Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan mengenai budidaya tanaman, semakin banyak pula jenis media tanam yang tercipta. Salah satunya adalah media tanam rockwool untuk hidroponik dan cara menggunakannya yang dikenal sangat ramah lingkungan. Mengapa demikian?

Rockwool kini sudah menjadi media tanam yang wajib dimiliki oleh petani. Khususnya untuk para petani sayur atau buah yang penanamannya dilakukan secara hidroponik. Rockwool sendiri memiliki bentuk dan struktur yang sangat mirip dengan spons, sehingga banyak yang salah mengartikannya.

Lantas terbuat dari apa sebenarnya rockwool itu dan apa saja kelebihan, kekurangan, serta cara menggunakannya jika memilih media tanam ini?

Yuk simak penjelasannya rockwool di bawah ini agar semakin paham!

Apa Itu Media Tanam Rockwool?

Apa Itu Media Tanam Rockwool_

Rockwool atau yang biasa dikenal dengan spons untuk hidroponik ini merupakan salah satu media tanam yang banyak digunakan oleh para petani. Rockwool merupakan jenis mineral fiber yang terbuat dari bebatuan basalt, batu bara, atau kapur yang dilelehkan dengan suhu tinggi.

Setelah dilelehkan, kemudian melalui proses sentrifugal yang menjadikan rockwool ini memiliki bentuk seperti pintalan serat-serat. Kemudian serat-serat itu nantinya akan dipotong-potong sesuai dengan kebutuhan. Kini media tanam ini telah menjadi salah satu andalan petani hidroponik.

Harga pasaran untuk media tanam rockwool juga sangat terjangkau. Media tanam ini dipatok harga di bawah 100 ribu untuk ukuran 100 cm x 15 cm x 7,5 cm. Harga akan berbeda tergantung dengan tingkat kerapatan bahan. Harga rockwool tentu saja dapat berubah mengikuti harga pasaran yang sedang berlaku.

Kelebihan dan Kekurangan Rockwool yang Harus Diketahui

Kelebihan dan Kekurangan Rockwool yang Harus Diketahui
  • Kelebihan Rockwool

Kelebihan media tanam ini diantaranya adalah sifatnya yang mampu menyerap air lebih maksimal dari media tanam yang lain. Selain itu, rockwool juga tidak memiliki unsur hara sehingga sifatnya netral dan sangat cocok digunakan sebagai media semai benih.

Rockwool juga ramah lingkungan. Serat-serat yang ada pada rockwool dapat larut dan mudah terurai dengan tanah. Sehingga rockwool tidak akan mencemari lingkungan. Rongga-rongga yang ada pada rockwool juga mampu menyimpan air sekaligus udara yang dibutuhkan tanaman.

  • Kekurangan Rockwool

Selain kelebihan, hal yang harus Anda ketahui mengenai kekurangan dari media tanam rockwool untuk hidroponik ini adalah sifatnya yang mengandung kadar asam (pH) yang tinggi. Kandungan pH yang tinggi pada rockwool yang dapat mencapai angka 8 ini dapat mengganggu pertumbuhan tanaman tertentu.

Diketahui jika pH yang dibutuhkan tanaman itu sekitar 5,5 – 6,5. Hal ini dapat diatasi dengan pengondisian pH dengan cara menggunakan pupuk yang sifatnya asam. Salah satu pupuk yang paling populer untuk hidroponik adalah AB mix.

Bagaimana Cara Semai Menggunakan Rockwool?

Bagaimana Cara Semai Menggunakan Rockwool_

Media tanam yang satu ini memang memiliki fungsi dan peran yang cocok digunakan pada sistem tanam hidroponik. Cara menggunakan rockwool sebagai media tanam untuk semai benih pun sangat mudah. Simak langkah-langkah di bawah ini.

  • Siapkan rockwool dan bahan maupun peralatan lainnya
  • Ukur dan potong rockwool menjadi beberapa bagian sesuai kebutuhan
  • Lubangi permukaan rockwool dengan lidi untuk tempat benih
  • Lakukan penyemaian benih pada rockwool
  • Sebelumnya basahi rockwool dengan air
  • Selama proses semai, kondisi rockwool harus terjaga kelembapannya
  • Tunggu selama satu minggu
  • Lakukan pemindahan benih setelah tumbuh dua daun sejati atau sekitar 14 hari

Melakukan semai benih dengan menggunakan rockwool sangatlah mudah. Bahkan untuk seorang pemula yang baru belajar sekalipun dapat mencobanya. Cukup lakukan langkah-langkah di atas dengan hati-hati dan perlahan agar terbiasa.

Hal yang harus sangat Anda perhatikan pada saat melakukan penyemaian adalah memastikan kondisi rockwool tetap lembap dengan rutin menyiraminya sedikit demi sedikit air secara rutin.

Mengapa Rockwool Cocok Digunakan untuk Sistem Hidroponik?

Mengapa Rockwool Cocok Digunakan untuk Sistem Hidroponik_

Pertanyaan satu ini tampaknya telah menjadi keingintahuan banyak orang mengenai alasan pemilihan media tanam rockwool. Dipilihnya rockwool sebagai media tanam paling populer adalah karena mampu menyimpan air dengan menampung lebih banyak pada serat-seratnya.

Hal tersebut sangat membantu dalam benih untuk tumbuh dengan terus mendapatkan nutrisi dari air dan juga udara yang tersimpan pada serat-serat rockwool. Selain itu, tanaman juga akan dengan mudah mendapatkan nutrisi dari air yang tersimpan pada serat-serat rockwool.

Sudah banyak yang tahu jika rockwool cocok digunakan sebagai media tanam untuk hidroponik maupun untuk sekadar menyemai benih adalah karena sifatnya yang ringan, mudah didapatkan, dan terbukti cepat dalam menunjang pertumbuhan tanaman.

Kesimpulan

Hingga saat ini, rockwool telah menjadi salah satu media tanam yang sangat membantu untuk para petani yang menerapkan sistem tanam hidroponik. Selain memiliki kelebihan serta kekurangan di atas, nyatanya media tanam satu ini akan menjadi solusi untuk masa depan para petani.

Anda tidak perlu repot-repot untuk membuat media tanam dengan mencampurkan beberapa bahan serta unsur hara lainnya. Cukup gunakan rockwool dengan cepat dan juga mudah. Hal ini sangat cocok untuk sistem tanam hidroponik yang membutuhkan air lebih banyak dan konsisten.

Namun dengan segala kemudahannya, masih banyak yang harus dikembangkan lagi mengenai media tanam rockwool maupun media tanam yang lain. Pengembangan tentunya sangat dibutuhkan untuk kemudahan bersama di masa yang akan datang.

Baca Juga: Media Tanam Rockwool Itu Apa? Ini Keunggulan dan Harganya

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.