perawatan merupakan bagian paling penting dalam proses budidaya tanaman cabe.

Cabe merah menjadi komoditas sayuran yang banyak digemari oleh masyarakat. Selain rasa pedasnya yang khas, cabe juga mengandung banyak nutrisi yang memberikan dampak positif pada tubuh. 

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.