Semangka atau Citrullus lanatus merupakan buah tropis yang memerlukan cahaya matahari penuh untuk tumbuh. Meskipun dianggap cocok tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia, cara menanam semangka bagi pemula harus benar-benar diperhatikan.

Ada beberapa hal penting yang tidak boleh dilewatkan selama merawat tanaman merambat ini. Kondisi tanah, suhu udara, pengairan, hingga perawatan tanaman ketika berbuah, semuanya harus diperhatikan dengan benar, jika ingin mendapatkan buah semangka yang segar.

Tidak hanya itu, perawatan semangka harus dimulai dari pemilihan benih yang berkualitas. Bahkan, benih semangka harus disemai terlebih dahulu, sebelum benar-benar ditanam di lahan. Ketika disemai, benih semangka bisa ditanam di pot atau polybag.

Jika benih sudah menunjukkan munculnya daun pertama, barulah bibit semangka tersebut dipindahkan di lahan atau bedengan. Kira-kira seperti apa langkah penanaman semangka selanjutnya? Untuk langkah selanjutnya, simak informasi seputar penanaman semangka berikut ini.

Baca juga:

Karakteristik Semangka

Karakteristik Semangka

Semangka adalah tumbuhan bersulur yang tumbuh dengan merambat. Oleh sebab itu, lahan yang digunakan untuk menanam tumbuhan ini harus luas. Tanahnya juga harus gembur agar pertumbuhan buah tidak kerdil. Sebab, tumbuhan ini termasuk jenis tumbuhan berbuah besar.

Jika ditemukan buah yang kecil, besar kemungkinan disebabkan karena kekurangan nutrisi dari tanah. Diameter buah semangka bisa bervariasi, mulai dari 20 cm hingga 60 cm. Semangka juga dikenal sebagai buah dengan air yang banyak.

Maka dari itu, proses pengairan ketika semangka masih mengalami proses pertumbuhan sangat penting diperhatikan. Semangka juga sangat membutuhkan matahari selama proses pertumbuhannya, jadi tanaman ini tidak membutuhkan naungan ketika di tanam.

Meskipun begitu, semangka tetap bisa ditanam di wilayah yang sejuk. Namun, setelah bibit ditanam seluruh bedengan tanah harus ditutupi dengan plastik mulsa. Penggunaan plastik ini bertujuan untuk menghadirkan suhu yang lebih hangat dan menjaga kelembaban udara.

Semangka membutuhkan suhu udara berkisar 250C sampai 300C untuk menunjang pertumbuhannya. Curah hujan bulanan yang dibutuhkan tanaman ini adalah 40-50 mm. Sedangkan, pH tanah yang diperlukan semangka untuk tumbuh yakni 5,5 hingga 7.

Cara Menanam Semangka Bagi Pemula

Jika sudah paham dengan karakteristik semangka, maka selanjutnya bisa mempersiapkan alat dan bahan untuk melakukan penanaman. Proses penanaman semangka bisa dilakukan pada musim apapun. Namun, setiap musim memiliki beberapa perbedaan perawatan.

Misalnya, ketika memasuki musim kemarau, tanaman semangka harus rajin disiram. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, semangka memiliki banyak air dalam buahnya. Jadi, membutuhkan proses penyiraman yang optimal.

Namun, proses penyiraman juga harus dikontrol dengan baik agar buah tidak busuk. Hal ini berlaku ketika menanam semangka di musim hujan. Proses penyiraman bisa dibantu dengan hujan yang terus turun. Jadi, penyiraman tidak perlu sering dilakukan.

Nah, selain itu apa saja cara penanaman dan perawatan tanaman semangka yang baik? Simak beberapa penjelasan lengkapnya berikut ini.

1. Persiapan Bibit

Persiapan Bibit

Cara menanam semangka dari biji adalah menyiapkan benih berkualitas. Benih semangka bisa diperoleh dari toko-toko pertanian atau toko yang menyediakan benih buah-buahan. Benih hibrida dengan varietas unggul sangat disarankan untuk dipilih.

Jika sudah mendapatkannya, benih atau biji-biji semangka itu tidak bisa langsung ditanam ke lahan. Ada proses penyemaian yang harus dilakukan. Adapun langkah-langkah tersebut di antaranya sebagai berikut:

  • Rendam benih semangka terlebih dahulu. Perendaman bisa dilakukan hanya dengan air selama 8 jam sampai 12 jam. Namun, benih juga bisa direndam selama 30 menit dengan menggunakan campuran air, hormon pertumbuhan, serta larutan fungisida atau bakterisida.
  • Setelah direndam, tiriskan benih dan letakkan dalam plastik bening yang berukuran 1 kg.
  • Berikan udara dalam kantong plastik tersebut dan ikat kantong menggunakan karet atau tali.
  • Biarkan selama 3-4 hari, hingga benih berkecambah.
  • Siapkan media tanam untuk proses semai benih semangka. Caranya dengan mencampurkan tanah dan pupuk kandang. Lalu, masukkan kedalam polybag atau pot berukuran 1 cm sampai 1,5 cm.
  • Benih yang sudah berkecambah, kemudian dipindahkan dalam polybag.

