Bayangkan, bisa memetik tomat segar langsung dari kebun hidroponik di rumah, kualitasnya akan lebih baik dari tomat di pasar. Namun masih ada beberapa orang yang menyangka bahwa cara membuat tanaman hidroponik tomat sulit. Alasannya beragam, seperti peralatannya mahal atau tidak ada lahan.

Padahal, penanaman secara hidroponik bisa dilakukan secara vertikal, sehingga lebih menghemat tempat. Perawatan tanaman hidroponik pun lebih mudah. Penggunaan media air memungkinkan tanaman lebih terlindung dari masalah hama dan penyakit.

Nah, bagi yang berniat mengubah space kecil di rumah untuk dijadikan kebun tomat hidroponik, sudahkah tahu apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan? Bagaimana cara menanam tomat secara hidroponik yang tepat?

Simak tuntas panduan budidaya tomat hidroponik pada artikel sebagai berikut!

Cara Membuat Tanaman Hidroponik Tomat Bagi Pemula

Salah satu keuntungan tanaman hidroponik adalah mudahnya merawat tanaman. Tidak ada risiko kekurangan atau kelebihan air. Maka dari itu, siapkan dulu bahan-bahannya dan ikuti panduan di bawah ini:

1. Pilih Bibit Tomat yang Unggul

Pilih Bibit Tomat yang Unggul

Bibit tomat bisa didapatkan melalui dua cara, yaitu dengan membuat sendiri atau membelinya di toko pertanian. Opsi pertama lebih murah dan cara membuatnya pun sangat mudah.

Untuk mendapatkan bibit unggul, gunakan tomat buah. Ambil bijinya, lalu keringkan di bawah sinar matahari. Rendam biji dalam air selama 15-20 menit untuk menyortir dan mendapatkan bibit unggul. Ambil biji yang terendam dan sisihkan.

2. Mulai Penyemaian

Mulai Penyemaian

Biji yang terendam adalah calon bibit yang unggul. Lakukan penyemaian menggunakan rockwool. Ikuti langkah-langkahnya di bawah ini:

  • Siapkan rockwool untuk dijadikan media semai.
  • Potong ukurannya menjadi persegi berukuran 2x2x2 cm.
  • Tusuk setiap potongan rockwool di tengah-tengah menggunakan tusuk gigi. Pastikan jangan sampai menembus ke dasar rockwool, cukup membuat lubang tanam saja.
  • Masukkan rockwool ke dalam kotak tray semai.
  • Taruh satu per satu benih tomat ke dalam lubang rockwool.
  • Siram dengan air sampai rockwool basah.
  • Beri penutup berupa plastik hitam pada tray semai. Simpan di tempat yang gelap supaya tidak ada cahaya yang masuk.
  • Tunggu sampai kecambah terlihat, biasanya memakan waktu 2 hari.
  • Jika sudah, letakkan tray semai di luar ruangan agar mendapatkan sinar matahari yang cukup.
  • Tak lupa, siram agar rockwool tetap lembab. Biarkan bibit tumbuh selama 21-28 hari.

3. Pindahkan Tunas ke Media Hidroponik

Pindahkan Tunas ke Media Hidroponik

Ada dua sistem hidup yang dikenal, yaitu drip system dan deep flow system. Drip system hanya meneteskan air bernutrisi sampai akar tanaman.

Sedangkan deep flow system akan mengalirkan air bernutrisi sampai tampak tergenang. Setelah menentukan sistem yang diinginkan, mari pindahkan tunas dengan cara berikut ini:

  • Seleksi tunas tomat yang memiliki daun lebih dari 2.
  • Keluarkan rockwool dari tray semai, lalu letakkan itu ke dalam sistem hidroponik yang telah dibuat.
  • Tak lupa beri kerikil, pecahan genteng dan arang pada bagian bawahnya.
  • Selanjutnya beri nutrisi supaya tomat cepat berbunga. Kadar nutrisi yang dibutuhkan dapat diketahui menggunakan alat TDS.
  • Gunakan nutrisi AB Mix yang bisa dibeli di toko pertanian untuk memberi vitamin pada bak penampungan.

4. Beri Cahaya selama 8-10 Jam

Beri Cahaya selama 8-10 Jam

Cara membuat tanaman hidroponik tomat tidak jauh berbeda dengan metode tanam tanah. Tomat sama-sama membutuhkan sinar matahari selama 8-10 jam per hari.

Tetapi varietas tertentu justru membutuhkan paparan cahaya hingga 18 jam per hari. Untuk menyiasati hal itu, bisa dengan menggunakan lampu pertumbuhan LED yang bisa dibeli di toko pertanian maupun internet.

5. Beri Nutrisi yang Cukup

Beri Nutrisi yang Cukup

Alat TDS dibutuhkan untuk mengetahui kadar nutrisi dalam bak penampungan. Dengan begitu, tidak ada risiko tanaman kekurangan nutrisi. Batas minimum yang dianjurkan yaitu 1300 ppm. Segera tambahkan nutrisi yang sesuai apabila angkanya di bawah batas minimum.

Setelah tanaman berbunga, tambahkan air nutrisinya menjadi 2000 ppm. Tingkatkan lagi menjadi 3600 ppm setelah tanaman berbuah.

6. Fokus Merawat Tanaman

Fokus Merawat Tanaman

Tanaman tomat yang berbunga sudah mendekati tahap panen. Ukurannya akan bertambah tinggi dan gunakan penopang agar tanaman tidak patah. Ketika tanaman sudah berbuah, pangkas tangkai yang tidak aktif supaya nutrisi berkonsentrasi pada buah.

7. Lindungi Tanaman dari Hama dan Penyakit

Lindungi Tanaman dari Hama dan Penyakit

Tomat mudah terinfeksi hama dan penyakit apabila tidak dilindungi dengan pertahanan yang tepat. Menjelang proses panen, tomat dapat terserang jamur dan bakteri. Cara membuat tanaman hidroponik tomat yang bebas hama adalah rutin menyemprotkan fungisida setiap seminggu sekali.

Namun fungisida tak mampu mencegah serangan hama, seperti tungau laba-laba dan kutu putih. Gunakan bakterisida dan insektisida untuk membunuh berbagai jenis hama secara efektif.

Apabila masalah hama dan penyakit sudah sangat parah, semprotkan larutan perlindungan yang tepat setiap 1-2 hari sekali.

8. Panen Buah Tomat

Panen Buah Tomat

Umumnya setelah menginjak usia 80-90 hari, tomat hidroponik siap dipanen. Petik buah yang berwarna merah terang.

Kesimpulan

Cara membuat tanaman hidroponik tomat ini mampu menghasilkan buah tomat 30-40℅ lebih cepat dibandingkan metode konvensional. Namun tetap saja, perlu pemantauan kadar nutrisi pada air supaya mendapatkan buah tomat berkualitas.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.