Hampir saja termakan oleh zaman, tanaman puring kembali ngetren dan merebut perhatian penggemar tanaman. Akhirnya semakin banyak yang mencari cara merawat tanaman puring atau kroton ini. Tanaman ini memiliki paras keunikan yang jarang ditemukan pada tanaman lain.

Daunnya didominasi oleh warna oranye kekuningan mencolok, seakan mengingatkan akan musim gugur. Dengan memahami panduan perawatannya, harapannya tanaman jadul ini dapat tumbuh subur di mana pun puring berada.

Sebetulnya tanaman ini mudah dirawat, namun getah puring cukup berbahaya bagi manusia dan hewan peliharaan. Jadi, bagi orang yang baru membeli puring pertamanya, ketahui dulu bagaimana cara merawat puring yang benar.

Oleh karena itu, artikel ini dibuat untuk memandu para pecinta tanaman puring. Simak untuk mencari tahu!

Cara Merawat Tanaman Puring dengan Baik

Pemula seringkali melakukan kesalahan saat menyiram puring. Air yang disiramkan antara terlalu banyak atau terlalu sedikit. Tanaman ini bisa dibilang cukup rewel soal kelembaban tanahnya. Biar puring dapat tumbuh besar dan sehat, ikuti tips perawatannya di bawah ini:

1. Gunakan Media Tanam yang Menyuburkan

Gunakan Media Tanam yang Menyuburkan

Puring dapat tumbuh secara optimal pada media tanam yang mudah kering. Namun, media perlu gembur supaya akar mudah berkembang.

Disarankan membuat campuran media tanam dari pupuk kandang, sekam bakar dan pasir malang. Adapun perbandingannya yaitu 1:1:1. Campuran ini memiliki sejumlah kelebihan, seperti mampu memfasilitasi pertumbuhan puring dan mampu menahan air dengan baik.

Tambahkan kompos apabila ingin meningkatkan nutrisi tanah. Dimulai dari tanah yang subur dan bernutrisi, puring pun dapat tumbuh dengan baik.

2. Mendapatkan Sinar Matahari 6-8 Jam Sehari

Mendapatkan Sinar Matahari 6-8 Jam Sehari

Tanaman ini sangat mencintai sinar matahari. Cirinya terlihat pada permukaan daun yang mengkilap dan ukuran daunnya lebar-lebar. Melihat karakteristik tersebut, kunci cara merawat tanaman puring yang layu yaitu meletakkannya di tempat yang terkena matahari minimal 6-8 jam sehari.

Apabila kebutuhan akan sinar matahari terpenuhi, daun-daun puring dapat memunculkan warna merah yang indah dan menawan.

3. Jauhkan dari Tempat Bersuhu Dingin

Jauhkan dari Tempat Bersuhu Dingin

Optimalnya puring berada di lokasi dengan suhu 28-30 derajat Celcius. Puring justru mulai menampakkan ciri-ciri tanaman sakit saat ditempatkan di lokasi yang dingin. Daun akan layu dan lambat laun tanaman bisa mati.

Jadi, jangan pernah meletakkannya di dalam ruangan, apalagi kalau ruangan tidak ada jendela. Puring butuh kehangatan yang cukup agar daunnya bisa bermekaran.

4. Hindari Lokasi yang Lembab

Hindari Lokasi yang Lembab

Masih berkaitan dengan tips sebelumnya, puring tidak menyukai lokasi yang lembab, gelap dan dingin. Hindari meletakkan puring di tempat-tempat yang menjadi jalur keluar-masuk udara, seperti depan jendela, kipas angin, lubang ventilasi, atau pintu.

Suhu dingin dari udara akan membuat warna daun puring menjadi kusam dan tak sehat.

5. Siram Secara Berkala

Siram Secara Berkala

Mengingat puring adalah tanaman yang suka berjemur di bawah matahari, asupan air yang dibutuhkan pun cukup tinggi. Apabila tingkat penguapan air tidak diimbangi dengan penyiraman, tanaman akan kering dan mati. Puring juga membutuhkan air untuk menjalankan fotosintesis.

Penyiraman perlu dilakukan setiap pagi dan sore hari. Beri air yang cukup agar puring dapat tumbuh berkembang. Basahi bagian daun agar bersih dari debu dan warnanya kuning kemerahan menyala.

6. Beri Pupuk yang Tepat

Beri Pupuk yang Tepat

Tidak ada batasan mengenai pupuk untuk tanaman ini. Namun, cara merawat tanaman puring yang baik adalah memberikan pupuk yang kaya akan kalsium, kalium, dan fosfor. Ketiga zat tersebut dibutuhkan puring supaya daunnya terlihat lebih cerah dan pekat.

Semakin pekat warnanya, tentu akan semakin menawan. Jika ingin mendorong pertumbuhan daun, hindari menggunakan pupuk dengan kandungan nitrogen. Pupuk tersebut akan memudarkan warna daun.

7. Semprotkan Insektisida untuk Basmi Hama

Semprotkan Insektisida untuk Basmi Hama

Bagian batang dan daun puring dipadati oleh cairan yang disukai oleh berbagai hama, di antaranya kutu putih dan semut hitam. Sayangnya, karakteristik ini justru menjadi kelemahan bagi puring. Tanaman berdaun indah ini rentan terkena serangan hama.

Perlu adanya perawatan yang tekun agar tanaman kuat dan resisten terhadap serangan hama. Gunakan insektisida yang sesuai dan semprotkan secara merata ke setiap bagian tanaman. Namun baca lagi aturan aplikasi insektisida pada kemasan supaya tidak salah.

8. Lakukan Repotting saat Akarnya Membesar

Lakukan Repotting saat Akarnya Membesar

Akar puring akan terus berkembang seiring waktu. Pada awalnya, mungkin menanam puring hanya menggunakan polybag, namun harus dilakukan repotting agar tanaman tetap sehat. Lakukan repotting ketika dirasa akarnya mulai penuh.

Tak usah khawatir apabila puring kehilangan daun selama proses repotting. Itu merupakan bagian dari proses adaptasi tanaman di pot yang baru. Dalam menemukan pot yang tepat, sebaiknya pilih pot yang berukuran 5 cm lebih besar dari pot sebelumnya. Isi pot dengan media tanam yang sama.

Tambahkan kompos dan lumut gambut untuk memperkaya unsur haranya. Tak lupa beri tanah gembur yang cukup sampai akar puring tertutup sempurna.

Kesimpulan

Nah, ikuti dengan baik cara merawat tanaman puring agar cepat mekar, apalagi tanaman ini memerlukan perawatan khusus. Pada intinya puring harus berada di tempat yang hangat dan penuh sinar matahari. Tak lupa iringi dengan penyiraman yang rutin dan basmi hama dengan insektisida yang tepat.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses User Verification plugin to reduce spam. See how your comment data is processed.