2. Persiapan Lahan dan Media Tanam

Persiapan Lahan dan Media Tanam

Sembari menunggu benih semangka berkecambah, siapkan lahan untuk proses penanaman. Langkah-langkah dalam persiapan lahan penanaman semangka adalah sebagai berikut:

  • Periksa pH tanah terlebih dahulu, jika pH tidak mencapai 5,5 maka lakukan proses pengapuran. Untuk satu hektar lahan, kapur yang diperlukan yakni 1,5 ton.
  • Selanjutnya, gemburkan tanah dan campurkan dengan pupuk untuk proses pemupukan awal.
  • Buat bedengan dengan ukuran kurang lebih 100 cm-120 cm. Dimana, setiap bedengan berjarak 60 cm dan memiliki tinggi kurang lebih 40 cm sampai 60 cm.
  • Buat juga saluran air di setiap bedeng dengan lebar 20 cm dan dalamnya mencapai 10 cm.
  • Jika menanam semangka di wilayah yang cukup sejuk, suhu tidak mencapai 250C, bisa tutupi bedengan dengan plastik mulsa.
  • Terakhir, siapkan lubang tanam dengan jarak antar lubang berkisar 90 cm sampai 100 cm, serta kedalamannya mencapai 8 cm sampai 10 cm. Sedangkan, jarak lubang dari pinggir bedeng yakni antara 20 cm sampai 30 cm.
  • Biarkan lahan selama seminggu, sebelum siap ditanami bibit semangka.

3. Proses Penanaman

Proses Penanaman

Tata cara menanam semangka selanjutnya adalah proses penanaman. Proses ini bisa dilakukan pada pukul 10 pagi atau pukul 3 sore. Hindari menanam semangka ketika matahari sedang terik, sebab bisa mengakibatkan tanaman stres. Alhasil, semangka tidak bisa tumbuh dengan baik.

Pilihlah bibit yang sudah tumbuh daun berjumlah 4 helai. Pindahkan bibit dengan hati-hati pada setiap lubang tanam yang telah disediakan. Tutup dengan tanah, tetapi jangan terlalu padat. Biarkan tanah sekitar bibit gembur untuk membantunya tumbuh dengan mudah.

4. Proses Pemeliharaan

Proses Pemeliharaan

Proses pemeliharaan menjadi hal penting yang mempengaruhi hasil panen. Adapun pemeliharaan yang harus diperhatikan diantaranya:

  • Pemupukan bisa dilakukan setiap seminggu sekali. Jenis pupuk cair direkomendasikan untuk digunakan.
  • Pada hari ke-3 hingga ke-10 setelah ditanam, lakukan penyulaman. Perhatikan tumbuhan yang busuk dan terserang hama, buang tumbuhan tersebut dan ganti dengan bibit tumbuhan semangka baru.
  • Tumbuhan semangka juga harus rajin dipangkas cabang-cabangnya. Cukup tinggalkan 3-4 cabang pada setiap tumbuhan, tujuannya agar buah bisa tumbuh dengan besar.
  • Di awal masa tanam, semangka harus rajin disiram. Namun, ketika muncul bunga, penyiraman bisa dikurangi. Selanjutnya, penyiraman bisa ditingkatkan lagi ketika buah memasuki masa pemasakan.
  • Ketika buah sudah mulai tumbuh, berikan jerami sebagai alasnya. Tujuannya agar buah tidak mudah busuk karena penyakit. Jika musim hujan tiba, ganti jerami dengan alas bilah bambu.

5. Proses Panen

Proses Panen

Tumbuhan semangka cukup cepat dipanen. Hanya dalam waktu 70 hingga 90 hari, buah semangka sudah memasuki masa panen. Jika buah semangka sudah berubah menjadi hijau kekuning-kuningan dan batangnya mulai mengering, maka semangka bisa dipanen.

Kesimpulan

Semangka adalah tanaman merambat yang bisa tumbuh dengan baik di Indonesia. Cara menanam semangka bagi pemula tidak terlalu sulit, jika sudah memahami karakteristik buah tropis ini. Penyiapan benih hingga pemeliharaan adalah hal penting yang harus diperhatikan.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.