Stek tanaman hias adalah salah satu metode pembiakan tanaman secara vegetatif yang mudah dan lumrah dilakukan. Bagi Sahabat yang memiliki hobi berkebun, tentunya sudah tidak asing lagi dengan metode yang satu ini.

Melalui proses stek, Sahabat dapat memperoleh tanaman baru tanpa benih atau bibit. Bahkan, stek juga membuat tanaman lebih subur dan rimbun.

Metode stek dinilai mudah untuk pemula yang baru saja belajar dalam hal merawat tanaman. Sebenarnya, bagaimana cara stek dan apa saja tanaman hias yang bisa distek? Jika Sahabat tertarik untuk mempelajari stek lebih dalam, yuk baca artikel ini sampai habis!

Keunggulan Stek Tanaman Hias

Stek merupakan metode pembiakan tanaman lewat potongan dari salah satu bagian tanaman. Biasanya, bagian tanaman yang distek yaitu akar, batang, dan daun. Potongan dari bagian tanaman tersebut akan menghasilkan akar, batang, hingga daun yang baru.

Dikutip dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Ekosistem Hutan, terdapat kelebihan atau keunggulan jika memperbanyak tanaman dengan cara stek, antara lain:

  • Mendapatkan banyak tanaman baru dalam pasokan dan ruang yang terbatas.
  • Mendapatkan jenis tanaman baru dengan sifat yang mirip dengan induknya.
  • Biaya pengadaan yang terjangkau.
  • Metode dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.

Macam-Macam Stek Tanaman Hias

Secara garis besar, metode pembiakan tanaman dibagi dalam tiga macam, yaitu melalui akar, batang, dan daun.

1. Stek Akar

Stek Akar

Stek akar dapat diterapkan pada bunga terompet rambat, crabapple, cemara, lilac, bunga phlox, dan lain sebagainya.

Ketika melakukan stek akar, hal yang perlu diperhatikan yaitu penanamannya jangan sampai terbalik. Tidak hanya itu, penyemaiannya harus dilakukan sejajar, jangan terlalu masuk ke dalam tanah, tetapi sangat dekat dari permukaan tanah.

Sedangkan, tahapan dalam melakukan stek akar adalah sebagai berikut:

  • Siapkan media tanah yang dapat dibuat dari campuran tanah, kompos, sekam kering atau arang sekam.
  • Pilih akar yang baik (tidak cacat), lebih baik lagi jika memilih yang sudah tampak calon akarnya.
  • Selanjutnya, tempelkan akar pada permukaan media tanam.
  • Tunggu sampai akar tumbuh dengan sendirinya. Apabila akar telah tumbuh sendiri, potong akan selanjutnya dan pindahkan ke pot yang baru.

2. Stek Batang

Stek Batang

Stek batang yakni memotong batang tumbuhan untuk ditanam dan mendapatkan tumbuhan baru. Metode stek ini menjadi metode yang paling kerap dilakukan. Contoh stek tanaman hias lewat batang yaitu bunga terompet, kamelia, azalea, bunga aster, krisan, forsythia, kamperfuli, dan lain-lain.

Sebagai informasi, stek batang dibagi lagi dalam empat macam, yaitu tanaman berkayu keras (hardwood), tanaman berkayu setengah keras (semi hardwood), tanaman berkayu lunak (softwood), dan tanaman herbal/rempah-rempah (herbaceous).

Untuk cara stek batang, berikut langkah-langkahnya:

  • Pilih tumbuhan yang akan dilakukan stek. Pastikan bahwa jenis tanaman tersebut dapat dibiakkan dengan metode stek batang.
  • Pilih tunas yang memenuhi syarat dewa dari induk tanaman.
  • Potong tunas batang sekitar 15-30 cm untuk tanaman belukar dan 8-10 cm untuk tanaman yang selalu hijau.
  • Buang atau petik daun yang berada di bagian bawah dan pucuk batang. Selain itu, buang juga kuncup bunga.
  • Lakukan pemrosesan batang stek untuk menciptakan akar yang baru.
  • Buat substrat dan pindahkan stek ke tempat penanaman terakhir.

3. Stek Daun

Stek Daun

Metode penanaman stek daun dilakukan dengan cara memotong bagian daun. Umumnya, tanaman dipotong beserta tangkai daunnya atau tidak hanya lembaran daunnya saja. Hal tersebut dikarenakan akar akan tumbuh dari bagian tangkai daun.

Contoh stek tanaman hias lewat daun antara lain mahonia, sansevieria, begonia, dracaena, tanaman giok aglaonema, cocor bebek, sirih gading, dan masih banyak lagi. Langkah-langkah cara menyetek tanaman dengan daun, yaitu:

  • Pilih daun yang sudah dewasa atau tua, untuk mengurangi risiko organ cepat membusuk. Tidak hanya itu, daun muda akan sulit tumbuh karena perkembangannya belum sempurna.
  • Lakukan pengolahan tanah sebelum memindahkan stek daun. Pengolahan tanah dapat dilakukan di polybag atau di tanah secara langsung.
  • Iris daun sesuai kebutuhan.
  • Semaikan daun dan pindahkan stek daun secara hati-hati.
  • Jejerkan daun dengan rapi dan tidak bertumpuk.
  • Bungkus daun serta jauhkan stek dari sinar matahari supaya daun tetap lembab dan tidak mengalami kekeringan.
  • Rawat tanaman hingga akarnya keluar.
  • Selalu jaga media semai agar tidak kering atau terlalu basah.

Contoh Tanaman yang Bisa Distek

1. Mawar

Mawar

Tahukah Sahabat? Ternyata, bunga mawar termasuk tanaman hias yang dapat distek. Caranya yakni dengan metode stek batang saja dan batang mawar akan tumbuh 1-2 minggu setelah ditanam.

Namun, varietas mawar yang dapat dilakukan stek batang hanya mawar kampung dan mawar liar atau wild roses.

2. Lavender

Lavender

Stek tanaman hias lavender juga bisa dilakukan dengan mudah! Dikenal dengan aromanya yang wangi, serta manfaatnya sebagai tumbuhan pengusir nyamuk. Sama seperti mawar, lavender juga dapat dilakukan perbanyakan melalui metode stek batang.

3. Cocor Bebek

Cocor Bebek

Cocor bebek atau dikenal juga sebagai suru bebek merupakan tumbuhan sukulen dari Madagaskar yang banyak sekali ditemui di Indonesia. Tanaman ini dikenal dengan metode reproduksinya yang unik, yakni melalui tunas baru yang dikeluarkan oleh daun.

4. Bunga Terompet

Bunga Terompet

Bunga terompet mempunyai bentuk yang panjang dan kelopaknya yang menghadap ke bawah. Bunga ini memiliki warna yang beragam, sehingga banyak orang yang menyukai bunga terompet.

Apabila Sahabat ingin menanamnya di halaman depan rumah, Sahabat bisa melakukannya dengan metode stek batang, yaitu dengan memotong ranting atau dahan dari pohon bunga terompet yang sudah tua.

Tips atau Cara Stek yang Baik

Tips atau Cara Stek yang Baik

Cara stek tanaman hias tidak bisa dilakukan sembarangan. Seorang pemula tentu harus mengetahui beberapa hal terlebih dahulu sebelum melakukan stek ini. Sebab, terdapat sejumlah tips supaya menghasilkan tanaman yang baik. Berikut cara stek yang perlu diperhatikan:

1. Cari Tanaman yang Sehat

Seperti yang sudah disebutkan, tanaman hasil stek memiliki sifat atau karakter yang sama dengan induknya. Oleh karena itu, memilih tanaman yang sehat untuk induk menjadi hal yang penting.

Perlu diketahui bahwa Sahabat harus memotong bagian dari tanaman induk dengan ukuran yang cukup besar. Tujuannya agar tidak membahayakan tanaman asal.

2. Pilih Batang Hijau Tidak Berkayu

Sebelum melakukan stek, sebaiknya memilih batang hijau yang tidak berkayu untuk mengambil stek yang ujung. Sahabat juga perlu mencari batang yang mempunyai buku atau sambungan pada batang. Buku tersebut nantinya akan menjadi tempat batang dimana daun akan menempel.

3. Buang Daun Secukupnya

Terlalu banyak daun akan akan menyedot banyak energi tanaman, sehingga usaha untuk menciptakan akar baru akan sulit terlaksana. Meskipun begitu, tetap sisakan satu sampai dua helai agar proses fotosintesis tetap berjalan.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan dapat disimpulkan bahwa stek tanaman hias dapat dilakukan dalam 3 (tiga) cara, yakni akar, batang dan daun. Dari setiap cara stek tanaman tersebut memiliki tahapan yang berbeda-beda serta terdapat beberapa tips yang perlu diperhatikan agar proses stek bisa berhasil.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.